51
3.6 Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan non-numerik.
Data nominal dan data ordinal merupakan contoh data kuantitatif. Pada penelitian ini data yang digunakan termasuk data cross-section. Data
cross-section adalah sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu:
Data Primer Primary Data
Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk
kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer dapat berupa observasi, keusioner dan wawancara.
Data primer dikumpulkan dengan metode survei dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis. Kuesioner ini dibuat berdasarkan
beberapa referensi dan kemudian dijadikan dalam bentuk pertanyaan oleh penulis. Tingkat persetujuan responden dalam kuesioner dinyatakan dalam
skala likert likert scale.Kemudian kuesioner ini dikirimkan kepada responden di berbagai bank yang berada di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
52
3.8 Teknik Analisis Data A. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan cara kuesioner maka harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan reliable. Hal itu karena kebenaran data yang diperoleh sangat menentukan kualitas
hasil penelitian.
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing- masing butir pertanyaan dengan total skor. Adapun teknik korelasi yang
biasa dipakai adalah teknik korelasi product moment dan untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu significant,
maka dapat dilihat pada tabel nilai product moment atau menggunakan SPSS untuk mengujinya.Untuk butir pertanyaan yang tidak valid harus
dibuang atau tidak dipakai sebagai instrumen Noor, 2011:132. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi yang mendapat nilai
lebih besar dari 0,3 Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70.
Universitas Sumatera Utara
53
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas data adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang dalam kuesioner konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jika
nilai CronbachAlpha lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165.
B. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plotyang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran dat titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data titik menyebar di sekitar
garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika
data titik menyebar menjauh dari garis diagonal, maka tidak
Universitas Sumatera Utara
54
menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005:10.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen
Ghozali, 2005:105. Cara umum untuk mendeteksi adnaya multikolinear dalam model ini adalah dengan melihat bahwa adanya
korelasi atau hubungan antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika
variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel orthogonal adalah variabel independen yang
memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya
Variance Inflation Factor VIF.nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya nilai multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10
atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2001:91 c. Uji Autokorelasi
Uji independensi residual uji non-autokorelasi merupakan suatu uji untuk memeriksa apakah untuk setiap dua pengamatan residual saling
berkorelasi atau tidak Field, 2009:220.Supranto 2005:151 mengartikan non-autokorelasi sebagai tidak terjadinya korelasi antara
kesalahan pengganggu yang satu dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
55
d. Uji Heteroskedastisitas