Model-Model Motivasi Menurut Veithzal Rivai 2004:470 menyatakan bahwa terdapat tiga Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja

26 penggolongan dari Maslow, ini berkaitan dengan kebutuhan fisik dan keamanan. b Relatedness berhubungan dengan kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. Dikaitkan dengan penggolongan kebutuhan dari Maslow, ini meliputi kebutuhan social dan pengakuan. c Growth berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri, yang identik dengan kebutuhan self-actualization yang dikemukakan oleh Maslow. Berdasarkan teori-teori diatas, penulis menarik kesimpulan bahwa setiap manusia dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan didalam hidupnya. Dan begitu pula halnya di dalam bekerja, setiap karyawan memerlukan berbagai macam kebutuhan didalam memotivasi dirinya untuk mencapai tujuan individu dalam perusaha

2.1.2.9 Model-Model Motivasi Menurut Veithzal Rivai 2004:470 menyatakan bahwa terdapat tiga

model motivasi, yaitu: 1. Model Tradisional Untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil,para manajer menggunakan system upah insetif. Semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka. 27 2. Model Hubungan Manusiawi Dianjurkan untuk para manajer agar bisa memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan social mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna. Sesuai dengan pendapat ini, perusahaan mencoba untuk mengakui kebutuhan social para karyawan, dan mencoba memotivasi mereka dengan meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya. 3. Model SDM Karyawan sebenarnya mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing. Berdasarkan model tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam memotivasi karyawan, kita harus mengetahui tentang apa yang dibutuhkan oleh setiap karyawan tersebut secara langsung maupun tidak langsung didalam melaksanakan pekerjaannya dalam usaha pencapaian tujuan bersama.

2.1.2.10 Prinsip-Prinsip Dalam Motivasi Kerja

28 Menurut Anwar 2002:100 terdapat beberapa prinsip dalam motivasi, yaitu: 1 Prinsip partisipasi Dalam upaya memotivasi kerja, karyawan perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin. 2 Prinsip komunikasi Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 3 Prinsip mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa bawahan pegawai mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 4 Prinsip pendelegasian wewenang Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. 5 Prinsip memberi perhatian 29 Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin. Dalam praktek, prinsip motivasi kedua diatas harus digunakan oleh suatu perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Berdasarkan prinsip – prinsip motivasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap karyawan akan termotivasi diakibatkan adanya unsur positif dan negatif dari pemimpin berdasarkan prinsip – prinsip motivasi.

2.1.3 Kepuasan Kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada PT. Badjatex bandung

5 20 71

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi, dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. INDO Pengaruh Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Indo Acidatama TBK Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun 2015.

0 3 12

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. INDO Pengaruh Motivasi Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Indo Acidatama TBK Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun 2015.

0 2 16

Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT “X” Bandung.

1 9 38

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA.

0 0 75

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

0 1 13

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

0 1 20

PENGARUH MOTIVASI KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 2 128