Pengaruh Operating ExpensesOperating Income BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio LDR. Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Variabel

menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya, sehingga berpengaruh terhadap fungsi intermediasi yang dilakukan bank Scot dan Timothy, 2006. Menurut Seandy Nandadipa 2010, Irene Lastry Fardani Tangko 2012, Nasiruddin 2005, Herry Achmad Buchory 2014, dan Mita Puji Utari 2011, NPL berpengaruh negatif terhadap LDR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan NPL berpengaruh positif signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.3 Pengaruh Operating ExpensesOperating Income BOPO terhadap Loan to Deposit Ratio LDR.

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO merupakan rasio antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional Dendawijaya, 2003. Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain-lain. Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan operasi lainnya. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Dendawijaya, 2003. Semakin kecil BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang besangkutan Almilia dan Herdiningtyas, 2005 atau dengan kata lain semakin tinggi rasio BOPO maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Menurut Pramono 2006 dan Mita Puji Utari 2011, BOPO berpengaruh positif terhadap LDR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.4 Pengaruh Return On Assets ROA terhadap Loan to Deposit Ratio

LDR Return On Assets ROA adalah indikator yang akan menunjukkan bahwa apabila rasio ini meningkat maka aktiva bank telah digunakan dengan optimal untuk memperoleh pendapatan sehingga diperkirakan ROA dan kredit memiliki hubungan yang positif. Return On Assets ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan Dendawijaya, 2003:120. Semakin besar Return On Assets ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dengan laba yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak, sejalan dengan kredit yang meningkat maka akan meningkatkan LDR itu sendiri. Menurut Herry Achmad Buchory 2014, dan Shandy Bintang Ramadhan

2013, ROA berpengaruh positif terhadap LDR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Return On Assets ROA berpengaruh positif signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR. 2.4.5 Pengaruh Net Interest Margin NIM terhadap Loan to Deposit Ratio LDR Net Interest Margin NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Rasio ini menunjukkan kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman kredit. Net Interest Margin NIM memiliki pengaruh terhadap intermediasi perbankan karena baik dan buruk intermediasi akan berdampak pada Net Interest Margin NIM yang akan diperoleh bank. Semakin baik intermediasi perbankan maka semakin baik pula Net Interest Margin NIM bank yang bersangkutan. Menurut Nasiruddin 2005, Herry Achmad Buchory 2014, dan Hj. Masithah Akbar, Ida Mentayani 2010, NIM berpengaruh positif terhadap LDR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Net Interest Margin NIM berpengaruh positif signifikan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.6. Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Variabel

Independen dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Dana pihak ketiga adalah dana berupa simpanan dari masyarakat. Dengan dana yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak. Bank dapat memanfaatkan dana dari pihak ketiga ini untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi bank, salah satunya yaitu dalam bentuk kredit. Peningkatan dana pihak ketiga akan mengakibatkan pertumbuhan kredit.

2.4.6.1 Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Capital

Adequacy Ratio CAR dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Capital Adequacy Ratio CAR menunjukkan seberapa besar modal bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank bersangkutan. Semakin banyak Dana Pihak Ketiga yang dihimpun dari masyarakat, maka akan dapat meningkatkan jumlah modal bank. Semakin tinggi Capital Adequacy Ratio CAR, menunjukkan kinerja bank dalam memberikan kredit yang semakin baik sehingga meningkatkan kesehatan bank dan proses menyalurkan dana kepada masyarakat serta penghimpunan dana berjalan efektif. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dalam memoderasi Capital Adequacy Ratio CAR dengan Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.6.2 Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Non

Performing Loan NPL dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Non Performing Loan NPL merupakan rasio yang digunakan bank untuk mengukur risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. Semakin banyak Dana Pihak Ketiga yang dihimpun dari masyarakat, maka bank harus dapat menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang membutuhkannya dan melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban Ali, 2004. Semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dan sebaliknya, apabila semakin besar NPL, maka semakin besar pula risiko kredit yang ditanggung bank. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh negatif dalam memoderasi Non Performing Loan NPL dengan Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.6.3 Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Operating

ExpensesOperating Income BOPO dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Besarnya dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat, maka berpengaruh terhadap besarnya biaya operasional dan pendapatan operasional bank. Karena biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan lain-lain. Sedangkan pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan operasi lainnya. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya Dendawijaya, 2003. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dalam memoderasi Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO dengan Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.6.4 Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Return On

Assets ROA dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Dana Pihak Ketiga DPK memiliki hubungan positif terhadap Return On Assets ROA karena keuntungan utama bank berasal dari sumber-sumber dana dengan bunga yang diterima dari alokasi dana tertentu. Pengalokasian dana dapat dilakukan untuk penyaluran kredit atau membelikan berbagai macam aset yang dianggap menguntungkan bank Kasmir, 2004:95. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dalam memoderasi Return On Assets ROA dengan Loan to Deposit Ratio LDR.

2.4.6.5 Pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dalam Memoderasi Net Interest

Margin NIM dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Net Interest Margin NIM memiliki pengaruh terhadap intermediasi perbankan karena baik dan buruk intermediasi akan berdampak pada Net Interest Margin NIM yang akan diperoleh bank. Semakin banyak dana pihak ketiga yang dihimpun bank, maka semakin banyak pula pendapatan bunga bank yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Dana Pihak Ketiga DPK berpengaruh positif dalam memoderasi Net Interest Margin NIM dengan Loan to Deposit Ratio LDR. Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu diduga bahwa, Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Operating ExpensesOperating Income BOPO, Return On Asset ROA , dan Net Interest Margin NIM berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio LDR dengan Dana Pihak Ketiga DPK sebagai variabel moderating. Dengan demikian dapat dirumuskan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Variabel Independen Variabel Dependen Variabel Moderating Gambar 2.1. Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Operating ExpensesOperating Income BOPO, Return On Asset ROA , dan Net Interest Margin NIM Terhadap Loan to Deposit Ratio LDR Dengan Dana Pihak Ketiga DPK Sebagai Variabel Moderating.”Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009- 2013. Capital Adequacy Ratio X1 Non Performing Loan X2 Loan to Deposit Ratio Y Operating Expenses Operating Income X3 Net Interest Margin X5 Return On Asset X4 Dana Pihak Ketiga Z H1 H2

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis, kerangka konseptual dan penjelasan yang dikemukakan oleh para peneliti sebelumnya terhadap rumusan permasalahan penelitian, maka peneliti menarik kesimpulan sementara bahwa: H 1 :Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Operating ExpensesOperating Income BOPO, Return On Asset ROA, dan Net Interest Margin NIM berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Loan to Deposit Ratio LDR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 2 : Dana Pihak Ketiga DPK sebagai variabel moderating mampu memoderasi hubungan antara variabel Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Operating ExpensesOperating Income BOPO, Return On Asset ROA , dan Net Interest Margin NIM dengan Loan to Deposit Ratio LDR pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antara variabel melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono 2004:263 penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel ataupun lebih. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data sekunder yang berupa laporan historis rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang meliputi Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Operating ExpensesOperating Income BOPO, Return On Asset ROA, Net Interest Margin NIM, Loan to Deposit Ratio LDR dan Dana Pihak Ketiga DPK. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id yang diperoleh dari Annual Report perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2009-2013, dari data IDX Fact Book 2009-2013, data Statistik IDX Tahun 2009-2013 dan Majalah InfoBank terbitan Juni 2010-2014.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang telah go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu penelitian periode 2009-2013. Pemilihan perusahaan perbankan sebagai populasi dengan pertimbangan bahwa perusahaan perbankan merupakan salah satu jenis perusahaan yang teraktif di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan 2013, sehingga didapat populasi berjumlah 38 bank. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2004. Syarat Kecukupan Sampel untuk Menggunakan Teknik Regresi Linear Berganda Menurut Pakar: Belum terdapat kesepakatan bagi para pakar statistik mengenai syarat kecukupan sampel untuk menggunakan teknik regresi linear berganda. Namun mengenai ukuran sampel, Hair 2009:172 memberikan pertimbangan sebagai berikut: “Simple regression can be effective with a sample size of 20, but maintaining power 0,80 in multiple regression requires a minimum sample of 50 and preferably 100 observations for most research situations. The minimum ratio of observations to variables is 5:1, but the preferred ratio is 15:1 or 20:1, which should increase when stepwise estimation is used. Maximizing the degrees of freedom improves generalizability and addressed both model parsimony and sample size concern”. Berdasarkan uraian di atas, pakar statistik Hair memberikan pertimbangan untuk menggunakan sampel minimal sebanyak 50 untuk penggunaan regresi linear berganda. Pakar statsitik lain, Prof. Andy Field 2009:222 menyatakan sebagai berikut: “Green 1991 makes two rules of thumb for the minimum acceptable sample size, the first based on whether you want to test the overall fit of your regression model i.e. test the � 2 , and the second based on whether you want to test the individual predictors within the model i.e. test b-values of the model. If you want to test the model overall, then he recommends a minimum sample size of 50+8k, where k is the number of predictors. So, with five predictors, you’d need a sample size of 50+40=90. If you want to test the individual predictors then he suggests a minimum sample size of 104+k, so again taking the example of 5 predictors you’d need a sample size of 104+5=109. Of course, in most cases we’re interested both in the overall fit and in the contribution of individual predictors, and in this situation Green recommends you calculate both of the minimum sample size I’ve just described, and use the one that has the largest value so, in the five predictors example, we’d use 109 because it is bigger than 90”. Berdasarkan uraian di atas, pakar statistik Prof. Andy Field memberikan pertimbangan untuk menggunakan sampel minimal sebanyak 104+k, di mana k menyatakan jumlah variabel bebas. Dalam hal ini jumlah variabel bebas sebanyak 5, maka jumlah sampel minimum adalah 104+5=109. Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Kriteria-kriteria yang harus dipenuhi perusahaan agar dapat dijadikan sampel, yaitu: 1. Perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. 2. Perusahaan yang tidak delesting dari tahun 2009-2013 3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian untuk periode 2009-2013. Tabel 3.1 Tabel Kriteria Pemilihan Sampel No. Kriteria Jumlah 1. Perusahaan perbankan yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2009-2013. 38 2. Perusahaan yang delesting dari kurun waktu tahun 2009-2013 2 3. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan untuk periode 2009- 2013. 9 4. Jumlah Sampel 27 Berdasarkan hasil eksplorasi dokumentasi IDX Fact Book 2009-2013 dan berdasarkan kriteria yang telah disebutkan diatas, maka jumlah sampel yang terpilih sebanyak 27 perusahaan perbankan. Maka dalam penelitian ini jumlah seluruh laporan keuangan yang akan diteliti yaitu sebanyak 135 laporan keuangan tahun 2009-2013. Tabl 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No Nama Bank Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Keterangan 1 Bank Artha Graha Internasional, Tbk √ √ √ Sampel 1 2 Bank Bukopin Tbk √ √ √ Sampel 2 3 Bank Bumi Arta Tbk √ √ √ Sampel 3 4 Bank Eksekutif Internasional Tbk √ x x - 5 Bank Swaderi Tbk √ x x - 6 Bank Capital Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 4 7 Bank Central Asia Tbk √ √ √ Sampel 5 8 Bank CIMB Niaga Tbk √ √ √ Sampel 6 9 Bank Danamon Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 7 10 Bank Ekonomi Raharja Tbk √ √ √ Sampel 8 11 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ √ √ Sampel 9 12 Bank ICB Bumi Putera Tbk √ √ √ Sampel 10 13 Bank Pundi Indonesia Tbk √ √ x - 14 Bank Sinarmas Tbk √ √ x - 15 Bank Internasional Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 11 16 Bank Mandiri Persero Tbk √ √ √ Sampel 12 17 Bank Mayapada Internasional Tbk √ √ √ Sampel 13 18 Bank Mega Tbk √ √ √ Sampel 14 19 Bank Mutiara Tbk √ √ √ Sampel 15 20 Bank Mestika Dharma Tbk √ √ x - 21 Bank Mitra Niaga Tbk √ √ x - 22 Bank Negara Indonesia Persero Tbk √ √ √ Sampel 16 23 Bank Nusantara Parahyangan Tbk √ √ √ Sampel 17 24 Bank OCBC NISP Tbk √ √ √ Sampel 18 25 Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ Sampel 19 26 Bank Permata Tbk √ √ √ Sampel 20 27 Bank Nationalbu Tbk √ √ x - 28 Bank Maspion Indonesia Tbk √ √ x - 29 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk √ √ √ Sampel 21 30 Bank Tabungan Negara Persero Tbk √ √ √ Sampel 22 31 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk √ √ √ Sampel 23 32 Bank Victoria Internasional Tbk √ √ √ Sampel 24 33 Bank Jawa Barat dan Banten Tbk √ √ x - 34 Bank of India Indonesia Tbk √ √ x - 35 Bank Windu Kentjana Internasional Tbk √ √ √ Sampel 25 36 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk √ √ √ Sampel 26 37 BPD Jawa Timur Tbk √ √ x - 38 Bank QNB Kesawan Tbk √ √ √ Sampel 27 Sumber: Lampiran 1

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

5 73 122

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas Bank Umum di Indonesia

15 377 117

Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

0 3 1

Analisis Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Dan Loan To Deposit Ratio (LDR) Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Bank BUMN Di Indonesia

0 4 1

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank - Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to D

0 0 32

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

0 0 17

Analisis Pengaruh Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Peforming Loan (NPL), Operating Expenses/Operating Income (BOPO), Return On Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) Dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) Sebagai Va

0 0 12

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11