Pengertian Kontrasepsi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA YUKUM JAYA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013
b. Sistem Kalender Menurut Farrer 2003 sistem ini berdasarkan perhitungan hari yang
sederhana sejak periode haid terakhir, metode ini sangat tergantung pada keteraturan siklus haid dan fase luteal yang konstan.Cara ini tidak cocok bagi
wanita yang siklus haidnya tidak teratur dan yang mendekati menopause. Metode ini juga tidak dapat dilaksanakan pada waktu laktasi, kecuali pada periode
abstinensia yang lama. Angka kegagalan pada metode ini cukup tinggi dan sudah tidak dipakai lagi tidak diajarkan lagi oleh petugas kesehatan.
c. Metode Temperatur Metode ini dilaksanakan berdasarkan pengetahuan bahwa progesteron
mempunyai efek termogenik efek menaikkan suhu tubuh. Wanita yang ingin menggunakan metode ini harus mencatat suhu basalnya setiap pagi dan pada saat
ovulasi, progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum akan menyebabkan kenaikan suhu tubuh sebesar kurang lebih 0,5°C. Kenaikan ini akan bertahan
sampai korpus luteum mengalami degenerasi, yaitu beberapa hari sebelum dimulainya masa haid. Dengan metode ini, wanita tersebut tidak dapat
meramalkan kapan ovulasi akan terjadi dan baru mengetahuinya setelah ovulasi terjadi. Karena itu penerapan metode ini secara ketat akan meliputi abstinensia
puasa senggama sejak mulai menstruasi sampai tiga hari penuh setelah suhu tubuh naik. Keraguan dapat timbul akibat variasi temperatur oleh sebab-sebab
lain, seperti infeksi Farrer, 2003.
d. Metode Simtotermal Pada metode ini harus mendapat instruksi untuk metode lender serviks dan
suhu basal, ibu dapat menentukan masa subur dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks. Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam
hari kering dengan berselang sehari selama masa tak subur. Masa subur mulai ketika ada perasaan basah atau munculnya lendir, pada masa ini harus pantang
senggama sampai masa subur berakhir Saifuddin, 2003.
e. Senggama Terputus Menurut Sinclair 2001 Cara kerja metode ini dengan cara menarik keluar
penis yang sedang ereksi dari vagina sebelum ejakulasi untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Butuh pengalaman tentang orgasme dan kontrol diri dari
pasangan masing-masing. Senggama terputus merupakan metode tertua di dunia, karena telah tertulis pada kitab tua dan diajarkan kepada masyarakat. Di Perancis
abad ke-17, metode senggama terputus merupakan metode untuk menghindari kehamilan. Kekurangan metode ini adalah mengganggu kepuasan kedua belah
pihak. Kegagalan hamil sekitar 33 sampai 35 karena semen keluar sebelum mencapai puncak kenikmatan, terlambat mengeluarkan kemaluan, semen yang
tertumpah di luar sebagian dapat masuk ke genitalia, dan dapat menimbulkan ketegangan jiwa kedua belah pihak Manuaba, 2004.