Pendidikan HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI DESA YUKUM JAYA LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013

tinggi 82,43, lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan menengah 62,71 dan dasar 42,41. Menurut Notoatmodjo 2003 pendidikan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide baru. Wulansari dan Hartanto 2002, juga menyatakan bahwa tingkat pendidikan ibu tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan keluarga berencana, tetapi juga pemilihan suatu metode kontrasepsi. Tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang erat dengan faktor sosial, ekonomi, perilaku demografi seperti pendapat, gaya hidup dan status kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingginya tingkat intelegensinya.

2.3 Pengertian Kontrasepsi

Menurut Winkjosastro,H 2008 kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilitas. Daya guna kontrasepsi terdiri atas daya guna teoritis atau fisiologik theoretical effectiveness, daya guna pemakaian use effectiveness, dan daya guna demografik demographic effectiveness. Daya guna teoritis merupakan kemampuan suatu cara kontrasepsi bila dipakai secara tepat, sesuai dengan instruksi dan tanpa kelalaian. Daya guna pemakaian adalah perlindungan terhadap konsepsi yang ternyata pada kenyataan sehari-hari dipengaruhi oleh factor ketidakhati-hatian, tidak taat azas, motivasi, keadaan sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan lain-lain. Daya guna demografik menunjukkan berapa banyak kontrasepsi diperlukan untuk mencegah suatu kelahiran Winkjosastro,H.2008. 2.4 Metode Kontrasepsi 2.4.1 Metode Amenorea Laktasi Metode Amenorea Laktasi MAL adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian air susu ibu ASI. MAL efektif sebagai kontrasepsi apabila ibu menyusui secara penuh, belum haid, umur bayi kurang dari enam bulan,dan lebih efektif bila pemberian ASI lebih dari 8 kali sehari. Setelah enam bulan, kontrasepsi ini bekerja dengan cara penundaan atau penekanan ovulasi. Keuntungan kontrasepsi ini adalah efektivitas tinggi keberhasilan 98 pada enam bulan pertama pasca persalinan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada efek samping secara sistemik, tidak perlu pengawasan medis, tidak perlu obat atau alat, dan tanpa biaya BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012.

2.4.2 Keluarga Berencana Alamiah

a. Metode Lendir ServiksMetode Ovulasi Billings MOB Dasar metode billing adalah pengenalan ovulasi dengan memperhatikan perubahan pada jumlah dan konsistensi mukus servikscsebagai reaksi terhadap perubahan kadar hormon-hormon ovarium yangcada di dalam darah. Wanita yang ingin menghindari kehamilan haruscmenghindari hubungan seksual sejak saat dia menyadari akan terjadinya ovulasi sampai tiga hari setelah ovulasi. Mukus atau lendir serviks sangat penting artinya dalam membantu sperma untuk bergerak naik lewat serviks dan uterus. Pada saat ovulasi, mukus serviks dipersiapkan oleh kadar estrogen yang tinggi sehingga pada saat ini mukus menjadi encer, jernih, mudah mulur, dan dapat ditembus sperma Farrer, 2003. b. Sistem Kalender Menurut Farrer 2003 sistem ini berdasarkan perhitungan hari yang sederhana sejak periode haid terakhir, metode ini sangat tergantung pada keteraturan siklus haid dan fase luteal yang konstan.Cara ini tidak cocok bagi wanita yang siklus haidnya tidak teratur dan yang mendekati menopause. Metode ini juga tidak dapat dilaksanakan pada waktu laktasi, kecuali pada periode abstinensia yang lama. Angka kegagalan pada metode ini cukup tinggi dan sudah tidak dipakai lagi tidak diajarkan lagi oleh petugas kesehatan. c. Metode Temperatur Metode ini dilaksanakan berdasarkan pengetahuan bahwa progesteron mempunyai efek termogenik efek menaikkan suhu tubuh. Wanita yang ingin menggunakan metode ini harus mencatat suhu basalnya setiap pagi dan pada saat ovulasi, progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum akan menyebabkan kenaikan suhu tubuh sebesar kurang lebih 0,5°C. Kenaikan ini akan bertahan sampai korpus luteum mengalami degenerasi, yaitu beberapa hari sebelum dimulainya masa haid. Dengan metode ini, wanita tersebut tidak dapat meramalkan kapan ovulasi akan terjadi dan baru mengetahuinya setelah ovulasi terjadi. Karena itu penerapan metode ini secara ketat akan meliputi abstinensia puasa senggama sejak mulai menstruasi sampai tiga hari penuh setelah suhu tubuh naik. Keraguan dapat timbul akibat variasi temperatur oleh sebab-sebab lain, seperti infeksi Farrer, 2003.

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Alat Kontrasepsi Pria Di Desa Juhar Perangin-Angin Kecamatan Juhar Kabupaten Karo Tahun 2012

3 38 80

Hubungan Antara Jumlah Paritas Dengan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Tentang Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Di RSUD DR. Pirngadi Medan

3 52 68

Hubungan Antara Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi di Kelurahan Matang Seulimeng Kota Langsa Tahun 2008

0 32 68

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS SATELIT BANDAR LAMPUNG

1 32 67

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS PAYUNG REJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 5 66

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG METODE KONTRASEPSI DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DAN NON HORMONAL DI RW III DESA KARANGASRI, NGAWI

0 7 59

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DENGAN KEJADIAN KANDIDIASIS Hubungan Antara Pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Dengan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginalis Di Rsud Dr. Moewardi.

1 9 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN USIA IBU PUS DENGAN PEMILIHAN JENIS KONTRASEPSI DI DESA JETAK Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan, Dan Usia Ibu Pus Dengan Pemilihan Jenis Kontrasepsi Di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabu

1 2 15

Proposal Karya Tulis Ilmiah Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD di Desa Mustokoharjo Kabupaten Pati

0 2 70

BACA DULU cara membuka KTI Skripsi kode082

0 0 3