Jangka Waktu Berakhirnya Mediasi

Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan ini, terdapat dua pasal yang mengatur mengenai biaya, yaitu: a. Pasal 3 mengenai biaya pemanggilan pihak, dinyatakan: 1. Biaya pemanggilan para pihak untuk menghadiri proses mediasi lebih dahulu dibebankan kepada pihak penggugat melalui uang panjar biaya perkara; 2. Jika para pihak berhasil mencapai kesepakatan, biaya pemanggilan para pihak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditanggung bersama atau sesuai kesepakatan para pihak; 3. Jika mediasi gagal menghasilkan kesepakatan, biaya pemanggilan para pihak dalam proses mediasi dibebankan kepada pihak yang oleh hakim di hukum membayar biaya perkara. b. Pasal 10 yang mengatur mengenai honor mediator, dinyatakan: 1 Penggunaan jasa mediator hakim tidak dipungut biaya; 2 Uang jasa mediator bukan hakim ditanggung bersama oleh para pihak atau berdasarkan kesepakatan para pihak.

2.1.10 Jangka Waktu

Proses mediasi sebagai bagian dari pengadilan saat ini diatur mengenai jangka waktu yang lebih panjang dibandingkan sebelumnya. Proses mediasi berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan ini dapat dijalankan maksimal 40 empat puluh hari dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan para pihak selama 14 empat belas hari. Panjangnya waktu mediasi tersebut dapat membantu para pihak yang sibuk dengan urusannya, sehingga terkadang tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk berurusan di pengadilan.Pengaturan jangka waktu yang baru ini sebenarnya secara umum tidak begitu berpengaruh, karena pada pelaksanaannya, rata-rata proses mediasi berlangsung cepat.

2.1.11 Berakhirnya Mediasi

Mediasi yang telah berhasil menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para pihak yang berkepentingan, karena telah berhasil mengakhiri permasalahan dengan jalan damai.Untuk semakin menjamin kesepakatan yang telah dibuat, maka mediasi diakhiri dengan pembuatan akta perdamaian yang sifatnya memaksa dan mengikat para pihak yang telah bersepakat. Dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan ini, diatur mengenai dua pilihan setelah berakhirnya mediasi, yaitu dalam Pasal 17. Berdasarkan hal tersebut, maka para pihak memiliki pilihan untuk menguatkan kesepakatan perdamaian untuk dijadikan akta perdamaian atau dengan mencabut gugatan atau klausula yang menyatakan perkara telah selesai. Adanya pilihan ini memberikan akibat hukum yang berbeda, karena bagaimanapun juga kepastian hukum akan lebih terjamin jika dibuat akta perdamaian. Pasal 18 juga menyebutkan bahwa yang menyebabkan berakhirnya mediasi adalah para pihak selama proses mediasi telah gagal mencapai kesepakatan atau tidak ingin melanjutkan mediasi atau para pihak dalam proses mediasi tidak hadir untuk melaksanakan proses mediasi selama waktu yang ditentukan untuk melaksanakan proses mediasi.

2.2 Penyelesaian Sengketa