kemudian peneliti meminta contoh perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh salah satu guru yang menggunakan model pembelajaran blended seperti prota,
promes, KKM, kaldik, silabus, dan RPP, serta meminta salinan data siswa yang diajar oleh guru tersebut. Selain dari dokumen, sumber data sekunder juga
diperoleh dari foto-foto ketika penelitian berlangsung.
3.5 Teknik Sampling
Teknik sampling disini adalah cara untuk mengambil sampel penelitian yaitu menentukan informasi yang dianggap mampu menjawab dan memecahkan
permasalahan yang peneliti ajukan. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik, sedangkan maksud dari sampling
ialah menggali informasi yang akan menjadi arah dari rangsangan dan teori yang muncul Moleong, 2012: 224.
Dalam penelitian kualitatif ini tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan Pusposive Sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
sampel bertujuan dengan tujuan yaitu unit sampel yang dihubungi mempunyai karakteristik tertentu yang berhubungan dengan fokus penelitian, dalam penelitian
ini penulis mengambil beberapa informan yaitu, kepala sekolah, guru matematika kelas VIII yang menggunakan model pembelajaran blended dan perwakilan
beberapa siswa dari kelas yang diajar guru tersebut di MTs Negeri Pemalang.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2012: 186. Wawancara yang dilakukan peneliti adalah
wawancara terstruktur yakni wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Moleong, 2012:
190. Sebelum melakukan wawancara peneliti telah menyiapkan instrumen
wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan model pembelajaran blended dan upaya serta kendala yang biasanya dialami dalam
pembelajaran secara blended di kelas. Orang-orang yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru matematika kelas VIII yang
menggunakan model pembelajaran blended, serta perwakilan beberapa siswa yang diajar guru tersebut di MTs Negeri Pemalang. Kredibilitas hasil wawncara perlu
dijaga maka perlu diperlukan pencatatan data yang peneliti lakukan dengan menyiapkan alat yang bisa digunakan untuk merekan seperti handphone yang bisa
merekam hasil wawancara.
Mengingat bahwa tidak semua informan suka dengan kegiatanya yang direkam, maka peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada informan untuk
merekam selama proses pencarian data. Di samping menggunakan itu, peneliti juga membuat catatan-catatan yang berguna untuk membantu peneliti dalam
merencanakan pertanyaan berikutnya. Agar hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada
informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan kamera digital untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau
sumber data dan foto gambar informan. 2.
Observasi Partisipatif Adanya observasi partisipatif, data yang diperoleh akan lebih lengkap,
tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Susan Stainback dalam Sugiyono 2013: 227
menyatakan “in participant observation the researcher observes what people do, listent to what they say, and
participates in their activities ” artinya dalam observasi partisipatif, peneliti
mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.
Berkaitan dengan observasi ini, peneliti menggunakan metode partisipasi pasif passive participation, jadi dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan
orang yang diamati, akan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka. Partisipasi pasif yang dilakukan oleh peneliti adalah menekankan fokus dari
permasalahan yaitu mendengarkan informasi dari guru siswa dan guru terkait, kemudian melakukan pengamatan terhadap blended learning pada pembelajaran
di kelas-kelas serta mengamati keadaan suasana perserta didik dalam kelas. Untuk memiliki bukti telah melakukan pengamatan dalam pembelajaran, peneliti juga
mengambil gambar atau foto ketika guru sedang mengajar di kelas. 3.
Dokumentasi Menurut Arikunto 2010: 274 studi dokumentasi adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kantor, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Menurut Sugiyono 2013:
240 mengemukakan bahwa studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen-dokumen yang dapat digunakan antara lain daftar siswa,
perencanaan pembelajaran yang merupakan dokumen resmi yang terbagi atas dokumen internal berupa SKKD, KKM, kaldik, prota, promes, silabus, dan RPP
yang digunakan oleh guru yang menggunakan model pembelajaran blended. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh suatu
lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyatan dan berita yang disiarkan pada media massa.
Studi dokumen resmi yang dilakukan oleh peneliti adalah mengumpulkan data melalui pencatatan data tertulis mengenai keadaan MTs Negeri Pemalang
yang berkaitan dengan penelitian ini. Data tambahan lainnya diperoleh dari foto, baik itu foto tentang informan, kegiatan pembelajaran, keadaan sumber dan media
belajar, serta lokasi penelitian. Dengan foto ini diharapkan kredibilitas penelitian
ini dapat di pertanggung jawabkan karena dapat menggambarkan sifat-sifat khas dari kasus yang diteliti.
3.7 Keabsahan Data