e. Pengajar dapat meminta peserta didik membaca materi atau mengerjakan
tes yang dilakukan sebelum pembelajaran.
f. Pengajar dapat menyelenggarakan kuis, memberikan balikan, dan
memanfaatkan hasil tes dengan efektif.
g. Peserta didik dapat saling membagi file dengan peserta didik lainnya.
1. Kekurangan blended learning
Berikut beberapa kekurangan blended learning menurut Noer dalam artikelnya yang berjudul “blended learning mengubah cara kita belajar di masa
depan” sebagai berikut: a.
Media yang dibutuhkan sangat beragam, sehingga sulit diterapkan apabila sarana dan prasarana tidak mendukung.
b. Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki pesert didik, seperti komputer dan
akses internet. Padahal blended learning memerlukan akses internet yang memadai, dan bila jaringan kurang memadai, itu tentu akan menyulitkan
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran via online. c.
Kurangnya pengetahuan sumber daya pembelajaran pengajar, pesrta didik dan orang tua terhadap pengguna teknologi.
2.3.5 Karakteristik Blended Learning
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, khususnya perkembangan teknologi internet turut mendorong berkembangnya konsep
pembelajaran jarak jauh ini. Ciri teknologi internet yang selalu dapat diakses kapan saja dan dimana saja, memiliki banyak pengguna multiuser dan
menawarkan segala kemudahannya telah membuat internet menjadi suatu media
yang sangat tepat bagi perkembangan pendidikan jarak jauh elanjutnya. Itulah mengapa sistem pembelajaran yang disebut blended learning saat ini masih bisa
dibilang sangat baik jika diterapkan di Indonesia agar lebih dapat terkontrol secara tradisional juga.
Berdasarkan pemaparan diatas, karakteristik blended learning adalah sebagai berikut dalam Husamah. 2014: 16:
a. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model
pengajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung atau bertatap muka face-
to-face, belajar mandiri, dan belajar via online. c.
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d. Pengajar dan orang tua peserta didik memiliki peran yang sama penting,
Pengajar sebagai fasilitator, dan orang tua sebagai pendukung. Kegiatan pembelajaran melalui kelas konvensional dan kelas virtual atau
online memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga ketika digabungkan, diharapkan dapat saling melengkapi. Kombinasi dua model pembelajaran tersebut
dapat dilihat dalam tabel:
No Variabel
Kelas Konvensional
Kelas Virtual Kelas Kombinasi
Blended learning 1
Registrasi Di kampus
Online Keduanya
2
Lingkungan Pembelajaran
Hidup Terprogram
Keduanya
3 Lingkungan
Kampus Di Kampus
Di Luar Kampus
Keduanya
4 Kehadiran
Pengajartutor Diperlukan
Tidak Diperlukan
Keduanya
5
Jadwal Kelas Tertentu
tempat dan waktunya
Kapan saja dan dimana saja
Kapan saja dan dimana saja
6 e-mail
Tidak ada Ya
Ya
7
Audio-video conferencing
chatting Tidak ada
Tidak ada Ya
8 Konsultasi
Tatatp muka Diumumkan
Keduanya
9 Kerja kelompok
Ya Tidak
Ya
10
Tugas-tugas rumah
Ya Tidak
Ya Tabel 1 Penilaian Komparati Tiga Model Pembelajaran
Sumber: Soekartawi, 2006: A-97 dikutip oleh Husamah 2014: 18 Sementara itu, Allen dkk mencoba menguraikan perbedaan antara online
learning dan blended learning berdasarkan presentase konten yang dikirim atau disampaikan secara online. Dikatakan program online jika lebih dari 80 persen
program kontenny disampaikan secara online dan dikatakan blended learning program apabila disampaikan 30 sampai 79 persen kontenyya disampaikan secara
online Husamah 2014: 18 . Pendapat Allen dkk. 2007 yang lebih detail sebagai berikut:
Proporsi Konten Terkirim secara
online Jenis Pembelajaran
Deskripsi Setiap Jenis
Tradisional Pembelajaran menggunakan konten
dikirim tidak
secara online,
disampaikan dalam bentuk tulisan atau lisan.
1 to 29
Difasilitasi Web Pembelajaran
menggunakan fasilitas web untuk memfasilitasi
sesuatu yang sangat penting dalam pembelajaran
tatap muka.
Menggunakan sebuah
sistem pengelolaan perkuliahan courses
management system [CMS] atau halaman web, misalnya untuk
memposting silabus dan soal bahan ujian.
30 to 79
BlendedHybrid Pembelajaran dengan memadukan
sistem online dan tatap muka. Propordi
substansi konten
menggunakan online,
kadang menggunakan diskusi online, dan
kadang menggunakanpertemuan
tatap muka.
80+
Online Sebuah
pembelajaran yang
sebagian besar
atau bahkan
seluruhnya menggunakan sistem online.
Jenis ini
tidak menggunakan tatap muka sama
sekali. Tabel 2 Perbedaan Model-Model Pembelajaran
Sumber: Allen dll., 2007 dikutip oleh Husamah., 2014: 18-19 Pembelajaran blended learning seterusnya dipandang sebagai pendekatan
paedagogis yang menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran ketimbang dilihat dari seberapa besar sistem penyampaian tatap muka dibandingkan dengan
secara online. Menurut Chaeruman, 2008. Blended learning seharusnya
mengkombinasikan antara potensi pertemuan tatap muka serta teknologi informasi dan komunikasi secara arif, relevan dan tetap sehingga memungkinkan: 1
terjadinya pergeseran paradigm pembelajaran dari yang dulunya lebih terpusat kepada pendidik teacher-centered learning kearah paradigm baru yang terpusat
kepada peserta didik student-centered learning; 2 terjadinya peningkatan interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan peserta didik,
peserta didikpendidik dengan konten, peserta didikpendidik dengan sumber belajar lainnya; 3 terjadinya konvergensi antar berbagai metode, media sumber
belajar serta lingkungan belajar lain yang relevan Husamah: 2014: 19.
2.4 Tinjauan Mengenai Pembelajaran Matematika