13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Mengenai Kawasan Teknologi Pendidikan
2.1.1 Pengertian Teknologi Pendidikan
Definisi teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar
manusia dalam buku definisi teknologi pendidikan: 1. Teknologi pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun profesi terus mengalami
perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi pembelajaran yang pesat ini mempunyai empat ciri utama yaitu 1 menerapkan pendekatan sistem, 2
menggunakan sumber belajar seluas mungkin, 3 bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia dan 4 berorientasi pada kegiatan instruksional
individual Suparman, 2004 dalam Warsita, 2008: 18-19. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu pesat, maka teknologi pendidikan pun akan mengalami kemajuan yang serupa pula, untuk itu diperlukan adanya perubahan baik dalam
bidang desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi oleh para pihak yang terkait dalam bidang pendidikan seperti akademisi, peneliti, pendidik
maupun praktisi.
Berdasarkan definisi teknologi pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan merupakan bidang ilmu kajian yang membantu jalannya
pembelajaran, yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
2.1.2 Kawasan Teknologi Pendidikan
Definisi tahun 1994 mengungkapkan bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta
evaluasi proses dan sumber untuk belajar AECT 1994. Definisi teknologi pendidikan tahun 1994, kawasan teknologi pendidikan dibagi menjadi 5 kawasan,
yaitu kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian. Berikut bagan teknologi pendidikan tahun
1994 menurut Seels dan Richey 1994:28 sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Kawasan Teknologi Pendidikan Tahun 1994 Kawasan yang pertama merupakan kawasan desain. Desain merupakan
proses untuk menentukan kondisi belajar yang bertujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain paling tidak meliputi empat cakupan utama
yaitu desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik
pembelajaran. Kawasan
selanjutnya merupakan
kawasan pengembangan.
Kawasan pengembangan
yaitu pada
produksi media.
Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi desain kedalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan meliputi teknologi cetak, teknologi audio-visual,
teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu. Kawasan ketiga adalah kawasan pemanfaatan. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan
sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam pemanfaatan mempunyai
tanggung jawab untuk mencocokan pembelajaran dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pembelajaran agar dapat berinteraksi dengan bahan
dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai dalam pembelajaran, serta memasukan ke dalam
prosedur organisasi yang yang berkelanjutan Seels dan Richey, 1994: 50. Berikutnya merupakan kawasan pengelolaan. Pengelolaan meliputi pengendalian
Teknologi Pembelajaran
melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervise. Kawasan pengelolaan meliuti pengelolaan
proyek, pengelolaan sumber, pengelolaan sistem penyampaian dan pengelolaan informasi. Kawasan yang terakhir adalah kawasan penilaian. Penilaian adalah
proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar. Kawasan penilaian meliputi analisis masalah, pengukuran beracuan patokan, penilaian formatif,
penilaian sumatif. Hasil analisis kawasan AECT tahun 2004 tidak dibahas dengan nyata,
melainkan hanya berupa paparan yang melekat pada definisi itu sendiri. Kekhasan definisi tersebut ada pada istilah study kajian serta ethical practice terapan atau
praktik beretika. Kedua hal ini mengatur perilaku para teknolog pembelajarn, profesional, dan praktisi untuk berperilaku dengan baik. Rujukan mengenai apa
yang dikaji, digarap, atau dikerjakan dirumpun dalam istilah learning atau belajar dan performance atau kinerja. Kedua aspek ini menegaskan inti dari pekerjaan
atau karya teknolog pembelajaran sebaiknya berada dalam cakupan belajar dan kinerja. Tugas teknolog pendidikan dan atau teknolog pembelajaran:
a. Study Kajian.