penting variabel strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
2.3 Tinjauan Mengenai Pembelajaran Berbasis Blended
Pembelajaran blended learning masih jarang digunakan oleh guru di daerah, kebanyakan hanya sekolah tertentu yang menggunakan model pembelajaran ini,
bahkan di daerah bisa dihitung dengan menggunakan jari guru yang menggunakan metode ini.
2.3.1 Pengertian Blended Learning
Blended learning merupakan istilah yang berasal dari bahasa inggris, yang terdiri dari dua suku kata, blended dan learning. Blended artinya campuran atau
kombinasi yang baik. Blended learning ini pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka dengan virtual
Husamah. 2014: 11. Semler
menegaskan bahwa: “Blended learning mengkombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktek
dunia nyata. Sistem pembelajaran online, latihan di kelas, dan pengalaman on-the- job akan memberikan pengalaman berharga bagi diri mereka. Blended learning
menggunakan pendekatan yang memberdayakan berbagai sumber informasi yang lain Husamah 2014: 11.
Dari definisi diatas, secara umum setuju bahwa blended learning lebih menekan
kepada penggabunganpenyatuan
model pembelajaran
secara
konvensional face-to-face dengan model e-learning. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 3. Posisi Irisan Blended learning
2.3.2 Komponen Blended Learning
Mengacu pada pengertian blended learning bahwa pembelajaran ini merupakan gabungan antara pembelajaran konvensional dengan pembelajaran
secara e-learning maka komponen dalam blended learning menurut Husamah 2014 ada empat diantaranya face-to-face learning, e-learning offline, e-learning
online, mobile learning selengkapnya sebagai berikut: 1.
Face to face learning
Pembelajaran merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik dengan mempertimbangkan kejadian-
kejadian eksternl yang berperan dalam rangkaian kejadian internal yang berlangsung pada peserta didik Winkel, 1991. Pembelajaran formal pada
umumnya dilakukan di sekolah berlangsung melalui model pembelajaran secara tatap muka face-to-face. Menurut Bintek KTSP dalam Husamah. 2014:83,
pembelajaran tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara peserta didik dan pendidik. Pembelajaran ini
Face-to-face E-learning
Blended Learning
berlangsung secara tatap muka antara guru dan siswa dalam suatu lokasi yang ditentukan secara umum berada diruang kelas.
Pada umumnya pembelajaran tatap muka ini berlangsung dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, penugasan, siswa berkewajiban untuk
menerima materi yang guru sampaikan dalam kelas dan dapat merangkumnya sehingga menerima maksud dari materi yang guru sampaikan. Model
pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan diantaranya menurut Husamah 2014: 103-104:
a. Kelebihan