Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Cara Pengukuran Metode Analisis Data

Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 63

3.5. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari wawancara interview, dan daftar pertanyaan questionaire. 2. Data sekunder yaitu data berupa dokumen-dokumen dari studi dokomentasi.

3.6. Identifikasi Variabel Hipotesis

Sesuai dengan hipotesis, maka variabel di dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas independent variabel adalah Gaya Kepemimpinan X 1 , dan Motivasi Kepala Lembaga X 2 . 2. Variabel terikat atau dependent variabel Y, yaitu Kinerja Petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan.

3.6.1. Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Cara Pengukuran

Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yang diukur, yaitu Gaya Kepemimpinan X 1 , Motivasi Kepala Lembaga X 2 , sebagai variabel bebas, dan Kinerja Petugas Y sebagai variabel terikat. Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Cara Pengukuran dari masing- masing variabel dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini. Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 64 Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel, Indikator dan Cara Pengukuran No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1 Gaya Kepemimpinan X 1 Cara-cara orang memimpin, sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang unik dan khas. Sebagai gaya yang diterapkan oleh seseorang pemimpin pada situasi tertentu, demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan - Kepemimpinan terpusat Otoriter - Kepemimpinan terbuka terhadap bawahan Demokratis - Masing-masing kelompok anggota sistem sosial bebas menentukan keputusan Skala Likert 2 Motivasi Kepala Lembaga X 2 Suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk bertindak dan berbuat sesuatu, karena hal-hal yang ingin diperoleh dengan tindakan tersebut - Memiliki ide untuk membuat rencana kerja - Berupaya untuk memiliki prestasi dalam bekerja - Berupaya untuk memotivasi petugas dalam bekerja Skala Likert 3 Kinerja Petugas Y Keberhasilan dari proses pekerjaan pegawai yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu dan kegiatan-kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu - Penyelesaian tugas tepat waktu - Kemampuan Melakukan Pekerjaan melebihi dari target yang ditentukan - Hasil kerja sesuai dengan yang diharapkan pimpinan - Memiliki inisiatif Skala Likert Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 65

3.6.2. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan secara serempak terhadap kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan, maka penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis dengan persamaan sebagai berikut: Y = B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + ε Dimana: Y = Kinerja Petugas X 1 = Gaya Kepemimpinan X 2 = Motivasi Kepala Lembaga B = Koefisien intercept B 1 = Koefisien regresi X 1 B 2 = Koefisien regresi X 2 ε = Kesalahan Pendugaan Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen di uji dengan tingkat kepercayaan 95 atau α =5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah: a. H : B 1, B 2 = 0, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan tidak berpengaruh secara serempak terhadap kinerja petugas di Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 66 Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. b. H 1 : B 1, B 2 ≠ 0, artinya gaya kepemimipinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan berpengaruh secara serempak terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan uji statistik F F test . a. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H 1 ditolak b. Jika F hitung F tabel , maka H di tolak da H 1 diterima. Rumus yang digunakan untuk uji statistik F F test adalah: 1 − − = k n JK k JK F res reg hitung ....................................... Sudjana, 1992 Sedangkan pengujian hipotesis secara parsial dilakukan uji t, kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. H : B i = 0, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. b. H 1 : B i ≠ 0, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Nilai t hitung di banding dengan t tabel , kriteria pengambilan keputusan: 1. H o diterima jika t tabel ≤ t hitung pada α = 5 2. H o ditolak jika t tabel ≥ t hitung pada α = 5 Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 67 i i hitung Sb b t = ………………………………………. Sudjana, 1992 dimana: b i = koefisien regresi Sbi = simpangan baku 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.1. Uji Validitas