Pembahasan 1. Hasil Uji Hipotesis

Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 100 4.2. Pembahasan 4.2.1. Hasil Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah: H : B 1, B 2 = 0, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan tidak berpengaruh secara serempak terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. H 1 : B 1, B 2 ≠ 0, artinya gaya kepemimipinan dan motivasi kepala lembaga pemasyarakatan berpengaruh secara serempak terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa koefisien regresi yang diperoleh bertanda positif. Tanda yang positif menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja petugas, artinya peningkatan skor gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga akan meningkatkan kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II- A Medan. Hasil analisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga terhadap kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan dapat dilihat pada Tabel 4.25. Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 101 Tabel 4.25. Hasil Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta Constant ,398 ,809 Gaya Kepemimpinan ,151 ,023 ,370 Motivasi Kepala Lembaga ,849 ,073 ,663 a Dependent Variable: Kinerja Petugas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari hasil analisis pada Tabel 4.25. diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 0,398 + 0,151 X 1 + 0,849 X 2 4.2.1.1. Uji Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga terhadap kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R Square pada Tabel 4.26. Tabel 4.26. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,927a ,860 ,856 1,11122 a Predictors: Constant, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kepala Lembaga b Dependent Variable: Kinerja Petugas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 102 Dari Tabel 4.26. di atas diketahui bahwa nilai R Square R 2 sebesar 0,860, artinya sebesar 86 variasi perubahan Variabel terikat kinerja petugas mampu dijelaskan oleh Variabel bebas gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga, sedangkan sisanya 14 lagi dijelaskan factor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2.1.2. Uji F Uji Serempak Hasil uji hipotesis secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.27. Dari Tabel 4.27. dapat dilhat bahwa secara serempak, gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga berpengaruh sangat signifikan highly significant terhadap kinerja petugas. Hal ini dapat dilihat dari nilai F- hitung sebesar 199,711 yang lebih besar dari nilai F tabel sebesar 3,25. Tabel 4.27. Hasil Uji Secara Serempak Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 493,208 2 246,604 199,711 ,000a Residual 80,262 65 1,235 Total 573,471 67 a Predictors: Constant, Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kepala Lembaga b Dependent Variable: Kinerja Petugas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α 0,05 juga menunjukkan bahwa secara serempak gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga berpengaruh sangat signifikan highly significant terhadap kinerja petugas. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga berpengaruh terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 103 Anak Klas II-A Medan diterima. 4.2.1.3. Uji t Uji Parsial Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.28. Tabel 4.28. Hasil Uji Secara Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant ,398 ,809 ,492 ,625 Gaya Kepemimpinan ,151 ,023 ,370 6,506 ,000 Motivasi Kepala Lembaga ,849 ,073 ,663 11,666 ,000 a Dependent Variable: Kinerja Petugas Sumber : Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Secara parsial variabel gaya kepemimpinan berpengaruh nyata terhadap kinerja petugas. Hal ini dapat dilihat dari nilai t- hitung sebesar 6,506 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 atau dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai α 0,05. Tanda koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa peningkatan skor gaya kepemimpinan akan meningkatkan kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Dari Tabel 4.28. juga dapat dilihat bahwa secara parsial, variabel motivasi kepala lembaga berpengaruh nyata terhadap kinerja petugas. Hal ini dapat dilihat dari nilai t- hitung sebesar 11,666 yang lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,67 atau dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari nilai α 0,05. Tanda koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa peningkatan skor motivasi akan meningkatkan kinerja petugas. Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 104 4.2.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kepala Lembaga Pemasyarakatan terhadap Kinerja Petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan Dari hasil penjelasan responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan diketahui bahwa gaya kepemimpinan di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klass II-A adalah termasuk ke dalam gaya kepemimpinan otokrasi. Menurut Siagian 2008, gaya kepemimpinan otokrasi yaitu gaya kepemimpinan yang mengarah kepada pengambilan keputusan tergantung kepada pemimpinnya sendiri. Hal ini dapat dilihat hasil wawancara yaitu secara dominan yaitu sebanyak 39,71 responden menjawab bahwa pimpinan sangat campur tangan sekali dalam pekerjaan dan 47,06 menyatakan bahwa pimpinan sangat mengawasi pekerjaan pegawai. Selain itu, pimpinan juga sangat perhatian dalam memberikan masukan dalam penyelasaian tugas pegawainya Sesuai dengan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa secara serempak dan parsial variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga berpengaruh nyata terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemsyarakatan Anak Klas II-A Medan. Hal ini sesuai dengan teori di dalam Sedarmayanti 2007 yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan, sehingga kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan mempengaruhi semua anggota kelompokorganisasi agar bersedia melakukan kegiatanbekerja untuk mencapai tujuan kelompokorganisasi. Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 105 Apabila seorang pemimpin mampu mempengaruhi anggota-anggota dalam kelompoknya, maka setiap anggota kelompok akan berbuat yang terbaik untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian setiap anggota kelompok akan meningkatkan kinerja mereka masing-masing. Demikian juga dengan Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Apabila pemimpin bisa mengorganisir dan mempengaruhi petugas-petugas di Lembaga Pemasyarakatan tersebut, maka setiap petugas akan berusaha untuk meningkatkan kinerja mereka dalam menjalankan tugas masing-masing. Hal ini juga didukung oleh Rivai, 2006 yang menyatakan bahwa manfaat motivasi pimpinan kepala lembaga yang utama adalah menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas kerja meningkat. Apabila seseorang memiliki motivasi yang kuat, maka ia akan berusaha untuk mengerjakan pekerjaannya tepat waktu dan berkualitas. Oleh karena itu, apabila seorang pemimpin mampu memotivasi bawahannya agar bekerja dengan baik, maka akan diperoleh hasil kerja yang baik juga. Dengan demikian apabila Kepala Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan mampu memotivasi para petugas, maka para petugas akan dapat meningkatkan kinerja mereka masing-masing. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Desmaniar 2006 yang menyatakan bahwa kepemimpinan dan motivasi pegawai Biro Umum Sekretariat Jendral Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja pegawai dan hasil penelitian Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 106 Djanan 2006 yang mengatakan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel bebas kepemimpinan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Komering Ilir. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja adalah variabel motivasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien regresi gaya kepemimpinan sebesar 0,849 lebih besar jika dibandingkan nilai koefisien regresi variabel motivasi kepala lembaga sebesar 0,151. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja pegawai pada Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan, maka hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan adalah motivasi Kepala Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Medan. Apabila motivasi pimpinan baik maka pimpinan tersebut akan mampu memotivasi pegawainya untuk bekerja lebih baik. Mhd. Jahari Sitepu : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kepala Lembaga Terhadap Kinerja Petugas Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Di Medan, 2010. 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Secara serempak variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A. 2. Gaya kepemimpinan dan motivasi Kepala Lembaga mempengaruhi kinerja petugas sebesar 86. 3. Secara parsial gaya kepemimpinan dan motivasi kepala lembaga masing-masing berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja petugas di Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan: untuk meningkatkan kinerja para pegawai, selain dengan gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin juga diharapkan agar lebih bersifat partisipatif dengan melibatkan petugaspegawai untuk memberi saran dan gagasan dalam setiap pengambilan keputusan. Hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan kerja sama yang baik antara pemimpin dan petugas