Hasil Analisis HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Berdasarkan tabel 5.7. subjek penelitian yang memiliki berat badan normal memiliki persentase terbesar yaitu 42,2, sedangkan subjek penelitian yang memiliki berat badan berlebih overweight dan obesitas memiliki presentase yang sama. Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Kadar 25OHD Serum Kadar 25OHD Serum Frekuensin Persentase Sufisiensi 1 2,2 Defisiensi-Insufisiensi 44 97,8 Total 45 100 Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan subjek penelitian mengalami defisiensi-insufisiensi 25OHD dalam serum, dan hanya satu subjek penelitian dari total 45 subjek penelitian yang masuk dalam kategori sufisiensi kadar 25OHD serum yaitu dengan nilai ≥ 30 ngmL.

5.1.3. Hasil Analisis

Berdasarkan data yang didapat oleh peneliti, maka diperoleh analisis hubungan asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25OHD serum. Hubungan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Analisis Hubungan Asupan Vitamin D dengan Kadar 25OHD Serum Asupan Vitamin D Kadar 25OHD Serum Total n p-value PR 95 C.I Sufisiensi Defisiensi- Insufisiensi n n min max Cukup 1 2,2 1 1,000 1,02 0,98 1,07 Kurang 1 2,2 43 95,6 44 TB f Total 45 Keterangan: TB= Tidak Bermakna; f = uji Fisher Tabel 5.9. menunjukkan hasil analisis hubungan asupan vitamin D dengan kadar 25OHD serum. Didapati hanya satu subjek yang memiliki asupan vitamin D yang cukup dan subjek tersebut termasuk dalam kelompok defisiensi-sufisiensi, sedangkan pada subjek yang memiliki kadar 25OHD serum yang ≥30ngmL memiliki asupan vitamin D yang kurang. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan p-value sebesar 1,000 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D dengan kadar 25OHD serum. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Analisis Hubungan Gaya Hidup dengan Kadar 25OHD Serum Gaya Hidup Kadar 25OHD Serum Total n p- value PR 95 C.I Sufisiensi Defisiensi- Insufisiensi n n min Max Paparan Cukup 1 2,2 35 77,8 36 1,000 0,97 0,92 1,02 Kurang 9 20 9 TB f Sunblock Tidak 1 2,2 34 75,6 35 1,000 0,97 0,92 1,03 Ya 10 22,2 10 TB f Hijab Tidak 1 2,2 20 44,4 21 0,467 0,95 0,87 1,05 Ya 24 53,3 24 TB f Keterangan: TB= Tidak Bermakna; f = uji Fisher Tabel 5.10. menunjukkan hubungan gaya hidup dengan kadar 25OHD serum. Dalam penelitian ini, gaya hidup terdiri dari paparan sinar matahari, pemakaian sunblock dan pemakaian hijab. Dari data tersebut didapati satu subjek yang memiliki kadar 25OHD serum dalam kategori sufisiensi memiliki paparan sinar matahari yang cukup, tidak memakai sunblock ketika keluar rumah dan tidak menggunakan hijab. Secara keseluruhan hasil analisis didapati nilai p pada paparan sinar matahari sebesar 1,000 , nilai p pada pemakaian sunblock sebesar 1,000 dan nilai p pada pemakaian hijab sebesar 0,467, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara gaya hidup dengan kadar 25OHD serum pada penelitian ini dikarenakan nilai p 0,05. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25OHD Serum Indeks Massa Tubuh Kadar 25OHD Serum Total n p-value PR 95 C.I Sufisiensi Defisiensi- Insufisiensi n n min Max Normal 1 2,2 18 40 19 0,422 0,48 0,85 1,05 Overweigh- Obesitas 26 57,8 26 TB f Total 45 Keterangan: TB= Tidak Bermakna; f = uji Fisher Tabel 5.11. menunjukkan hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar 25OHD serum. Terdapat satu subjek yang memiliki kadar 25OHD serum yang tergolong dalam kategori sufisiensi memiliki indeks massa tubuh yang normal, sedangkan 26 subjek yang memiliki indeks massa tubuh dalam kategori overweight dan obesitas termasuk dalam kategori defisiensi- insufisiensi kadar 25OHD serum. Berdasarkan data tersebut, peneliti melakukan analisis dengan Fisher’s Exact Test dikarenakan data tidak memenuhi syarat dari uji statistik Chi-square sehingga didapatkan nilai p = 0,422, karena p 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar 25OHD serum.

5.2. Pembahasan