Sejarah Berdirinya Organisasi Peranan Solidaritas Buruh Sumatera Utara (Sbsu) Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Normatif Buruh Di PT Asia Karet Medan

39 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Berdirinya Organisasi

Berdirinya Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU PT. Asia Karet Medan juga didasari oleh lahirnya suatu Federasi Serikat Pekerja Mandiri FSPM yang berkonsentrasi untuk Pabrik, Hotel, Restoran, Plaza, Apartemen, Retail, Katering, dan Pariwisata Indonesiadan Federasi ini berpusat di Jakarta. Federasi ini lahir atas beberapa sebabyang dilatarbelakangi oleh “Bahwa kebebasan untuk berpendapat, berkumpul, mendirikan dan menjalakan serikat merupakan hak asasi manusia baik secara individual maupun kolektif yang diakui secara universal.Konvensi International Labour Organitation ILO terutama nomor 87 dan 98 yang memberikan alas hak rugi bagi kaum pekerja unuk berseikat dan dijamin kebebasan berorganisasinya.Berpedoman pada gagasan tersebut, kami kaum pekerja hotel, restoran, plaza, apartemen, catering dan pariwisata bersepakat dengan bulat dan demokrasi untuk mendirikan Federasi Serikat Perkeja Mandiri.Melalui organisasi ini, kami bermaksud untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi anggota khususnya dan kaum pekerja pada umumnya secara demokratis, terbuka dan setara, baik melalui perundingan dengan pihak perusahaan maupun dengan pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan perburuhan nasionaldan regional. Organisasi ini berprinsip pada demokrasi, independensi, emansipasi, keterbukaan dan profesionalisme yang berbasis persaudaraan, kesetaraan dan solidaritas diantara kaum pekerja dalam sektor yang sama maupun sektoral. Berdirinya Federasi Serikat Pekerja Mandiri FSPM didirikan pada 20 september 2000, dengan jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dan FSPM berkedudukan di Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat dan beralamat di Sekretariat FSPM. Pada dasarnya FSPM memiliki lingkup organisasi sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 40 1. Bergerak dan mengkoordinasikan bantuan saat terjadinya perselisihan perburuhan maupun konflik-konflik. 2. Menyelenggarakan pertemuan antar serikat anggota yang bertujuan untuk saling menukar pengalaman dan ide-ide baru, juga bersama-sama menyusun program kegiatan 3. Memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam pekerjaan serta meningkatkan partisipasi kaum buruh perempuan baik dalam kegiatan maupun kepengurusan organisasi. 4. Menyebarkan informasi yang menyangkut perkembangan dalam persoalan-persoalan seperti, cara menaikan posisi tawar buruh dalam perundingan, kesehatan dan keselamatan kerja, pekerjaan. 5. Melaksanakan program-program pendidikan bagi kaum buruh. Tidak jauh berbeda dengan Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU PT. Asia Karet Medan yang berdiri karena telah terjadinya perselisihan dan pelanggaran hak-hak normatif kaum buruh di PT. Asia Karet Medan, sebagaimana yang di maksud oleh Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU PT. Asia Karet Medan lahir atas kesadaran dari kaum buruh yang sudah lama tertindas oleh sebuah sistem yang tidak berkeadilan tersebut. Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU PT. Asia Karet Medan berdiri pada 27 Juli 2006 atas perjuanan kaum buruh yang sabar akan perlawanan pada sebuah penindasan yang telah berlangsung cukup lama, dan organisasi ini memiliki sifat mandiri, demokratis, professional, bertanggung jawab yang dibentuk dari oleh dan untuk perkerja dalam memperjuankan pemenuhan hak dan kepentingan kaum pekerja dan keluarga, serta berorientasi pada pemenuhan hak-hak normatif kaum burh sesuai dengan hukum yang Universitas Sumatera Utara 41 berlaku. Pembentukan serikat ini atas inisiatif dari para buruh di PT, Asia Karet Medan yang berjulah 6 orang, sebagai berikut: 1. Aty Sidabutar 2. Rasidah Selian 3. Julianto Situmeang 4. Rismaida Sidabutar 5. Nurma Roida Pasaribu M 6. Purnama Saragih Kemudian sesuai dengan kesepakatan dan keputusan bersama pada surat keputusan NO. 0220092009, menetapkan Rasidah Selian menjadi Ketua Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU PT. Asia Karet Medan yang pertama dan untuk masa bakti 2009-2014. Pembentukan serikat buruh juga dihadapi dengan kendala-kendala yang datang dari eksternal organisasi, pihak perusahaan melarang adanya serikat buruh didalam perusahaan tersebut, tak heran jika melihat adanya bentuk intimidasi sampai kepada mutasi besar-besaran, serta Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak PHK dan ancaman lainnya. Namun bentuk- bentuk intimidasi tersebut tidak mengubah tekad dan niat para inisiator serikat buruh tersebut.

4.2 Tujuan dan Funsi Organisasi