Pendekatan melalui Teori Marxist dan Neo-Marxisme

23 1 Kelompok yang teratur, terdapat pembagian kerja dan pembedaan hirarki hak serta tanggung jawab diantara para partisipan. 2 Banyak gerakan sosial yang keanggotaannya bersifat kecil, tetapi kemudian berkembang memiliki potensi menjadi besar untuk menambah jumlah keanggotaannya menjadi lebih besar. 3 Merupakan sarana yang tidak terlembaga untuk mencapai suatu tujuan. Dan dalam hal ini upaya pergerakan sosial cenderung menggunakan cara nonkonvensional agar suara mereka didengarkan dan menekan pihak yang berwenang untukmelakukan tujuan perubahan. 4 Gerakan sosial tidak memiliki tujuan yang terbatas, dan bukan untuk kepentingan sekelompok orang tertentu dengan tujuan perbaikan pokok dalam masyarakat. 5 Bisa saja gerakan sosial timbul dari aksi kolektif yang tanpa perencanaan, tetapi bisa dari kebetulan semata-mata

2.3.1 Pendekatan melalui Teori Marxist dan Neo-Marxisme

http:www.scribd.comdoc69071644Defenisi-konsep- dan-teori-gerakansosial-politik . Pada masyarakat ekonomiindustri gerakan sosial dan revolusi berasal dari kontradiksi struktural utama antara kapital dan buruh.Aktor-aktor utama dalam gerakan sosial kelas sosial yang saling bersiteru didefenisikan berdasarkan kontradiksi sistematik fundamental ini. Akan tetapi mereka juga dianggap sebagai aktor historis dan mereka pasti akan menyadari peran dan takdir sejarah mereka. Melihat dari perspektif Marxist, gerakan sosial dianggap sebagai gejala yang positif yang kemunculannya disebabkan oleh karena terjadinya proses eksploitasi dan dominasi satu kelas terhadap kelas yang lain. Gerakan sosial, dengan demikian dipahami sebagai reaksi perlawanan kaum proletar terhadap kaum borjuis, merupakan ekspresi dari struktur kelas Universitas Sumatera Utara 24 yang kontradiktif.Singkatnya, gerakan sosial adalah perjuangan kelas yang lahir karena adanya kesadaran kelas http:globalisasi.wordpress.com . Marx akhirnya melahirkan suatu tanggapan bahwa faktor buruh merupakan penentu exchange value.Itulah yang merupakan dasar dari The Labour theory of Value.Penemuan Marx tentang nilai adalah bagaimana menggunakan buruh sebagai alat untuk menetapkan ratio exchange, yaitu buruh menjadi alat untuk mengukur nilai suatu komoditi Fakih, 2002: 10. Selanjutnya marx menganalisis ‘commodity labour power’-nya sendiri, baginya komoditi mempunyai dua aspek, yakni aspek kegunaannya dan bisa diperdagangkan exchangeability. Tapi Marx menemukan kandungan Labour Power didalamnya yang membuat komoditi mengandung use value yang menghasilkan surplus. Use value terdapat dalam produk kapitalis yang diproduksi oleh buruh. Salaah satu syarat menjual ‘tenaga kerja’ sebagai komoditi adalah, buruh tak ada hak untuk mengklaim produk yang diciptakannya.Maka mobil yang dihasilkan pabrik menjadi milik pabrik yang memiliki ‘budak’ yakni buruh dan manajemen.Marx menemukan rahasia utama kapitalisme bahwa profit sudah diperoleh sebelum produk dilempar ke pasar, yakni profit bukan diperoleh dari perdagangan, tetapi sebelum komoditi dijual, yakni ketika produksi. Sumber profit itu dicuri dari surplus value yakni perbedaan nilai anatara tenaga kerja yang dijual buruh, dan nilai produk pada waktu akhir produksi. ‘Appropriation of Surplus Value’ atau penghisapan surplus value dari buruh oleh struktur kapitalisme melalui pemilik modal itulah yang disebut sebagai eksploitasi Fakih, 2002: 10. Kapitalisme pasar juga telah mengakibatkan terjadinya ketimpangan dan ketidakbebasan banyak manusia terhadap beberapa orang yang “bebas”. Di satu sisi terdapat pemilik modal dan disisi lain mereka yang tidak memiliki modal dan oleh karenanya harus menjual tenaganya dalam kerja upahan. Kapitalisme dibangun berdasarkan kondisi bahwa Universitas Sumatera Utara 25 buruh tidak memperoleh upah yang sama dengan nilai barangjasa yang diproduksi. Dengan demikian, pemilik modal selalu dapat mengakumulasi lebih banyak modal Gombert: 23.

2.3.2 Teori Fungsionalisme Struktural