Teori Gerakan Sosial Teori Perubahan Sosial

22

2.3.1 Teori Gerakan Sosial

Gerakan sosial social movement adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial Teori pergerakan sosial dalam buku Robert Mirsel mendefenisikan Gerakan sosial sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tidak terlembaga non institutionalised yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi sebuah perubahan didalam sebuah masyarakat Mirsel, 2006:6. Namun defenisi ini sendiri tidak luput dari kontroversi, tetapi tampaknya ada sebuah kesepakatan diantara para pakar sosiologi gerakan kemasyarakatan tentang hal tersebut.Sehingga dapat dipandang sebagai titik pangkal yang berguna bagi analisa selanjutnya.Keyakinan dan tindakan-tindakan yang tidak terlembaga mengandung arti bahwa mereka tidak diakui sebagai sesuatu yang berlaku dan diterima umum secara luas dan sah dalam sebuah msyarakat. Akan tetapi, diantara pengikut dan pendukung sebuah gerakan sosial, keyakinan ini didefenisikan secara positif, konsensus ini merupakan salah satu dari sejumlah karakteristik yang membuat sebuah gerakan sosial berbeda dari perilaku kriminal dan bentuk-bentuk kriminal lainnya.Gerakan Sosial ditandai dengan kondisi yang penuh kegelisahan karena perasaan ketidakpuasan terhadap kehidupan sehari-hari dan adanya keinginan serta harapan untuk dapat meraih tatanan kehidupan yang lebih baru dilakukan secara bersama-sama. Merupakan pernyataan dari Herbert George Blumer seorang sosiolog Amerika. http:.wikipedia.orgwikigerakan_sosial . Karakteristik gerakan sosial menurut Thomas Woodrow Wilson ditandai dengan 5 bagian yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 23 1 Kelompok yang teratur, terdapat pembagian kerja dan pembedaan hirarki hak serta tanggung jawab diantara para partisipan. 2 Banyak gerakan sosial yang keanggotaannya bersifat kecil, tetapi kemudian berkembang memiliki potensi menjadi besar untuk menambah jumlah keanggotaannya menjadi lebih besar. 3 Merupakan sarana yang tidak terlembaga untuk mencapai suatu tujuan. Dan dalam hal ini upaya pergerakan sosial cenderung menggunakan cara nonkonvensional agar suara mereka didengarkan dan menekan pihak yang berwenang untukmelakukan tujuan perubahan. 4 Gerakan sosial tidak memiliki tujuan yang terbatas, dan bukan untuk kepentingan sekelompok orang tertentu dengan tujuan perbaikan pokok dalam masyarakat. 5 Bisa saja gerakan sosial timbul dari aksi kolektif yang tanpa perencanaan, tetapi bisa dari kebetulan semata-mata

2.3.1 Pendekatan melalui Teori Marxist dan Neo-Marxisme