Morawa-Medan. Hal ini kemudian menuntut perhatian terhadap masalah Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL. Teknologi IPAL yang dimiliki oleh PT. Kimia
Farma telah dibuktikan kehandalannya dalam menangani air limbah produksi dari Unit Produksi Formulasi dan Manufaktur Bandung yang dibuang ke sungai
Cikapundung, sekarang potensi pencemarannya dinyatakan telah dieliminasi. Pada saat ini IPAL di Sub Unit Produksi Manufaktur SUPM Kimia Farma Semarang
dijadikan contoh bagi industri di wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Sementara IPAL di Unit Produksi Formulasi dan Manufaktur, Kimia Farma
Bandung telah mendapat perhatian dan dikunjungi serta dijadikan studi banding oleh berbagai instansi dalam dan luar negeri, seperti: LIPI, mahasiswa pelbagai
Perguruan Tinggi dan lainnya. Teknologi IPAL ini merupakan hasil penemuan Sumber Daya Manusia PT. Kimia Farma sendiri.
Salah satu pilar utama Industri Farmasi adalah kemampuan menguasai dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK untuk menghasilkan
produk yang sesuai dengan tuntutan kemajuan dalam dunia kedokteran dan kefarmasian.
Untuk menumbuh-kembangkan
kemampuan penguasaan dan kemanfaatan IPTEK, PT. Kimia Farma membangun fasilitas Riset dan Teknologi RISTEK
yang telah diresmikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI pada tanggal 19 Juli 1991 di Bandung.
Kegiatan RISTEK berfungsi mengembangkan produk-produk baru dan melaksanakan kegiatan penelitian serta pembudidayaan tanaman obat sesuai
dengan amanat Garis-garis Besar Haluan Negara GBHN.
E. BIDANG USAHA
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Kimia Farma memiliki unit- unit usaha di bidang produksi bahan baku Manufaktur maupun obat jadi
Formulasi dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Perdagangan Besar Farmasi maupun Perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha
produksi terdiri dari: Unit Produksi Formulasi UPF yang meliputi UPF Jakarta, UPF Bandung, dan Sub Unit Produksi Formulasi Tanjung Morawa Medan, serta
Unit Produksi Manufaktur UPM yang meliputi UPM Bandung, UPM Iodium
Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008
dan Aether Watudakon Mojokerto dan Pabrik Minyak Lemak Semarang. Produksi-produksi yang merupakan andalan PT. Kimia Farma antara lain:
- Produk Ethical yang penjualannya melalui Apotek dan Rumah Sakit.
- Produk OTC yang dapat dijual bebas di Toko Obat, Supermarket, dan
lain-lain. -
Produk Generik Berlogo yang pada saat ini sedang digalakkan penggunaannya oleh Pemerintah.
- Produk Lisensi yang merupakan produk hasil kerjasama dengan
beberapa pabrik farmasi terkemuka di luar negeri. -
Produk Bahan Baku, antara lain: Kalium Iodat yang merupakan produk strategis untuk menanggulangi kekurangan Iodium dan garam-garam
kimia untuk komoditi ekspor. -
Produk Kontrasepsi Keluarga Berencana: AKDR, Cooper T Di samping produk di atas, terdapat produk-produk yang merupakan
penugasan dari Pemerintah yaitu obat-obat Narkotik.
F. BIDANG PEMASARAN
Dalam upaya penyebaran, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan sebagai penjabaran dan Sistem Kesehatan Nasional SKN, PT. Kimia Farma
sampai pada tahun 1995, memiliki 34 Pedagang Besar Farmasi dan 137 Apotek yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan
terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat-obatan baik untuk sektor swasta maupun sektor Pemerintah, sesuai dengan Trilogi Pembangunan. Perkembangan
perusahaan yang didukung oleh pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Perusahaan lainnya, sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan performansi perusahaan dari tahun ke tahun.
G. SUMBER DAYA MANUSIA