PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

80 Unit Koperasi dan 228 keluarga berencana yang tersebar di seluruh Indonesia. Dana yang disalurkan ini diharapkan akan memberikan bobot kepada motto: “Tumbuh dan berkembang bersama kesejahteraan masyarakat”.

1.3 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

PT. Kimia Farma Persero Tbk memiliki beberapa bidang kegiatan, yaitu: bidang industri dan bidang pemasaran. Bidang industri dilakukan oleh PT. Kimia Farma Holding, sedangkan bidang pemasaran dilakukan oleh 2 anak perusahaan yaitu PT. Kima Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading and Distribution PT. Kimia Farma PBF. 1. Bidang Industri a. Riset dan Teknologi Untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, PT. Kimia Farma Persero Tbk membangun fasilitas Riset dan Teknologi RISTEK yang telah diresmikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI pada tanggal 19 Juli 1991 di Bandung. Kegiatan RISTEK berfungsi untuk mengembangkan produk-produk baru dan melaksanakan kegiatan penelitian serta pembudidayaan tanaman obat sesuai dengan amanat GBHN. Dalam melakukan inovasinya, PT. Kimia Farma Persero Tbk menggunakan teknologi tepat guna dan bekerja sama dengan berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi baik dari dalam dan luar negeri. b. Produksi Dalam melaksanakan kegiatan, PT. Kimia Farma Persero Tbk didukung oleh unit-unit usaha di bidang bahan baku manufaktur, unit produksi obat jadi formulasi dan unit usaha pelayanan distribusi farmasi baik berupa Pedagang Besar farmasi maupun Apotek-apotek di seluruh Indonesia. Sampai saat ini PT. Kimia Farma Persero Tbk memiliki 4 unit pabrik farmasi yang terdiri dari Unit Produksi Manufaktur UPM dan Unit Produksi Formulasi UPF. UPM yang dimiliki PT. Kimia Farma Persero Tbk adalah UPM Bangunan, UPM Iodium dan Aether Watukadon Jombang dan Pabrik Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008 Minyak Lemak Semarang. Sedangkan UPF yang dimiliki PT. Kimia Farma Persero Tbk adalah UPF Jakarta, UPF Bandung dan sub UPF Tanjung Morawa Medan. Berbagai produk yang dihasilkan oleh PT. Kimia Farma Persero Tbk adalah: 1. Produk Ethical yang penjualannya melalui Apotek dan Rumah Sakit. 2. Produk OTC Over The Counter. 3. Produk Generik Berlogo yang penjualannya saat ini sedang digalakkan Pemerintah. 4. Produk Lisensi yang merupakan produk hasil kerjasama dengan beberapa pabrik farmasi terkemuka di luar negeri. 5. Produk Bahan Baku, antara lain adalah Kalium Iodat yang merupakan produk unggulan untuk menanggulangi kekurangan Iodium dan garam-garam kimia merupakan produk strategis untuk komoditi ekspor. 6. Produk Kontrasepsi Keluarga Berencana, seperti Alat Produk Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR dan Cooper T 7. Produk-produk yang merupakan penugasan dari Pemerintah seperti Narkotik dan obat-obat INPRES. 2. Bidang Pemasaran Dalam upaya perluasan, penyebaran, pemerataan dalam pendekatan pelayanan kefarmasian dalam masyarakat sebagai penjabaran dari Sistem Kesehatan Nasional SKN, PT. Kimia Farma telah membentuk jaringan distribusi yang terorganisir dan telah memiliki PBF serta apotek-apotek yang tersebar di seluruh propinsi yang terkoordinasi dalam unit-unit pemasaran daerah, sehingga memungkinkan terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat. Pada tanggal 4 Januari 2003 PT. Kimia Farma Persero Tbk membentuk 2 anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan PT. Kimia Farma Trading ang Distribution PT. Kimia Farma PBF yang berada di bawah PT. Kimia Farma Holding. Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008 a. PT. Kimia Farma Apotek Apotek merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat, olah karena itu PT. Kimia Farma Apotek mempunyai visi dan misi sebagai berikut: 1. Visi PT. Kimia Farma Apotek adalah menjadi apotek pilihan utama masyarakat Top of Minddi Indonesia. 2. Misi PT. Kimia Farma Apotek: a Memberikan jasa pelayanan ritel farmasi dan jasa pelayanan kesehatan yang terkait, yan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam harapan dinamis. b Melakukan pengembangan usaha dalam rangka mengembangkan nilai perusahaan untuk pemegangan saham dan pihak-pihak yang berkepentingan. c Mengembangkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai usaha peningkatan pelayanan kepada masyarakat, PT. Kimia Farma Apotek terus berusaha menambah jumlah apotek dan daerah penyebarannya di seluruh Indonesia dengan membuka outlet- outlet baru. Tetapi bukan hanya jumlah apotek yang ditingkatkan melainkan juga kualitas pelayanan, yang dilakukan dengan cara antara lain: 1. Penyediaan berbagai sarana untuk menciptakan suasana aman dan nyaman. 2. Penempatan personalia yang terampil dan ramah. 3. Penempatan harga yang bersaing. 4. Kecepatan pelayanan dan kelengkapan obat. b. Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek Sistem manajemen PT. Kimia Farma Apotek terdiri dari Direktur Utama dan Direktur Operasional. Direktur Utama bersama dengan Direktur Operasional sebagai Dewan Direksi membawahi staf direktur apotek yang terdiri dari Manager Senior : Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008 1. Pengembangan Apotek 2. Pelayanan dan Pengendalian Mutu PPM 3. Pengadaan dan Sistem Informasi Apotek 4. Akuntansi dan Keuangan 5. Umum dan Sumber Daya Manusia 6. Operasional ApotekUnit Apotek Daerah UAD Struktural Hingga saat ini Operasional ApotekUnit Apotek Daerah UAD PT. Kimia Farma Apotek ada 9 Unit Apotek Daerah UAD yang tersebar di Indonesia yaitu UAD: Sumatera bagian Selatan. Sumatera bagian Utara, DKI Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, Indonesia Timur, Bali dan Nusa Tenggara. UAD Jaya ada 7 Apotek Administrator yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Pontianak, Bogor dan RSCM. PT. Kimia Farma Apotek menggunakan sistem grouping. Dimana dengan sistem grouping ini Apotek Kimia Farma ada yang berfungsi sebagai Apotek Administrator, ada yang berfungsi sebagai Apotek Pelayanan APP dan juga ada yang hanya berfungsi sebagai Apotek berdiri sendiri. Meskipun demikian posisi Apotek Administrator dan APP hanya fungsinya saja, Apotek Administrator selain berfungsi sebagai pelayananpenjualan, juga melakukan kegiatan pembelianpengadaan barang, penyimpanan dan pengeluaran fisik barang gudang, pencatatan administrasi dan keuangan. Sedangkan di APP hanya murni melakukan kegiatan pelayanan saja. Kegiatan seperti pengadaan barang, penyimpanan barang, pencatatan administrasi dan keuangan dilakukan di apotek administrasi masing-masing. Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008

BAB II STRATEGI LAY OUT DALAM MENDEKATKAN PELAYANAN

KEPADA PASIEN Salah satu indikasi kemajuan bisnis ritel adalah selalu tampak adanya perkembangan segala aspek secara terus menerus sejalan dengan perubahan faktor eksternal dan internal bisnis itu sendiri. Ada tiga tujuan utama mengapa organisasi harus berubah. Pertama, untuk menyesuaikan diri terhadap faktor lingkungan. Kedua, mengantisipasi hal-hal yang mungkin akan terjadi, dan ketiga untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensi perusahaan.

a. Kondisi Eksternal

Kondisi ini mencakup aspek ekonomi, politik, budaya, sosial, teknologi, persaingan, globalisasi, dan keamanan.

b. Kondisi Internal

Kondisi internal antara lain meliputi aspek visi, misi, sumber daya SDM, teknologi, material pendukung, uang dan metode kerja, kapabilitas, kompetensi, dan kegiatan organisasi. Untuk unggul bersaing suatu organisasi harus mampu mendorong semua sumber daya dan proses manajemen kearah kualitas dan kinerja service yang yang mengacu pada tercapainya customer satisfaction kepuasan pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa tingkat tertinggi atau ujung segala upaya organisasi ritel adalah services pelayanan.

I. Basic Principles prinsip dasar

Prinsip dasar yang digunakan adalah prinsip dasar dalam pemasaran yaitu product, price, place, promotion dan people. Pada prinsipnya, pelaku bisnis ritel dituntut mengenali barang menentukan harga yang sesuai dengan keinginan serta harapan pelanggan.

1. Place atau lokasi dan penempatan barang

Dengan lokasi yang tepat dan sesuai harapan pelanggan, konsumen akan tertarik untuk datang. Penempatan barang display yang tepat dan dapat menarik pelanggan untuk melihat, mengamati, menyentuh, dan mencobanya serta pada akhirnya membeli dengan bersemangat. Even Rano Sarlo : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma 28 Medan, 2007 USU Repository © 2008