32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Simplisia dan Ekstrak
Hasil identifikasi teripang segar yang dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian Oseanografi, menunjukkan bahwa
teripang yang diteliti adalahPearsonothuria graeffei, divisi Echinodermata, kelas Holothuroidea, bangsa Aspidochirotida, suku Holothuridae Ludwig.
Pearsonothuria graeffei merupakan teripang yang hidupnya diterumbu karang dan hidup pada kedalaman sampai 25 meter Purcell, et al., 2012.
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, pemeriksaan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air,
penetapan kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu tidak larut asam.
Hasil pengamatan makroskopik teripang segar menunjukkan bahwa teripang mempunyai bentuk tubuh lonjong dan memanjang seperti mentimun,
badannya lunak dan berlendir, mempunyai panjang ±65 cm dan lebar ±10 cm, berwarna coklat dengan bintik-bintik hitam pada permukaannya.Pemeriksaan
makroskopik simplisia teripang dilakukan dengan melihat perubahan ukuran dan permukaan dari teripang serta mengamati organoleptis simplisia berupa
melakukan pemeriksaan terhadap bau, rasa dan warna dari serbuk simplisia teripang Pearsonothuria graeffei. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
simplisia teripang mengalami perubahan ukuran menjadi lebih kecil, permukaan kulit yang berkerut, berwarna cokelat pucat yang keras, dan rasa yang asin serta
33
bau yang khas. Pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia teripang menunjukkan terlihat adanya spikula berbentuk kancing buttons, bentuk meja semu pseudo-
tablesdan spikula dari tentakel, hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa secara mikroskopik Pearsonothuria graeffeimemiliki bentuk spikula yang
spesifik dengan bentukbentuk meja semu pseudo-tablesdan spikula dari tentakel Purcell, et al., 2012.
Penetapan kadar air simplisia dilakukan dengan menggunakan metode azeotropi destilasi toluen, penetapan kadar sari larut air dan penetapan kadar sari
larut etanol, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak larut asam menggunakan metode gravimetri. Hasil pemeriksaan karakterisasi dari serbuk
simplisia teripangPearsonothuria graeffei dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil karakterisasi serbuk simplisia teripang Pearsonothuria graeffei
No Karakteristik serbuk simplisia
Kadar SPI-kan
1 Kadar air
9,47 20
2 Kadar sari larut dalam air
36,56 -
3 Kadar sari larut dalam etanol
24,01 -
4 Kadar abu total
28,75 -
5 Kadar abu tidak larut dalam asam
3,66 7
Hasil penetapan kadar air yang diperoleh adalah 9,47 dan hasilnyasesuai dengan standar mutu teripang kering Sistem Pengendalian Intern Perikanan SPI-
kan02291987 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian no. 701KptsTP830101987 tentang penetapan standar mutu hasil perikanan
standar Indonesia oleh Dewan Standarisasi Nasional,yaitu tidak lebih dari 20 Martoyo dan Aji, 2006
.
Kelebihan air dalam simplisia menyebabkan
34
pertumbuhan mikroba, jamur atauserangga, serta mendorong kerusakan bahan aktif WHO., 1998.
Kadar sari larut air 36,56 menunjukkan bahwa teripang Pearsonothuria graeffeimengandung banyak zat yang larut dalam air seperti saponin, vitamin B1,
B2 Martoyo dan Aji, 2006. Kadar larut etanol 24,01 menunjukkan bahwa teripangmengandung zat yang larut dalam etanol seperti lemak, protein, vitamin
A, riboflavin, saponin, steroid-triterpenoid Martoyo dan Aji, 2006. Kadar abu total 28,75 menunjukkan bahwa kadar abu teripang tinggi, hal ini disebabkan
karena teripang mengandung berbagai mineral seperti kalsium, fosfor, besi, kalium dan natrium Martoyo dan Aji, 2006. Kadar abu tidak larut asam 3,66
dan hasil tersebut sesuai dengan standar mutu teripang kering SPI- kan02291987 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian no.
701KptsTP830101987 yaitu tidak lebih dari 7, kadar abu tidak larut asam menunjukkan bahwa cemaran dari luar tubuh teripang banyak yang kemungkinan
berasal dari laut Martoyo dan Aji, 2006. Hasil uji senyawa kimia serbuk simplisia teripang Pearsonothuria graeffei
, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2 Hasil Uji senyawa kimia serbuk simplisia teripang Pearsonothuria
graeffei No
Pemeriksaan Serbuk simplisia
1 SteroidTriterpenoid
+ 2
Glikosida +
3 Saponin
+
Berdasarkan hasil uji senyawa kimia diatas, menunjukkan bahwa simplisia teripang Pearsonothuria graeffeimengandungberbagai metabolit sekunder,
35
diantaranya yaitu steroidtriterpenoid, glikosida dan saponin. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa teripang Pearsonothuria
graeffeimengandung golongan senyawa kimia tersebut Bordbar, et al., 2011.
4.2 Pengujian Efek Penurunan Kadar Asam Urat