dapat mengeluarkan toksin yang dapat menghancurkan sel darah merah, merusak leukosit dan merupakan “Tetanospasmin” yaitu toksin yang
bersifat neurotropik yang dapat menyebabkan ketegangan dan spasme otot Kristiyanasari W, 2009 hlm.33.
Masa tunas biasanya 3-10 hari, kadang – kadang sampai beberapa minggu jika infeksinya ringan. Penyakit ini biasanya terjadi mendadak
dengan ketegangan otot yang makin bertambah terutama pada rahang dan leher. Dalam 48 jam penyakit menjadi nyata dengan adanya trismus.
Gejalanya antara lain bayi tiba – tiba panas dan tidak mau minum karena tidak dapat menghisap, mulut mencucut, sering kejang disertai sianosis,
kaku kuduk, dinding abdomen kaku, mengeras, suhu meningkat, bayi sensitif terhadap rangsangan, gelisah dan kadang-kadang menangis
Kristiyanasari W, 2009 hlm.33–34. Penatalaksanaan adalah pembersihan saluran pernafasan agar tidak
tersumbat dan harus dalam keadaan bersih, pakaian bayi dilonggarkan dibuka, mengatasi kejang dengan cara memasukkan tong spatel ke dalam
mulut bayi agar lidah tidak tergigit dan mencegah lidah jatuh ke belakang sehingga dapat menutupi saluran pernafasan, ruangan dan lingkungan harus
tenang, berikan ASI sedikit demi sedikit, perawatan tali pusat dengan teknik aseptik dan antiseptik, bila keadaan berbahaya, rujuk ke rumah sakit
Kristiyanasari W, 2009 hlm.34 – 35.
15. Bayi Berat Lahir Rendah BBLR
Bayi berat lahir rendah BBLR atau low birth weight infant LBWI, adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram.
BBLR dapat dibagi menjadi 2, yaitu : prematuritas murni dan dismatur.
Universitas Sumatera Utara
Bayi prematuritas murni lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
kehamilan atau Neonatus Kurang Bulan-Sesuai Masa Kehamilan NKB- SMK.Bayi dismatur lahir dengan berat badan kurang dari seharusnya untuk
masa kehamilan. Dapat terjadi dalam tiga kemungkinan, yaitu Preterm Neonatus Kurang Bulan-Kecil Masa Kehamilan, Term Neonatus Cukup
Bulan-Kecil Masa Kehamilan, dan Postterm Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan Nur W, 2010 hlm.173-174.
Neonatus bayi yang termasuk dalam BBLR merupakan salah satu dari keadaan berikut ini :
a NKB SMK neonatus kurang bulan – sesuai masa kehamilan adalah
bayi prematur dengan berat badan lahir yang sesuai dengan masa kehamilan.
b NKB KMK neonatus kurang bulan – kecil masa kehamilan adalah
bayi prematur dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan.
c NCB KMK neonatus cukup bulan – kecil untuk masa kehamilan
adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.
Selain itu, BBLR dibagi lagi menurut berat badan lahir, yaitu : a
Bayi dengan berat lahir sangat rendah BBLR atau very low birth weigth VLBW adalah bayi yang lahir dengan berat lahir antara 1000
sampai 1500 gram.
Universitas Sumatera Utara
b Bayi dengan berat lahir amat sangat rendah BBLASR atau extremely
low birth weight ELBW adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 1000 gram Maryunani A, 2009 : 22.
WHO pada tahun 2003 menyatakan bahwa setiap tahun diperkirakan neonatus yang lahir sekitar 20 juta adalah BBLR.Di Indonesia, menurut
survey ekonomi nasional SUSENAS pada tahun 2005, kematian neonatus yang disebabkan oleh BBLR sebesar 38,85 . Sekitar 27 angka kematian
neonatus disebabkan oleh BBLR.Angka kejadian BBLR di Indonesia berkisar 9-20 bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain. Sebanyak
25 bayi dengan BBLR meninggal pada saat baru lahir dan 50 nya meninggal saat bayi Maryunani A, 2009 hlm.23.
Penyebab bayi dengan berat badan lahir rendah yang lahir kurang bulan NKB-KMK antara lain :
a Berat badan ibu yang rendah
b Ibu hamil yang masih remaja
c Kehamilan kembar
d Ibu pernah melahirkan bayi prematur berat badan rendah sebelumnya
e Ibu dengan inkompeten serviks mulut rahim yang lemah sehingga
tidak mampu menahan berat bayi dalam rahim f
Ibu hamil yang sedang sakit g
Tidak diketahui penyebabnya Bayi yang lahir cukup bulan tetapi memiliki berat badan kurang NCB-
KMK, penyebabnya adalah : 1
Ibu hamil dengan gizi buruk kekurangan nutrisi 2
Ibu hamil dengan penyakit hipertensi, preeklampsia, anemia
Universitas Sumatera Utara
3 Ibu menderita penyakit kronis penyakit jantung sianosis, infeksi
infeksi saluran kemih, malaria kronik 4
Ibu hamil yang merokok dan penyalahgunaan obat Maryunani A, 2009 hlm.23-24.
Gejala klinisnya adalah berat badan 2500 gram, letak kuping menurun, pembesaran dari satu atau dua ginjal, ukuran kepala kecil,
masalah dalam pemberian makan refleks menelan dan menghisap kurang dan suhu tidak stabil kulit tipis dan transparan Maryunani A, 2009
hlm.24. Penatalaksanaan adalah pemberian ASI dan pengaturan suhu badan
Thermoregulasi.
16. Masalah dalam Pemberian ASI