Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden bekerja sebagai ibu rumah tangga IRT yaitu sebanyak 47
responden 49.Pekerjaanadalah suatu kewajiban yang dapat dilakukan, tugaskewajiban, hasil bekerja, sebagai mata pencaharianatau suatu
kewajiban yang harus dilakukan sebagaicara untuk menunjang kehidupan keluarga tetapilebih banyak dilakukan sebagai cara untuk mencarinafkah
Depdikbud, 1990. Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas
respondenmemiliki jumlah anak 1 yaitu sebanyak 39 responden 40,6. Ibu yang telah memiliki anak lebih dari 1 umumnya akan lebih tahu akan
penyakit yang umum terjadi pada masa neonatal dan pengobatannya. Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas
respondenmendapatkan informasi tentang masalah pada neonatal dari petugas kesehatan yaitu sebanyak 48 responden 50,0. Seseorang yang
mempunyai sumber informasi yang lebih baik maka akan memberikan pengetahuan yang jelas.
2. Variabel Pengetahuan Ibu Tentang Masalah Pada Neonatal
Berdasarkan tabel 5.3.distribusi pengetahuan ibu tentang masalah pada neonatal menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan baik
yaitu sebanyak 58 responden 60,4. Sebagian besar responden di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang
Kuis Kabupaten Deli Serdang mempunyai pengetahuan yang baik tentang masalah yang umum terjadi pada masa neonatal dikarenakan desa tersebut
merupakan desa yang sedang berkembang, banyaknya dibangun fasilitas
Universitas Sumatera Utara
kesehatan dan banyak dilakukan penyuluhan kesehatan oleh tenaga kesehatan.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2011, hal.
147.Pengetahuan tentang masalah pada neonatal merupakan suatu informasi penting yang harus dimiliki oleh setiap ibu yang baru saja
melahirkan supaya dapat mengantisipasi apabila terjadi gangguan atau penyakit pada bayinya.
3. Variabel Kepatuhan dalam Melakukan Kunjungan Neonatal
Berdasarkan tabel 5.4.distribusi frekuensi kepatuhan melakukan kunjungan neonatal menunjukkan bahwa mayoritas responden patuh untuk
melakukan kunjungan neonatal secara teratur yaitu sebanyak 66 responden 68,8.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan seseorang untuk melakukan instruksi dari petugas kesehatan seperti melakukan kunjungan
neonatal sebanyak 3 kali dan pada waktu yang tepat adalah pengetahuan. Umumnya ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang masalah yang
umum terjadi pada neonatal bayi usia 0 – 28 hari, akan memeriksakan bayinya untuk mengantisipasi kemungkinan masalah yang umum terjadi.
Petugas kesehatan juga ikut berperan dalam kepatuhan ibu melakukan kunjungan neonatal secara teratur.
4. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Masalah pada Neonatal dengan Kepatuhan Melakukan Kunjungan Neonatal
Berdasarkan tabel 5.5.menunjukkan bahwa dari 58 responden 60,4 yang memiliki pengetahuan yang baik tentang masalah pada neonatal
Universitas Sumatera Utara
mayoritas 48 responden 82,76 yang patuh untuk melakukan kunjungan neonatal dengan tepat.
Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang masalah pada neonatal dengan kepatuhan melakukan kunjungan
neonatal di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang dengan nilai p value = 0,001. Hal tersebut diperkuat oleh hasil
penelitian Hapsari dan Sulistyiowati 2009dimana hasil analisis regresi logistik bivariat menunjukkan bahwa variabel BBLR, KN1,KN2 dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai nilai p0,25. Bayi neonatusyang tidak melakukan KN1 mempunyai resiko 21 kali untuk
terkena diareISPApneunomiadibandingkan bayi neonatus yang melakukan KN1. Bayi neonatus yang tidak melakukanKN2 mempunyai risiko 6 kali
OR=6,0 terkena diareispapneumonia dibandingkan bayiyang melakukan KN2. Hal tersebut menunjukkan risiko protektif bagi bayi yang
tidakmelakukan kunjungan neonatus yang berarti mempunyai risiko lebih kecil untuk terkenasakit.Bayi neonatus yang tidak menggunakan fasilitas
kesehatan mempunyai risiko 3kali untuk terkena penyakit diareISPApneumonia dibandingkan bayi neonatus yangmenggunakan
fasilitas kesehatan Badan Pusat Statistik Jabar, 2008. Pengetahuan yang dimiliki ibu neonatus akan dipengaruhi oleh
beberapa hal.Menurut Notoatmodjo 2003 hal tersebut pengalaman dapat diperoleh dari pengalamansendiri maupun orang lain. Pengalaman yang
sudah diperoleh dapat memperluaspengetahuan seseorang.Biasanya diperoleh secara turun menurun dan tanpa adapembuktian terlebih
dahulu.Keyakinan ini bisa mempengaruhi pengetahuan seseorang,baik yang
Universitas Sumatera Utara
sifatnya positif maupun negatif.Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, ini terjadi setelah orang melakukanpenginderaan terhadap suatu objek
tertentu terutama melalui mata dan telinga.Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakanseseorang.Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukanpenginderaan terhadap suatu objek tertentu Notoatmodjo, 2003.
Penelitian yang dilakukan oleh Prawirohardjo 2006 menunjukkan bahwa 50kematian bayi terjadi dalam periode neonatus yaitu dalam 7 hari
pertama kehidupan.Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur
hidup, bahkan kematian. Misalnyahipotermi akan menyebabkan hipoglikemia dan akhirnya dapat terjadi kerusakan otak.Pencegahan
merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatussehingga neonatus sebagai organisme yang harus menyesuaikan
diri dari kehidupanintrauterine ke ekstrauterine dapat bertahan dengan baik karena periode neonatusmerupakan periode yang paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
denganpengetahuan yang baik tentang pemeriksaan bayi baru lahir atau neonatus berupapemeriksaan fisik, pemberian imuniasi,perawatan tali
pusat,memberi tahu tentang tandabahaya pada bayineonatus maka akan timbul suatu pemahaman mengenai pentingnyakunjungan neonatus dan
selanjutnya akan timbul pula suatu sikap yang positif tentangkunjungan neonatus sehingga muncul suatu perilaku baru dalam hal ini
adalahmelakukankunjungan neonatus.Pengetahuan merupakan komponen
Universitas Sumatera Utara
faktor predisposisiyang penting. Walaupun peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkanperubahan perilaku tapi mempunyai hubungan positif,
dimana dengan peningkatanpengetahuan maka perubahan perilaku akan lebih cepat. Hal tersebut sesuaidengan pendapat Azwar 2006 bahwa
perilaku tidak akan langsung berubah denganseketika oleh pengetahuan baru, namun adanya peningkatan pengetahuan dapatmenjadi
terakumulasinya pengetahuan tersebut dalam diri seseorang yang masukdalam sistem kepercayaan, nilai-nilai yang dianut, sikap, minat, dan
akhirnya menujuperilaku tersebut. Sebagaimana ditetapkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara 1993
GBHN, pembangunan dibidang kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat dalam rangka memberikan peningkatan
kualitas dan taraf hidup serta kecerdasan dan kesejahteraan rakyat dengan memberikan prioritas antara lain pada perbaikan tingkat kesehatan ibu dan
anak Depkes RI, 1993.
D. Keterbatasan Penelitian