didapat dari luar, yaitu : 1 media cetak, berupa leaflet, flip, chart, rubrik tulisan – tulisan pada surat kabar majalah, poster 2 media papan yang
dipasang di tempat – tempat yang berisi pesan – pesan kesehatan Notoatmojo, 2003.
B. Masalah Pada Neonatal
Dalam manajemen terpadu balita muda MTBM dilakukan pengelolaan terhadap penyakit-penyakit yang lazim terjadi, seperti bercak mongol,
hemangioma, ikterus, muntah dan gumoh, oral trush, diaper rush, seborrhea, diare, kejang, gangguan nafas, hipotermi, kemungkinan infeksi bakteri,
gangguan saluran cerna, serta kemungkinan berat badan rendah dan masalah pemberian ASI Nur Wafi, 2010 hlm. 8.
1. Bercak Mongol
Bercak mongol adalah bercak berwarna biru yang terlihat didaerah lumbo sacral pada bayi yang memiliki pigmentasi kulit kulit berwarna,
warnanya seperti memar.Bercak mongol adalah lesi-lesi muskular berwarna abu-abu atau biru dengan batas tepi bervariasi, paling sering didaerah sakral,
tapi dapat juga ditemukan didaerah posterior paha, tungkai, punggung, dan bahu. Bercak mongol adalah bawaan sejak lahir, warna khas dari bercak
mongol ditimbulkan oleh adanya melanosit yang mengandung melanin pada dermis yang terhambat selama proses migrasi dari krista neuralis ke
epidermis. Hampir 90 bayi dengan kulit berwarna atau kulit Asia timur lahir dengan bercak ini, namun pada bayi kaum Asia hanya 5.Lesi ini
biasanya berisi sel melanosit yang terletak di lapisan dermis sebelah dalam
Universitas Sumatera Utara
atau disekitar folikel rambut yang terkadang tersebar simetris, tetapi dapat juga unilateral.Bercak ini hanya merupakan lesi jinak dan tidak
berhubungan dengan kelainan-kelainan sistemik. Bercak ini akan hilang dengan sendirinya pada tahun pertama dan kedua kehidupannya Dwinda R,
Octa dkk, 2014.
2. Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir.Hemangioma muncul disetiap tempat pada permukaan
tubuh kepala, leher, muka, kaki atau dada.Umumnya hemangioma tidak membahayakan.Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas
Dwienda R, Octa 2014.
3. Ikterus
Ikterus adalah suatu gejala yang sering ditemukan pada bayi baru lahir yang terbagi menjadi ikterus fisiologis dan ikterus patologis.Ikterus
Fisiologis : ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga serta tidak mempunyai dasar patologis atau tidak mempunyai potensi menjadi kern
ikterus. Tanda – tandanya : 1
Timbul pada hari kedua dan ketiga 2
Kadar bilirubin inderek tidak melebihi 10mg pada neonatus cukup bulan dan 12,5 untuk neonatus kurang bulan
3 Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 per hari
4 Menghilang pada 10 hari pertama
Universitas Sumatera Utara
Ikterus Patologis : ikterus yang kadar bilirubin lebih dari batas normal. Tanda – tandanya :
1 Ikterus terjadi dalam 24 jam pertama
2 Kadar bilirubin melebihi 10mg pada neonatus cukup bulan atau
melebihi 12,5mg pada neonatus kurang bulan 3
Peningkatan bilirubin lebih dari 5mg hari 4
Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama Kristiyanasari W, 2009 hlm.29-30.
Penyebabnya adalah gangguan dalam proses uptake dan konjugasi hepar, gangguan transportasi dalam metabolisme dan gangguan dalam
ekskresi Kristiyanasari W, 2009 hlm.30. Gejalanya adalah kulit jaundice kuning, sklera ikterik, peningkatan
konsentrasi bilirubin serum 10mg pada neonatus yang cukup bulan dan 12,5mg pada neonatus yang kurang bulan, kehilangan berat badan sampai
5 selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori, asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan, perut yang membuncit, terjadi
pembesaran hati dan letargi Maryunani A, 2009 hlm.104-105. Penatalaksanaan seperti nasehat untuk ibu sewaktu hamil dan sesudah
melahirkan. Penatalaksanaan umum, meliputi : tentukan jenis ikterus : fisiologis atau patologis, tanggulangi penyakit penyerta sepsis atau
dehidrasi, bila kadar bilirubin lebih dari 20 mg bayi cukup bulan atau kadar bilirubin 18mg bayi premature dilakukan transfusi tukar, metode
terapi, foto terapi dan transfusi Tukar Maryunani A, 2009 hlm.107-108.
Universitas Sumatera Utara
4. Muntah dan Gumoh