A.
Identifikasi Variabel Penelitian
Adapun variabel yang diteliti adalah Self Disclosure atau keterbukaan diri.
B. Definisi Operasional
Self Disclosure adalah pemberian informasi tentang diri individu yang dilakukan secara sengaja kepada orang lain, di dalam informasi tersebut terdapat
tentang nilai diri, kepercayaan, keinginan, perilaku dan kualitas diri. Dengan melihat berdasarkan dimensi-dimensi Self Disclosure oleh DeVito 1997 yaitu
amount, valence, accuracyhonesty, intention dan intimacy : 1.
Amount menyatakan kuantitas dari seberapa sering individu mengungkapkan tentang dirinya kepada orang lain
2. Valence menyatakan kemampuan individu mengungkapkan hal-hal positif
atau negatif pmaupun hal-hal menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang dirinya kepada orang lain
3. Accuracyhonesty menyatakan individu mau mengungkapkan secara tepat
dan jujur mengenai fakta tantang dirinya tanpa melebih-lebihkan atau berbohong
4. Intention menyatakn individu mampu mengontrol penyampaian fakta tentang
dirinya agar maksud dan tujuan individu tersebut tercapai 5.
Intimacy menyatakan kedalaman tingkat informasi yang diberikan mengenai diri sendiri ditentukan oleh tingkat keakraban individu, semakin akrab kita
dengan seseorang semakin dalam hal yang akan disampaikan
Universitas Sumatera Utara
Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya Self Disclosure. Semakin tinggi skor yang dicapai maka semakin tinggi Self Disclosure. Sebaliknya, semakin
rendah skor yang dicapai maka semakin rendah Self Disclosure.
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Hadi 2002 populasi adalah seluruh objek yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah subjek atau individu yang paling
sedikit memiliki suatu sifat yang sama. Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi,
kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak
terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik- karakteristik individu Azwar, 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
India Tamil dengan rentang usia 13-18 tahun. Sampel adalah sebagian dari populasi Hadi, 2000. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya Azwar, 2007. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 remaja etnis India Tamil.
Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah: -
Remaja etnis India Tamil -
Berusia 13-18 tahun -
Berdomisili di Medan
Universitas Sumatera Utara
2. Metode Pengambilan Sampel
Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang
dijadikan sebagai subyek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel Hadi, 2002. Sehubungan dengan hal ini, yang perlu mendapat perhatian bahwa
sampel harus mencerminkan keadaan populasinya, agar sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya Hadi, 2002.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, metode pengambilan sampel dengan memiliki ciri-ciri dan
karakteristik tertentu. Metode ini mengacu pada penentuan kriteria subjek dan objek yang menjadi tujuan dalam penelitian ini Azwar, 2004. Dengan
karakteristik sampel sebagai berikut : 1.
Remaja berusia 13-18 tahun 2.
Etnis india 3.
Berdomisili di Medan
D. Alat Ukur Yang Digunakan
Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti
Hadi, 2002. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data di penelitian ini adalah metode self-reports berupa Skala Gambaran self disclosure yang
menggunakan dimensi dari Devito 1986. Adapun dimensi self disclosure adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Amount
Kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi dengan siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari pesan self-
disclosing atau waktu yang diperlukan untuk mengutarakan statemen self disclosure individu tersebut terhadap orang lain.
2. Valence
Valensi merupakan hal yang positif atau negatif dari pengungkapan diri. Individu dapat mengungkapkan diri mengenai hal-hal yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan mengenai dirinya, memuji hal-hal yang ada dalam dirinya atau menjelek-jelekkan diri individu sendiri. Faktor nilai juga mempengaruhi sifat
dasar dan tingkat dari pengungkapan diri. 3.
AccuracyHonesty Ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri.
Ketepatandari pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat dimana individumengetahui dirinya sendiri. Pengungkapan diri dapat berbeda dalam
halkejujuran. Individu
dapat saja
jujur secara
total atau
dilebih- lebihkan,melewatkan bagian penting atau berbohong.
4. Intention
Dalam melakukan self-disclosure, salah satu hal yang kita pertimbangkan adalah maksud atau tujuannya. Tidak mungkin orang tiba-tiba menyatakan dirinya
apabila tidak memiliki maksud dan tujuan tertentu. Contohnya pada saat untuk mengurangi rasa bersalah atau untuk mengungkapkan perasaan. Inilah yang
populer disebut sebagai curhat itu. Kita mengungkapkan diri kita dengan tujuan
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Oleh karena menyadari adanya maksud dan tujuan self-disclosure itu maka kita pun melakukan kontrol atas self-disclosure yang kita lakukan. Orang
yang melebih-lebihkan atau berbohong dalam melakukan self-disclosure pada satu sisi bisa dipandang sebagai salah satu bentuk kontrol supaya self-disclosure-nya
mencapai maksud atau tujuan yang diinginkannya. 5.
Intimacy Apa yang diungkapkan itu bisa saja hal-hal yang sifatnya pribadi atau
intim misalnya mengenai perasaan kita, tetapi bisa juga mengenai hal-hal yang sifatnya umum, seperti pandangan kita terhadap situasi politik mutakhir di tanah
air atau bisa saja antara hal yang intimpribadi dan hal yang impersonal publik. Sejauh mana kedalaman dalam self disclosure itu akan ditentukan oleh derajat
keakraban kita dengan lawan komunikasi. Makin akrab kita dengannya maka akan makin dalam self disclosure-nya. Selain itu, akan makin luas juga cakupan
bahasan yang kita komunikasikan melalui self disclosure itu. Ini merupakan hal yang logis. Bagaimana kita mau berbincang-bincang mengenai lapisan terdalam
dari diri kita apabila kita tidak merasa memiliki hubungan yang akrab dengan lawan komunikasi kita.
Alasan digunakannya alat ukur skala didasarkan atas asumsi : 1.
Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Interpretasi subjek terhadap pertnyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti
adalah sama dengan pemahaman dan interpretasi peneliti.
3. Pernyataan atau tanggapan yang diberikan subjek adalah benar, jujur serta
dapat dipercaya Hadi, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Skala ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan dimensi self disclosure yang terdiri dari 5 dimensi yaitu dimana masing-masing aspek memiliki sebagian
pernyataan mendukung favorable dan sebagian tidak mendukung unfavorable. Jumlah keseluruhan item dalam skala adalah 50, yang teridiri dari 25 item
favorable dan 25 item unfavorable. Alat ukut ini menggunakan skala Interval, dengan aitem-aitem yang
disusun dengan penskalaan model likert, yang mana setiap butir aitem memiliki lima kemungkinan jawaban subjek bergerak dari nilai satu sampai dengan lima,
yaitu, selalu SL, sering SR, kadang-kadang KK, jarang JR, tidak pernah TP. aitem-aitem disusun berdasarkan yang favorable dan unfavorable.
Aitem favorable memiliki jawaban “Selalu” akan diberi skor 5 demikian
seteru snya sampai jawaban “Tidak Pernah” diberi skor 1. Untuk jawaban
unfavorable, jawaba n “Tidak Pernah” diberi skor 5 dan seterusnya sampai
jawaban “Selalu” diberi skor 1 Azwar, 1997. Penilaian skala Gambaran Self Disclosure dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1. Cara Penilaian Skala Gambaran Self Disclosure
Bentuk Pertanyaan Skor
1 2
3 4
5
Favorable SL
SR KK
JR TP
Unfavorable TP
JR KK
SR SL
Skor total merupakan petunjuk tinggi rendahnya self disclosure. Semakin tinggi skor yang dicapai maka semakin tinggi self disclosure. Sebaliknya, semakin
rendah skor yang dicapai maka semakin rendah self disclosure. Pengklasifikasian
Universitas Sumatera Utara
tinggi rendahnya Gambaran self disclosure dilakukan dengan mencari mean dan standar deviasi dengan metode SPSS 17.0 for Windows dan kemudian membuat
rentang sebanyak 3 klasifikasi yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan rumus:
Kategori Rendah
: X Sedang
: ≤ X
Tinggi :
≤ X
Distribusi aitem-aitem skala yang akan digunakan dalam uji coba alat ukur dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Blue Print Distribusi aitem Skala Gambaran Self Disclosure Sebelum Uji Coba
No. Aspek
Indikator Perilaku Item
Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
1. Amount
Menyatakan kuantitas
yaitu seberapa
sering individu
mengungkapkan tentang dirinya kepada orang lain.
1, 6, 20, 25, 41
7, 13,31,39, 48
10 20
2. Valence
Individu dapat mengungkapkan hal-hal positif atau negatif,
maupun hal-hal menyenangkan atu tidak menyenangkan tentang
dirinya kepada orang lain 8, 14, 26,32,
40 2, 9, 21, 43,
46 10
20
3. Accuracy
Individu mau mengungkapkan 3, 10,
15, 27, 10
20
Universitas Sumatera Utara
Honesty fakta tentang dirinya secara tepat
dan jujur tanpa melebih-lebihkan maupun berbohong
22,33,42 28,44, 50
4. Intention Individu dapat mengontrol fakta
tentang dirinya agar maksud dan tujuan individu tersebut tercapai
11, 16, 29, 34, 47
4,18, 23, 36, 49
10 20
5. Intimacy
Individu dapat menyampaikan informasi
tentang dirinya
ditentukan oleh
tingkat keakraban, semakin akrab kita
dengan seseorang semakin dalam hal yang akan disampaikan
5, 17, 30, 35, 45
12, 19, 24, 37, 38
10 20
Jumlah 25
25 50
100
Skala dalam penelitian ini akan diproses dengan diuji coba untuk mengetahui kualitas aitem-aitem sebelum digunakan pada penelitian yang
sesungguhnya. Aitem-aitem yang kualitasnya kurang baik akan dibuang dan aitem-aitem yang berkualitas baik akan digunakan sebagai alat ukur penelitian
yang sesungguhnya. Aitem-aitem yang berkualitas akan ditunjukan oleh koefisiensi korelasi yang tinggi, yaitu korelasi antara masing-masing aitem
dengan aitem total.
Selain aitem-aitem tersebut, di dalam alat ukur juga tertera identitas diri yang harus diisi oleh subjek penelitian. Identitas diri itu meliputi nama, jenis
kelamin, usia, dan kelas. Setelah uji coba selesai, maka selanjutnya peneliti
Universitas Sumatera Utara
melakukan penomoran kembali terhadap aitem-aitem skala untuk dijadikan sebagai alat pengumpulan data penelitian yang sebenarnya.
E. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur