4. Perkembangan Sosial Remaja
Sumber penting dari dukungan emosional selama masa transisi remaja, terlihat dari keterlibatan remaja dengan teman sebaya. Teman sebaya merupakan
sumber afeksi, simpati, pengertian, dan bimbingan moral serta tempat untuk membentuk hubungan yang akrab. Pada masa kanak-kanak biasanya anak-anak
bermain sendiri-sendiri sedangkan menuju masa remaja, remaja lebih banyak membentuk kelompok sosial. Intensitas menghabiskan waktu bersama teman
paling banyak dilakukan pada masa remaja Papalia Olds, 2001. Menurut Buhrmester dalam Papalia Olds, 2001 peningkatan
keakraban dalam
persahabatan remaja
mencerminkan kognitif
serta perkembangan emosionalnya. Remaja lebih senang mengekspresikan pikiran dan
perasaannya kepada orang lain sehingga remaja dapat mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Maka akan lebih mudah bagi mereka untuk memahami
pikiran dan perasaan teman-temannya. Peningkatan keakraban pada masa remaja mencerminkan kepedulian remaja dengan mengenal diri mereka sendiri. Berbagi
cerita pada seorang teman membantu remaja mengeksplorasi perasaan mereka sendiri, mendefinisikan identitas mereka, dan memvalidasi nilai diri mereka.
Menurut Hurlock 1999 salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus
menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan sebelumnya yang belum pernah ada dan harus menyesuaikan dengan orang dewasa di luar lingkungan
keluarga dan sekolah. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Yang terpenting dan tersulit adalah
Universitas Sumatera Utara
penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok teman sebaya, perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial yang baru, nilai-nilai baru
dalam seleksi persahabatan, nilai-nilai baru dalam dukungan dan penolakan sosial, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin.
a. Kuatnya pengaruh kelompok teman sebaya
Remaja lebih banyak berada di luar rumah bersama teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti pengaruh teman sebaya pada sikap,
pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga. Karena keremajaan itu selalu maju, maka pengaruh kelompok sebaya
pun mulai berkurang. Ada dua faktor penyebabnya. Pertama, sebagian besar remaja ingin menjadi individu yang berdiri sendiri dan ingin dikenal sebagai
individu yang mandiri. Faktor kedua timbul akibat pemilhan sahabat. Remaja tidak lagi berminat dalam berbagai kegiatan besar seperti pada waktu kanak-
kanak. b.
Perubahan dalam perilaku sosial Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan perilaku sosial, yang
paling menonjol terjadi di bidang hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja membuat perubahan dari tidak menyukai lawan jenis sebagai
teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya. Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi selama masa remaja sangat dipengaruhi
oleh lingkungan. Remaja sebagai kelompok cenderung lebih memilih-milih teman. Oleh karena itu, remaja yang latar belakang sosial, agama, atau sosial
ekonominya berbeda dianggap kurang disenangi.
Universitas Sumatera Utara
c. Pengelompokan sosial baru
Geng pada masa kanak-kanak berangsur-angsur bubar pada masa puber dan awal masa remaja ketika minat individu beralih dari kegiatan bermain yang
melelahkan menjadi minat kepada kegiatan sosial yang lebih formal dan kurang melelahkan. Maka terbentuklah kelompok sosial baru. Dalam berlangsungnya
masa remaja, terdapat perubahan pada beberapa pengelompokan sosial. d.
Nilai baru dalam memilih teman Para remaja tidak lagi memilih-milih teman berdasarkan kemudahannya
entah di sekolah atau di lingkungan tetangga sebagaimana halnya pada masa kanak-kanak, dan kegemaran pada kegiatan-kegiatan yang sama tidak lagi
merupakan faktor penting dalam pemilihan teman. Remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai yang sama, yang dapat mengerti dan
membuatnya merasa aman, dan dapat dipercaya dalam berbagi masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orangtua dan guru.
e. Nilai baru dalam penerimaan sosial
Seperti halnya adanya nilai-nilai baru mengenai teman-temannya, remaja juga mempunyai nilai baru dalam menerima atau tidak menerima atau tidak
menerima anngota kelompok sebaya. Nilai ini terutama didasarkan pada nilai kelompok sebaya yang digunakan untuk menilai anggota-anggota kelompok.
Remaja segera mengerti ia dinilai dengan standar yang sama dengan yang digunakan untuk menilai orang lain.
Universitas Sumatera Utara
f. Nilai baru dalam memilih pemimpin
Remaja merasa pemimpin kelompok sebaya mewakili mereka dalam masyarakat, mereka menginginkan pemimpin yang berkemampuan tinggi yang
akan dikagumi dan dihormati oleh orang lain dan dengan demikian akan menguntungkan mereka. Faktor utama yang terpenting dalam kepemimpinan
adalah kepribadian. Pemimpin harus lebih bertanggung jawab, lebih ekstrovert, lebih bersemangat, lebih banyak akal, dan lebih dapat mengambil inisiatif.
Emosinya stabil, penyesuaian dirinya baik, dan hanya memiliki sedikit kecenderungan neurotik.
C. Etnis India Tamil 1. Definisi Etnis India Tamil