Pengembangan Sarana dan Prasarana

86 Sosialisasi yang dilakukan menyangkut pengelolaan kebersihan dan menjadi tuan rumah yang baik di desa budaya Lingga yaitu dari informasi informan diketehui sudah terdapat sosialisasi penjagaan kebersihan di desa budaya Lingga khususnya dalam menjaga kebersihan rumah adat dan pada saat ini sudah terjalin gotong royong rutin baik dari masyarakat dan karang taruna desa Lingga. Dalam pengelolaannya jalan simpang lingga menuju desa Lingga sudah ditanami bunga sehingga indah untuk dipandang dan keramahan masyarakat juga masih sangat dipertahankan dalam menerima kunjungan wisatawan ke desa budaya Lingga. 40 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo dalam mengembangkan sarana dan prasarana objek wisata Gundaling yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo membangun beberapa beberapa sarana pendukung untuk mengembangkan pariwisata gundaling. Salah satunya yaitu dengan membangun beberapa Sapo Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan oleh penulis maka sosilisasi untuk penjagaan kebersihan dan sosialisasi menjadi tuan rumah yang baik sudah dilakukan. Masyarakat pelaku wisata pada umumnya sudah melakukan usaha penjagaan kebersihan hanya saja belum maksimal. Hal ini karena belum semua melakukannya dan bagi pengunjung juga belum membuang sampah pada tempatnya.

N. Pengembangan Sarana dan Prasarana

40 Wawancara dengan informan Pedoman Sinulingga BPD bidang Pariwisata Lingga pada tanggal 15 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara 87 angin. Sapo angin ini selain sebagai bangunan ciri khas Karo juga berfungsi sebagai tempat berteduh dan tempat duduk bersantai untuk menikmati pemandaangan alam dari bukit Gundaling. 41 Dibukit Gundaling juga dibangun beberapa patung. Dimana pengunjung juga dapat berphoto dengan patung- patung ini. ada patung yang tunggal dan ada yang berpasangan. Di areal bukit gundaling juga disediakan areal berphoto dengan background Gunung Sinabung. 42 Fasilitas lain yaitu 2dua toilet umum yang dikelola oleh masyarakat Gundaling. Pengelolaan toilet umum ini dikelola oleh masyarakat namun terdapat iuran untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo. Masyarakat lokal diberikan kewenangan pengelolaan dalam mengelola kamar mandi umun dan memberikan kontribusi sesuai ketetapan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo. Akses jalan raya menuju bukit Gundaling cukup bagus dan jaraknya dari kota Berastagi Sekitar 2 Km. 43 Untuk sarana akomodasi penginapan di sekitar bukit Gundaling telah tersedia, baik untuk keluarga maupun pertemuan- pertemuan. Sarana penginapan ini ada yang berbentuk villa da nada juga beberapa hotel. Selain udara sejuk dan 41 Wawancara informan Ian Adian Tarigan Staf Seksi Pengembangan Objek Wisata Gundaling pada tanggal 10 Februari 2014 42 Wawancara informan Ian Adian Tarigan Staf Seksi Pengembangan Objek Wisata Gundaling wawancara dengan pada tanggal 10 Februari 2014 dan bg G.Sembiring Phografer di bukit gundaling pada tanggal 12 Februari 2014 43 Wawancara dengan Ian Adian Tarigan Staf Seksi Pengembangan Objek Wisata Gundaling pada tanggal 10 Februari 2014 dan wawancara dengan J. Ginting penanggung jawab Toilet Gundaling Pada tanggal 12 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara 88 pemandangan yang indah tarif menginap di penginapan sekitar bukit Gundaling lebih murah bila di bandingkan hotel lainnya. 44 Untuk program kedepannya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo akan membangun menara teropong di puncak Gundaling. Hal ini baerkaitan dengan potensi bukit gundaling dengan pemandangan sekitarnya serta untuk melihat Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak dengan jelas. Pembangunan menara teropong ini sudah disetui oleh pusat dan akan segera dibangun di puncak gundaling. Ini diharapakan juga dapat menjadi daya tarik wisata bukit Gundaling. 45 Sarana sarana yang disediakan oleh masyarakat lokal Gundaling yaitu penyediaan pondok dan tikar, rumah makan, toko souvenir, adanya rekreasi agrowisata jeruk petik sendiri, penyediaan tanaman hias. Bentuk jasa yang disediakan masyarakat gundaling yaitu jasa photo grafer cetak langsung, jasa kereta sado dan kuda tunggang. 46 Sarana yang terdapat di desa budaya Lingga yaitu telah dibangun Kamar mandi bertaraf internasional dan renovasi gapura desa budaya Lingga. Akses jalan menuju ke desa budaya Lingga cukup baik dan jaraknya dari kota Berastagi ke 44 Wawancara dengan Piala Putera, SE pada tanggal 10 Februari 2014 45 Wawancara dengan informan Piala Putera, SE KABID Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata pada tanggal 10 Februari 2014 46 Wawancara dengan informan Ian Adian Tarigan Staf Seksi Pengembangan Objek Wisata Gundaling pada tanggal 10 Februari 2014 dan wawancara dengan informan Nd. Roy Surbakti pada 14 Februari 2014 Universitas Sumatera Utara 89 objek wisata ini 15 KM yang dapat di tempuh menggunakan kenderaan umum dan juga kendaraan bus pariwisata. 47 Salah faktor yang mendukung pengembangkan suatu objek wisata adalah dengan tingginya sadar wisata masyarakat pada objek wisata tersebut. Menyangkut hal pembinaan sadar wisata peneliti menanyakan bagaimana upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dalam hal pembinaan sadar wisata khususnya masyarakat lokal pelaku wisata. Menanggapi pertanyaan itu dalam hal ini terdapat upaya dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo dalam Dalam hal ini dengan menggali informasi dari informan terkai pengembangan sarana dan prasarana terkendala dalam hal pengadaan anggaran dalam rangka membangun sarana dan prasarana pengembangan pariwisata di Kabupaten Karo. Dalam mengelola sarana dan prasarana yang ada di kawasan objek wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo menjalankan dua 2 hal pokok, yaitu mengontrol semua sarana dan prasarana yang ada. Seluruh sarana dan prasarana yang telah ada dirawat dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya. Upaya kedua yaitu mengupayakan penataan seluruh objek wisata agar menjadi objek wisata yang dapat diandalakan dan berdaya saing. Artinya, sarana dan prasarana yang telah ada dikawasan wisata dipergunakan dengan baik dan dilakukan perawatan.

O. Pembinaan Sadar Wisata