81
K. Kebijakan dan Program pembangunan pariwisata yang diinginkan masyarakat
Terkait dengan adanya kebijakan yang dilakukan pemerintah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Dari beberapa informan
diketahui bahwa terdapat kebijakan yang merugikan mereka, salah satunya yaitu pengutipan 2 dua kali untuk memasuki objek wisata Gundaling. Menurut
beberapa informan pengunjung mengeluh karena terlalu lama berhenti dalam pengutipan yang di lakukan tersebut. Memang para pelaku wisata Gundaling
sering diajak untuk rapat bersama dan mendengar masukan dari masyarakat pelaku wisata kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo. Namun Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo kurang menanggapi usul masyarakat tersebut. Dimana masyarakat pelaku wisata Gundaling menginginkan untuk
pengutipan masuk gundaling hanya dilakukan pada satu tempat saja sehingga pengunjung tidak mengeluhkan pengutipan tersebut.
33
Dari perbincangan dengan beberapa informan dapat disipulkan bahwa masyarakat ingin Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mendengar dan menjalankan
usulan mereka terkait pengembangan pariwisata Gundaling. Masyarakat pelaku wisata juga menginginkan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melihat
persoalan yang mereka alami dalam pengembangan pariwisata dan masyarakat
33
Wawancara dengan G. Sembiring Jasa Photo Grafer Gundaling Hendra G Pengusaha Rumah makan dan jasa simpan kereta pada tanggal 14 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
82
lebih mengharapkan lebih banyak lagi pembangunan dan pemeliharaan sarana di Gundaling.
L. Kebijakan yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KabupatenKaro dalam peningkatan partisipasi masyarakat
Pembangunan pariwisata merupakan salah satu pembangunan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah yang besar, dan karena itulah pembangunan
bidang ini memberikan kesempatan pada masyarakat untuk berkembang dan
meningkatkan perekonomian daerah secara keseluruhan.
Terkait dengan perlunya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata maka informan Musa ginting menjelaskan pengembangan pariwisata
perlu diarahkan pada terciptanya kesempatan kerja dan lapangan usaha, setidaknya di daerah sekitar objek wisata. Objek-objek wisata perlu ditingkatkan
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk mendukung pengembangan kepariwisataan tersebut maka keterlibatan masyarakat lokal untuk pengembangan
pariwisata.
34
Kebijakan yang telah dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata
bukit Gundaling yaitu dalam tiap semester dilakukan sosialisasi sadar wisata. Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo membuat
agenda pertemuan dalam rangka sosialisasi sadar wisata. Dimana dalam agenda pertemuan ini di dijelaskan bentuk partisipasi dalam mendukung pengembangan
34
Wawancara dengan Informan Musa Ginting, SH KA.Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata pada tanggal 10 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
83
pariwisata Bukit Gundaling. Sosialisasi dijelaskan seperti bagaimana menjadi tuan rumah yang baik bagi pengunjung, menjaga kelestarian bukit gundaling, menjaga
kebersihan, tutur sapa melayani pengunjung wisata. Sehingga dengan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata Gundaling ini
menimbulkan kesan dan kenangan yang indah bagi setiap orang yang berkunjung ke bukit Gundaling.
35
Tambahan lain dari informan Kebijakan lain yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo
memberikan kesempatan untuk masyarakat lokal untuk melakukan usaha wisata dan penyediaan jasa wisata. Dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo
mengedepankan partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pemeliharaan objek wisata Gundaling.
36
Kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo dalam meningkatkan partisipasi masyarakat desa budaya Lingga yaitu Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Karo melakukan sosialisasi dengan menjelaskan pentingnya peran masyarakat desa Lingga dalam pengelolaan dan pemeliharaan Rumah adat
tradisional Karo di desa budaya Lingga. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo
35
Wawancara informan Ian Adian Tarigan, Khairil Rizalz dan KABID Perencanaan Dra. Martiana Br. Sitepu pada tanggal 10 Februari 2014
36
Wawancara informan Ian Adian Tarigan Staf Seksi Pengembangan Objek Wisata Gundaling pada tanggal 10 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
84
melakukan penyuluhan sapta pesona dan penyuluhan sadar wisata bagi masyarakat desa Lingga.
37
Salah satu unsur Sapta Pesona adalah bersih. Dalam hal ini penjagaan kebersihan diciptakan supaya setiap objek wisata itu bersih. Dengan kata lain
bebas dari sampah sehingga nyaman dan indah untuk dipandang dan dikunjungi. Kebersihan lokasi objek wisata sangat menentukan kualitas objek wisata tersebut.
Dalam hal ini penulis mengajukan pertanyaan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo terkait dengan bagaimana sosialisasi yang dilakukan
menyangkut pejagaan kebersihan dan menjadi tuan rumah yang baik. Dengan pertanyaan tersebut informan memberikan informasi bahwa pihaknya sudah
melakukan sosialisasi terkai penjagaan dan pengelolaan kebersihan kepada Dari informasi yang telah diberikan oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Karo maka masyarakat Gundaling dan masyarakat desa Lingga harus mencerminkan pola hidup sadar wisata. Masyarakat Gundaling dan masyarakat
desa Lingga sebagai pengelola dan pelaku wisata sangat membutuhkan pengetahuan dan penyuluhan tentang kepariwisataan sehingga memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pengunjung. Jalinan komunikasi yang baik antara wisatawan dengan masyarakat lokal akan menimbulkan suatu kesan yang baik dan
wisatawan merasa betah berada di objek wisata dan ingin lebih lama tinggal di objek wisata yang ia kunjungi.
M. Sosialisasi Menjaga Kebersihan dan Menjadi Tuan Rumah yang Baik