Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Persalinan Patologis Hubungan Paritas Ibu dengan Kejadian Persalinan Patologis

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Hubungan Umur Ibu dengan Kejadian Persalinan Patologis

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap 40 ibu yang bersalin patologis, 92,5 responden berusia 20-35 tahun. Artinya secara umum responden sari mutiara cukup baik, karena responden berada pada usia reproduksi sehat. Pada kondisi ini komplikasi persalinan boleh dikatakan rendah. Sehingga aman untuk kehamilan dan persalinan. Dari hasil uji Fisher exact diperoleh hasil p=0,279 P.0,05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan kejadian persalinan patologis. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Indriani dimana umur mempunyai hubungan dengan persalinan patologis. Perbedaan ini kemungkinan sample responden yang diteliti, lebih banyak pada kelompok ibu yang beresiko yaitu umur 35 tahun. Bila dilihat dari jenis persalinan tindakan seksio sesaria pada penelitian ini lebih tinggi yaitu 42,5 . Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sibuea 2007, dimana angka kejadian seksio sesaria lebih tinggi pada usia 35 tahun. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Nuraim, yang dikutip Sibuea 2007 bahwa seksio sesaria lebih sering dilakukan pada usia 35 tahun. Tingginya persalinan patologis dengan seksio sesaria di RSU Sari Mutiara tidak terlepas dengan status pasien saat masuk. 65 merupakan rujukan, dimana sebelum ditolong di RSU Sari Mutiara, kondisi ibu dan janin tidak baik, oleh karena itu responden tidak mendapat asuhan pada kala satu persalinan dengan baik, sehingga untuk menyelamatkan ibu dan anak dilakukan tindakan seksio sesaria. Universitas Sumatera Utara

5.2 Hubungan Paritas Ibu dengan Kejadian Persalinan Patologis

Paritas merupakan suatu kemampuan dari seorang wanita untuk melahirkan anak. Berdasarkan data yang terkumpul pada Rumah Sakit Sari Mutiara Medan, dari 40 responden melahirkan 82,5 mempunyai anak antara satu sampai tiga orang selebihnya lebih dari tiga. Bila dilihat dari jenis persalinan, seksio sesario lebih banyak pada paritas ibu kurang dari tiga yaitu 37,5. Dari hasil uji Fisher Exact diperoleh hasil P= 0,591 P0,05 yang artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian persalinan patologis. Penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan Siti Mulidah 2002 yang menyatakan ada hubungan antara paritas dengan persalinan patologis. Tidak adanya hubungan antara paritas dengan kejadian persalinan pada penelitian ini kemungkinan karena paritas responden yang diteliti sebagian besar mempunyai paritas dari tiga.

5.3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian Persalinan Patologis