tablet besi sejak kehamilan 20 minggu, selebihnya tidak sesuai dengan anjuran. Keadaan ini dapat mengakibatkan kadar Hb kurang dari 11 gr. Selain itu 85
ibu makan sayur kurang dari satu gelas setiap makan, tidak makan buah sehingga reasorbsi zat besi tidak sempurna. Pada Kondisi Hb yang rendah
oksigen ke janin berkurang, yang dapat mengakibatkan persalinan patologis.
5.5 Hubungan Asuhan Kala I dengan kejadian Persalinan Patologis.
Tindakan dan informasi yang diterima ibu sejakadanya his kontraksi rahim yang teratur dari pembukaan jalan lahir serviks pada awal persalinan
sampai pembukaan serviks lengkap selama di ruang 6 bersalin. Menurut Bobak 2000, kala I memerlukan waktu cukup lama sekitar 6-12 jam. Oleh karena itu
untuk menjaga kondisi ibu dan janin dan persalinan berlangsung normal penolong persalinan seharusnya memberi informasi, pendidikan, dukungan,
pemenuhan nutrisi, serta pengaturan posisi pada persalinan. Agar persalinan berlangsung normal.
Berdasarkan data yang terkumpul dari 40 ibu yang mengalami persalinan patologis, 70 ibu menerima asuhan kala I tidak lengkap. Dari hasil
Chi Square diperoleh hasil P = 0,001 P 0,05 artinya terdapat hubungan signifikan antara asuhan kala I dengan kejadian persalinan patologis. Tidak
dilakukaknya asuhan secara lengkap di RSU Sari Mutiara penulis berasumsi, belum adanya SOP Standart Operasional Prosedur pada kala I persalinan
secara tertulis yang akan dilakukan oleh penolong, sehingga masing-masing penolong melakukan asuhan sesuai dengan keinginannya.
Universitas Sumatera Utara
5.6 Hubungan Asuhan Kala II dengan Kejadian Persalinan Patologis
Kala II merupakan Informasi dan tindakan yan diterima ibu sejak pembukaan lengkap sampai anak lahir, meliputi pemberian dukungan dan
pengaturan posisi, pimpinan persalinan. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 40 orang ibu yang mengalami persalinan patologis terdapat 80 responden
nilai P= 0,014 P0,05 artinya ada hubungan signifikan antara asuhan kala II yang diterima dengan kejadian persalinan patologis. Penelitian ini sama dengan
penelitian Enkin dalam Depkes 2000, bila ibu tidak mendapat asuhan kala I antara lain: dukungan, pengaturan posisi yang baik mengakibatkan ibu bersalin
dengan tindakan. Bobak 2000, menyatakan bila ibu tidak mendapat dukungan pada kala I, posisi telentang lama, cara bernafas diantara meneran yang tidak
baik, dapat mempengaruhi oksigenasi dan denyut jantung, sehingga persalinan harus dilakukan dengan tindakan. Selain itu, asuhan kala II tidak terlepas dari
perilaku ibu pada kehamilan dan asuhan kala I. Karena apabila asuhan pada kala I berhasil, diharapkan persalinan kala II akan berjalan normal.
5.7 Hubungan Asuhan Kala III dengan Kejadian Persalinan Patologis