2.3.3 Asuhan Selama Persalinan Kala III
Asuhan pada kala III Pengeluaran Aktif Plasenta membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pasca persalinan. Penatalaksanaan aktif
kala III meliputi: 1. Memberikan oksitosin untuk merangsang uterus berkontraksi yang juga
mempercepat pelepasan plasenta. Oksotosin dapat diberikan dalam 2 menit setelah kelahiran bayi. Jika oksotosin tidak tersedia, rangsangan
puting payudara ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin alamiah.
2. Lakukan penegangan tali pusat terkendali PTT dengan cara: satu tangan diletakkan pada korups uteri tepat di atas simfisis puubis. Selama
kontraksi tangan mendorong korups uteri dengan gerakan dorso cranial kearah beakang dan ke arah kepala ibu. Tangan yang lain memegang
tali pusat dan tunggu adanya kontraksi kuat 2-3 menit. Selama kontraksi dilakukan tarikan terkendali pada tali pusat yang terus
menerus, dalam tegangan yang sama dengan tangan ke uterus. 3.
PTT dilakukan hanya selama uterus berkontraksi. Tangan pada uterus merasakan kontraksi atau ibu dapat juga memberi tahu petugas ketika ia
merasakan kontraksi. Ketika uterus sedang tidak berkontraksi, tangan petugas dapat tetap berada pada uterus tetapi bukan melakukan PTT.
Ulangi langkah-langkah PTT pada setiap kontraksi sampai plasenta terlepas.
4. Begitu plasenta terasa terlepas, plasenta di keluarkan dengan menggerakkan tangan atau klem pada tali pusat mendekati plasenta.
Plasenta di keluarkan dengan gerakan ke bawah dan ke atas sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan kalan lahir. Kedua tangan dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum jam untuk mengeluarkan
selaput ketuban. 5.
Segera setela plasenta dan selaputnya dikeluarkan, fundus uteri dipijat agar menimbulkan kontraksi. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran
darah dan mencegah perdarahan pasca persalinan, jika uterus tidak berkontraksi kuat selama 10-15 detik atau jika perdarahan hebat terjadi
maka segera laktoni kompresi bimanual dalam. Jika atonia uteri tidak teratasi dalam waktu 1-2 menit, ikuti protokol untuk perdarahan pasca
persalinan. 6.
Jika amenggunakan manajemen aktif dan plasenta belum juga lahir dalam waktu 30 menit, periksa kandung kemih dan lakukan katerisasi
jika kandung kemih penuh, periksa adanya tanda-tanda pelepasan plasenta, berikan oksitosin 10 unit Intra muskuler dimana dosis ketiga
dalam jarak waktu 15 menit dari pemberian oksitosin dosis pertama, siapkan rujukan jika tidak ada tanda-tanda pelepasan plasenta.
7. Periksa ibu secara seksama dan jahit semua robekan pada serviks atau
vagina atau perbaiki episiotomi.
2.3.4 Asuhan Selama Persalinan Kala IV