perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitas dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan
manajemen pada tahun 1994, 3 tiga BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III Persero,PT. Perkebunan IV Persero, PT.Perkebunan V Persero
disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT. Perkebunan Nusantara III Persero. Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 Tanggal 14
Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III Persero yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
2.2 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Nusantara III Persero didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan
Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.
a. Tujuan Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara III Persero memiliki tujuan dalam meningkatkan
kesejahteraan perusahaan tersebut antara lain :
1. Pencapaian laba yang tinggi untuk kesejahteraan karyawan.
2. Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Strategi Perusahaan
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra
strategik untuk mewujudkan peluang bisnis. 2.
Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitive terhadap kecenderungan industri dan pergerakan pasar, serta mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan
dan arus khas. 4.
Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment keselamatan, kesehatan dan lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi ‘Cost-
Effective”. 6.
Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan Paradigma Baru.
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia
Berbasis kompetensi dan kinerja.
2.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit
A. Jangka Panjang
1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik
seperti PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai produktivitas tinggi, laju pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.
Universitas Sumatera Utara
2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk
mendapatkan komposisi tanaman yang ideal. 3.
Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan masa TBM yang lebih singkat.
4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat
memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman : - Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.I.
- Membuat lobang tanam dengan Holedigger. - Melaksanakan konservasi tanaman seperti Tapak Kuda, Teras Mekanis, Drainase
B. Jangka Pendek
1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman
dengan prinsip 4 T tepat waktu, tepat dosis, tepat aplikasi, tepat jenis. 2.
Menerbitkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehingga diperoleh kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik.
3. Meningkatkan keterampilan permanen dengan melaksanakan pelatihan Kav
School. 4.
Menambah permanen sesuai kebutuhan. 5.
Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen. 6.
Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi teknologi dan pengawalan produksi.
7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif.
8. Melaksanakan polination di areal yang memerlukan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Strategi Budidaya Karet A. Jangka Panjang
1. Penggunaan klon-klon unggulan Quick Stater, dengan produktivitas tinggi
seperti klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR. 2.
Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM.
3. Pelaksanaan Tanaman Ulang TU sebaik mungkin dengan mempersiapkan
media tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Munuca Brachteata. 4.
Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU, TBM dan TM.
5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan.
6. Mengadakan pengawalan produksi dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih.
7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan Manajemen Canopy, sehingga
kerapatan pohon dapat dipertahankan.
B. Jangka Pendek
1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma.
2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan.
3. Melaksanakan rasionalisasi acak dengan penambahan penyadap sesuai
kebutuhan dilapangan. 4.
Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan. 5.
Aplikasi dan stimulasi sesuai dengan norma, dengan jenis cair GEA, SES dan jenis Gas Latene Gas, RRIM FLOW.
Universitas Sumatera Utara
6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan
melaksanakanmenyesuaikan system deres yang tepat.
2.4.2 Strategi Pengadaan Barang
Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan strategis yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan
efektivitas dan efesien dalam proses pengadaan barang uang diuraikan sebagai berikut:
a. Visi