Pendaftaran dan Penilaian Pajak Penerangan Jalan

Blok I20 Kwh x Rp.275 = Rp. 5.500 Blok II40 Kwh x Rp.445 = Rp. 17.800 Blok III30 Kwh x Rp.396 = Rp. 14.850 • Sub jumlah = Rp. 55.150 • Pajak Penerangan Jalan Umum 10 = 10 x Rp. 55.150 = Rp. 5.515 • Jumlah Tagihan Rekening Listrik = Rp. 60.665 Keterangan : Untuk biaya beban kVA, dan biaya pemakaian listrik Kwh ditetapkan sesuai dengan standard tariff yang dikenakan PLN. Pajak Penerangan Jalan sebesar = Rp.5.515 harus dilaporkan dan disetor ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan DIPENDA oleh PLN dengan melampirkan Laporan Hasil Realisasi dan Daftar Rekapitulasi Rekening Listrik.

E. Pendaftaran dan Penilaian Pajak Penerangan Jalan

I. Pendaftaran

Bentuk pendaftaran Pajak Penerangan Jalan dilakukan bersamaan dengan proses pemasangan lampu penerangan jalan tersebut, dimana lampu penerangan jalan yang dipasang sendiri dari beberapa sektor sesuai dengan penetapan wilayah kecamatan masing-masing yang terdiri dari : 1. Sektor A Universitas Sumatera Utara Terdiri dari kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Tuntungan, Medan Petisah, dan Medan Sunggal. 2. Sektor B Terdiri dari kecamatan Medan Kota, Medan Maimun, Medan amplas, Medan area, Medan Tembung, Medan Denai, dan Medan Perjuangan. 3. Sektor C Terdiri dari kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Timur, Medan Marelan, Medan Barat, Medan Deli, dan Medan Helvetia. 4. Sektor Lampu Taman air sirkulasi Meliputi Pemasangan Lampu pad ataman dan gedung yang meliputi semua kecamatan yang ada di Kota Medan. Pemasangan Lampu Penerangan Jalan tersebut dilakukan oleh konsumen dari pihak perusahaan dengan pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum LPJU maupun oleh Pemerintah Kota PEMKO sendiri. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan

Perusahaan meminta atau memohon rekomendasi izin kepada Dinas Pertamanan Kota Medan untuk memasang Lampu Penerangan Jalan. Dalam melakukan permintaan atau permohonan rekomendasi izin dilampirkan KTP, gambar situasi lapangan, jenis lampu yang dipasang, dan diketahui oleh kelurahan Universitas Sumatera Utara setempat. Lalu akan diberikan jawaban oleh Dinas Pertamanan Kota Medan melalui surat yang memuat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh konsumen yang melakukan permohonan. Syarat-syarat tersebut memuat hal-hal berikut ini : 1. Pemasangan harus sesuai standard PLN dan Dinas Pertamanan sebagai pengawas pekerjaan. 2. Teknik pemasangan harus sesuai standard PLN dan harus dipedomani “Petunjukan Umum Instalansi Listrik PUIL”. 3. Pekerjaan harus dilaksanakan, dipertanggung jawabkan oleh instalator yang sah dan terdaftar di PT.PLN Persero wilayah II Sumatera Utara Cabang Medan. 4. Pemasangan harus membentuk sudut 200 mengarah ke jalan umum dan memakai sistem instalansi jaringan udara dengan kelengkapan Box Main Panel, MCB, Switch Kontektur dan Team Switch. 5. Setelah selesai pemasangan, konsumen harus melaporkan kembali ke Dinas Pertamanan Kota Medan, meyerahkan bukti kuitansi pembayaran BP dan UJL Biaya Peyambungan dan Uang Jaminan Langganan serta bukti telah dipasang Kwh Meter LPJU-nya dari PLN untuk diinvestasikan. 6. Seluruh biaya material untuk pemasangan lampu perawatan dan BP-UJL ke PLN, berikut pemasangan Kwh meternya adalah menjadi tanggung jawab pihak konsumen. Universitas Sumatera Utara 7. Dengan adanya persetujuan teknis dari PLN, maka biaya pemakaian arus listriknya setiap bulan adalan tanggung jawab Pemerintahan Kota PEMKO Medan. Lalu konsumen melakukan pelaporan ke PLN, apakah pemasangan yang dilakukan memenuhi teknis atau tidak. Saat melakukan pelaporan tersebut, konsumen harus membawa surat rekomendasi izin yang diberikan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan. Waktu pelaporan paling lama 1 satu minggu. Jika memenuhi teknis akan dilakukan pemasangan oleh Dinas Pertamanan Medan. Selanjutnya PLN akan melakukan pemasukan atau pemberian arus. Pemasukan atau pemberian arus paling lama 3 tiga hari. Kemudian akan dibebankan BP-UJL-nya biaya Penyambungan Uang Jaminan Langganan. Selanjutnya data-data konsumen akan diserahkan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan kepada Dinas Pendapatan Daerah. Kalau ada terdapat kendala yang ditemukan baik dalam proses pemasangan maupun setelahnya, konsumen melakukan pelaporan ke PLN.

b. Pemerintahan Kota PEMKO Medan

Proses pemasangan lampu penerangan jalan oleh PEMKO tidak jauh beda dengan konsumen dari perusahaan. Pihak PEMKO juga melakukan pembuatan surat permohonan rekomendasi izin ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Lalu ditampung oleh pihak Dinas Pertamanan Kota Medan. Selanjutnya Dinas Pertamanan Kota Universitas Sumatera Utara Medan melakukan survei dilapangan, tempat akan dilakukan pemasangan lampu penerangan jalan. Jika tidak memenuhi teknis dan jumlah yang diminta sedikit, maka akan dilakukan pemasangan lampu penerangan jalan tersebut. Tetapi bila jumlahnya besar maka perlu menunggu persetujuan turunnya APBD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk pemasangan lampu penerangan jalan tersebut. Setelah disetujui akan diadakan persiapan pembuatan anggaran dan gambaran perencanaan lampu penerangan jalan tersebut. Selanjutnya akan dilaksanakan oleh pihak pelaksanaan diri Dinas Pertamanan Kota Medan. Pemasangan lampu penerangan jalan ini diminta oleh PEMKO Medan tetap saja dikenakan BP-UJL biaya penyambungan-uang jaminan langganan.

II. Penilaian

Dasar pengenaan Pajak Penerangan jalan adalah nilai jual tenaga listrik yang terpakai. Nilai jual Tenaga listrik yang dimaksud adalah : a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari PLN dan bukan PLN dengan pembayaran, nilai jual tenaga listrik adalah jumlah tagihan biaya beban ditambah dengan biaya pemakaian Kwh yang ditetapkan dalam rekening listrik. b. Dalam hal tenaga listrik berasal dari bukan PLN dengan tidak dipungut bayaran, nilai jual tenaga listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, Universitas Sumatera Utara penggunaan listrik atau taksiran penggunaan tenaga listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku diwilayah daerah yang bersangkutan. Khusus untuk kegiatan industry, pertambangan minyak dan bumi dan gas alam, nilai jual tenaga listrik sebagaimana yang dimaksud ditetapkan sebesar 30 tiga puluh persen. PP RI No.65 Tahun 2001 Tarif pajak ditetapkan dan diatur oleh peraturan pemerintah. Tarif pajak penerangan jalan dikenakan atas nilai jual tenaga listrik yang terpakai. Besarnya pokok penerangan jalan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajaknya. Tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebagai berikut : a. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, bukan untuk industri sebesar 10 sepuluh perseratus. b. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, untuk industri sebagai berikut : 1. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 450 VA sd 13,9 KVA sebesar 8 delapan perseratus. 2. Untuk industry yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 14 KVA sd 24.999 KVA sebesar 4 empat perseratus. 3. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 25.000 KVA keatas sebesar 1,5 satu koma lima perseratus. Universitas Sumatera Utara c. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN, bukan untuk industri sebesar 8 delapan perseratus. d. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN, untuk industri ditetapkan sebagai berikut : 1. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 450 KVA sd 13,9 KVA sebesar 8 delapan perseratus. 2. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 14 KVA sd 24.999 KVA sebesar 4 empat perseratus. 3. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 25.000 KVA keatas sebesar 1,5 satu koma lima perseratus. Perda Kota Medan No.12:2003. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Sistem Pengelolaan Pajak Penerangan Jalan di DISPENDA