Pengaruh Pembebanan Resistif Terhadap Arus Eksitasi

58

3.6 Pengaruh Pembebanan Resistif Terhadap Arus Eksitasi

Pada tugas akhir ini pembebanan yang dilakukan terhadap generator induksi dibatasi hanya pada jenis pembebanan resistif. Hal ini juga sesuai dengan kondisi nyata di lapangan dimana generator induksi kebanyakan digunakan pada pembangkit mikrohidro pada daerah-daerah terpencil, untuk melayani beban yang umumnya adalah bersifat resistif. Berdasarkan rangkaian ekivalen gambar 3.9.a, maka diperoleh persamaan hubungan antara tegangan keluaran dengan arus stator sebagai berikut ……………………………………………. 3.26 ………………………………………………………… 3.27 dimana : = tegangan keluaran generator Volt = ggl induksi yang dibangkitkan pada stator Volt = arus stator Ampere = arus beban Ampere = arus kapasitor Ampere Dari persamaan 3.26, 3.27, dan gambar 3.9.a dapat digambarkan diagram vektor tegangan generator induksi seperti dapat dilihat pada gambar 3.11. Tegangan keluaran generator tergantung kepada, antara lain komponen magnetisasi arus stator . Tanpa adanya beban yang mampu memberikan arus magnetisasi ini, tegangan keluaran generator akan hilang. Dalam generator induksi terisolir, beban yang dimaksudkan dipenuhi dengan pemasangan kapasitor eksitasi pada terminal generator. Universitas Sumatera Utara 59 1 E 1 I L I C I m I m I 1 1 I X 1 1 I R V 2 I − Gambar 3.11. Diagram Vektor Tegangan Generator Induksi pada Pembebanan Resistif Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa tegangan keluaran sangat ditentukan oleh arus eksitasi. Semakin kecil arus eksitasi, tegangan keluaran yang dihasilkan generator induksi akan semakin kecil pula. Pembebanan resistif merupakan pembebanan dengan faktor kerja satu, dimana beban hanya menarik arus kerja arus aktif. Sesuai dengan persamaan 3.26, kenaikan arus beban akan memperbesar jatuh tegangan di tahanan stator dan memperbesar kebocoran fluksi di reaktansi stator, sehingga tegangan keluaran akan turun. Penurunan tegangan keluaran akan menyebabkan arus eksitasi ikut menurun, sesuai dengan persamaan berikut : ……………………………………………………………… 3.28 Proses penurunan tegangan keluaran berlangsung sampai tercapainya titik keseimbangan yang baru seperti ditunjukkan pada gambar 3.12. Universitas Sumatera Utara 60 X c A V V 2 V 1 O C’ B’ A’ B I m Gambar 3.12. Tegangan Fungsi Arus Eksitasi dengan Faktor Kerja Satu Titik A merupakan titik kerja keadaan beban nol dengan tegangan sebesar V 1 dan arus eksitasi sebesar OA’. Saat generator induksi dibebani, titik kerja turun menjadi titik B dengan tegangan keluaran generator sebesar V 2 dan arus eksitasi menjadi sebesar OC’. Dari arus eksitasi sebesar OC’ tersebut yang digunakan untuk eksitasi hanya sebesar OB’, sedangkan sisanya sebesar B’C’ digunakan untuk mengatasi kebocoran fluks di stator.

3.7 Generator Induksi Tiga Fasa Dengan Keluaran Satu Fasa