Aliran Daya Efisiensi Aliran Daya dan Efisiensi Generator Induksi Tiga Fasa

65

3.8 Aliran Daya dan Efisiensi Generator Induksi Tiga Fasa

3.8.1 Aliran Daya

Aliran daya aktif generator induksi penguatan sendiri dapat dilihat pada gambar 3.18. Diagram aliran daya aktif generator induksi tersebut dapat dinyatakan dengan persamaan berikut : P m = P poros – P FW …………………………………………………… 3.36 P AG = P m – P RCL ……………………………………………………. 3.37 P L = P AG – P SCL – P core …………………………………………….. 3.38 dimana : P poros = daya masukan mekanis pada poros generator Watt P m = daya masukan mekanis bersih Watt P FW = rugi-rugi gesekan dan angin Watt P AG = daya celah udara Watt P RCL = rugi-rugi tembaga rotor Watt P SCL = rugi-rugi tembaga stator Watt P core = rugi-rugi inti stator Watt P L = daya keluaran generator Watt P FW P RCL P AG P m P L P poros P SCL P core Gambar 3.17. Diagram Aliran Daya Aktif Universitas Sumatera Utara 66 Rugi-rugi gesekan dan angin Pg+a dan rugi-rugi inti stator Pi biasanya dianggap konstan dan disebut rugi-rugi beban nol. Sedangakan rugi-rugi tembaga stator dan rotor besarnya tidak tetap tergantung arus beban.

3.8.2 Efisiensi

Menurut standard IEEE 112-2004, effisiensi didefinisikan sebagai perbandingan dari daya keluaran output terhadap daya masukan input. Daya keluaran adalah sama dengan daya masukan dikurangi dengan rugi-rugi losses. Untuk itu, jika dua dari tiga variabel-variabel berikut diketahui, output, input, dan rugi-rugi, maka effisiensi dapat diperoleh. Dalam persamaannya, efisiensi generator induksi dapat didefinisikan sebagai berikut : = ………………………………………………. 3.39 Atau dalam penjabarannya dengan rugi-rugi yang ada : …………………………………… 3.40 Mesin induksi ketika dioperasikan sebagai generator memiliki nilai efisiensi sedikit lebih rendah daripada jika dioperasikan sebagai generator. Dalam pengoperasian mode generator, umumnya efisiensi maksimum diperoleh pada kondisi pembebanan sekitar 80 dari rating motor. Pilihan yang ada untuk meningkatkan efisiensi pada pengoperasian mode generator adalah dengan mengoperasikan mesin dengan tegangan sedikit dibawah rating-nya atau dengan menaikkan frekuensi sedikit diatas nilai rating-nya. Universitas Sumatera Utara 67

BAB IV ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN EFISIENSI

MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN KELUARAN SATU FASA

4.1 Umum

Untuk dapat melakukan analisis terhadap karakteristik tegangan dan efisiensi motor induksi tiga fasa yang dioperasikan sebagai generator induksi dengan daya keluaran satu fasa, maka perlu dilakukan beberapa percobaan pada Laboratorium Konversi Energi Listrik F.T. USU untuk mendapatkan data-data yang akan dianalisis tersebut. Percobaan-percobaan tersebut antara lain meliputi percobaan beban nol motor induksi tiga fasa, ini dilakukan guna mendapatkan data yang diperlukan untuk menghitung nilai kapasitansi minimum kapasitor eksitasi, kemudian percobaan beban nol dan berbeban pada motor induksi tiga fasa yang dioperasikan sebagai generator dengan keluaran satu fasa, percobaan ini berguna untuk mendapatkan data guna melakukan analisis terhadap karakteristik tegangan dan efisiensi. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan variasi terhadap kapasitansi kapasitor eksitasi, putaran prime mover perubahan frekuensi, dan nilai beban. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari perubahan tersebut terhadap karakteristik tegangan dan efisiensi generator induksi. Universitas Sumatera Utara