n Adanya Sumber Daya Reaktif

43 • Dibutuhkan sumber daya reaktif eksternal Motor induksi sebagai generator tidak dapat memproduksi daya reaktif dengan sendirinya, tetapi membutuhkan sumber daya reaktif eksternal baik itu dari sumber jala-jala ataupun kapasitor. Walaupun memiliki beberapa kelemahan, akan tetapi kelemahan- kelemahan tersebut masih dapat diatasi. Oleh karena itu motor induksi sebagai generator mempunyai keuntungan yang jauh lebih banyak dari pada generator sinkron dalam penggunaannya untuk pembangkit listrik pada daerah-daerah terpencil.

3.3 Syarat – syarat Pengoperasian Motor Induksi Sebagai Generator

Untuk mengoperasikan motor induksi sebagai generator, diperlukan beberapa syarat yaitu berupa kondisi-kondisi yang harus dipenuhi agar diperoleh fungsi generator dari mesin tersebut. Kondisi-kondisi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

3.3.1 n

r n s Untuk mengoperasikan motor induksi sebagai generator diperlukan daya mekanis yang berasal dari penggerak mula prime mover untuk memutar rotor diatas kecepatan sinkronnya n r n s , dimana daya mekanis ini dapat diperoleh dari tenaga air mikro hidro, tenaga angin, atau mesin diesel atau dengan kata lain mesin bekerja pada slip negatif s 0. Dengan menggunakan persamaan 2.2 dan 2.5, yaitu n s = 120 dan s = . Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 3.1. Kurva Karakteristik Torsi-Kecepatan Mesin Induksi pada Berbagai Daerah Operasi Dari kurva karakteristik torsi-kecepatan pada gambar 3.1 dapat kita lihat bahwa, apabila sebuah motor induksi digerakkan pada suatu kecepatan yang lebih besar dari kecepatan sinkronnya, arah dari torsi induksinya akan berbalik dan motor akan bertindak sebagai sebuah generator. Dengan bertambahnya torsi yang diberikan oleh penggerak mula, besar daya yang dihasilkan oleh generator induksi juga bertambah.

3.3.2 Adanya Sumber Daya Reaktif

Sebagai sebuah generator, mesin induksi memiliki kelemahan karena tidak memiliki rangkaian medan yang terpisah untuk dapat menghasilkan daya reaktif, dimana pada kenyataannya generator induksi sendiri mengonsumsi daya reaktif. Dengan demikian, diperlukan suatu sumber daya reaktif eksternal yang terhubung ke generator untuk dapat memenuhi kebutuhan daya reaktif sebagai sumber arus eksitasi. Tanpa adanya daya reaktif, motor induksi yang dioperasikan sebagai generator tidak akan menghasilkan tegangan. Universitas Sumatera Utara 45 Dalam prakteknya, terdapat dua jenis kondisi pengoperasian motor induksi sebagai generator, yaitu terhubung ke sistem jaringan tiga fasa grid connected dan beroperasi sendiri stand alone. Pada kondisi generator induksi yang terhubung ke sistem jaringan tiga fasa, yang terjadi adalah generator induksi menyuplai daya aktif P tetapi menyerap daya reaktif Q dari sistem. MISG Prime Mover Sistem Jaringan Tiga Fasa Q P Poros Gambar 3.2. Generator Induksi Terhubung ke Sistem Jaringan 3-Fasa Untuk motor induksi tiga fasa sebagai generator yang beroperasi sendiri, kebutuhan daya reaktif tidak dapat lagi diperoleh dari jala-jala. Untuk kondisi yang demikian, kebutuhan daya reaktif dapat diperoleh generator dari suatu unit kapasitor. Kapasitor tersebut dihubungkan pararel dengan terminal keluaran generator. Kapasitor yang terpasang harus mampu memenuhi kebutuhan daya reaktif yang dibutuhkan untuk menghasilkan fluksi di celah udara. Karena generator dapat melakukan eksitasi sendiri tanpa memerlukan sumber eksternal dari jala-jala, maka disebut juga generator induksi penguatan sendiri. Universitas Sumatera Utara 46 v T , V I m , A MISG Prime Mover Q P Poros Kapasitor eksitasi Beban resistif P Gambar 3.3. Generator Induksi Penguatan Sendiri Self-Excited Arus magnetisasi I m yang dibutuhkan oleh sebuah motor induksi yang dioperasikan sebagai generator, sebagai fungsi dari tegangan terminal, dapat ditemukan dengan menjalankan mesin sebagai motor pada keadaan beban-nol dan mengukur arus jangkarnya sebagai fungsi dari tegangan terminal. Kurva magnetisasi tersebut ditunjukkan oleh gambar 3.4. Untuk memperoleh tingkat tegangan yang diberikan pada generator induksi, kapasitor-kapasitor eksternal harus dapat menyuplai arus magnetisasi yang sesuai dengan tingkat tegangan tersebut. Gambar 3.4. Kurva Magnetisasi Motor Induksi pada Keadaan Tanpa Beban Universitas Sumatera Utara 47 I m , I c , A v T , V V 1 , nl V 3 , nl V 2 , nl C 1 C 2 C 3 Tegangan kapasitor V c , V I c , A Arus kapasitor C 1 C 2 C 3 Gambar 3.5. Kurva Karakteristik Tegangan-Arus Kapasitor Karena arus reaktif yang dapat diproduksi oleh kapasitor berbanding lurus terhadap tegangan yang diberikan kepadanya, lokus dari semua kemungkinan kombinasi tegangan dan arus melalui sebuah kapasitor merupakan sebuah garis lurus. Plot antara tegangan dan arus tersebut untuk suatu nilai frekuensi ditunjukkan pada gambar 3.5. Gambar 3.6. Kurva Karakteristik Tegangan Terminal Generator Induksi pada Keadaan Tanpa Beban Jika satu set kapasitor-kapasitor tiga fasa dihubungkan secara pararel pada terminal generator induksi, maka tegangan beban-nol dari generator induksi Universitas Sumatera Utara 48 merupakan titik potong dari kurva magnetisasi generator dan garis beban kapasitor, seperti ditunjukkan pada gambar 3.6. Titik potong dari kedua kurva juga merupakan titik yang mana menyatakan kebutuhan daya reaktif generator induksi yang sebenarnya diberikan oleh kapasitor.

3.4 Kapasitor pada Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator