72
= = 1374,03 VAR
Jadi kapasitor per-fasa terhubung
∆
minimum yang dibutuhkan oleh
generator induksi untuk dapat membangkitkan tegangan dengan belitan stator yang terhubung
∆
adalah 30 µF.
4.4 Percobaan Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator Induksi
dengan Keluaran Satu Fasa 4.4.1 Percobaan Beban Nol
Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan nilai kapasitansi kapasitor eksitasi dan kecepatan putaran prime mover terhadap
tegangan keluaran generator. Adapun pengaruh kecepatan putaran prime mover tersebut terhadap tegangan keluaran langsung dilihat dari frekuensi yang
dihasilkan generator. Hal ini dilakukan penulis untuk memudahkan analisis
Universitas Sumatera Utara
73
terhadap karakteristik tegangan dari sebuah generator pada keadaan tidak berbeban.
4.4.1.1 Rangkaian Percobaan
Adapun gambar rangkaian untuk percobaan beban nol ini dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.
M
ind
M
dc
P T
D C
Pengaman -MCB
-Sekering
Sumber Tegangan
Dari PLN
n
r
n
s
P T A C
Saklar 1 Saklar 3
Saklar 2
R S
T
Beban Resistif
V F
Saklar 4
2C ΔC
C
Saklar 5
Poros terkopel
1 2
T n
Gambar 4.2. Rangkaian Percobaan Beban Nol Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai
Generator Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
4.4.1.2 Prosedur Percobaan
1. Motor induksi dikopel dengan motor DC yang berfungsi sebagai prime
mover, kemudian rangkai rangkaian percobaan seperti pada gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
74
2. Pastikan seluruh saklar dalam keadaan terbuka, pengatur tegangan
PTAC dan PTDC dalam keadaan minimum, dan kapasitor telah terpasang dengan baik.
3. Tutup saklar 1, 2, dan 3, dan pastikan saklar 5 berada dalam posisi 1.
4. Atur tegangan PTAC sampai mencapai 220 volt, kemudian atur
tegangan PTDC sehingga kecepatan putaran kedua mesin mendekati sama.
5. Tunggu beberapa saat untuk pengisian kapasitor.
6. Turunkan tegangan PTAC sampai nol kemudian buka saklar 1,
sementara itu buka saklar 2 untuk menghindari pengosongan kapasitor dan atur PTDC sehingga putaran motor DC tetap berada pada
kecepatan konstan. 7.
Tutup saklar 2 dan naikkan kecepatan putaran motor DC sampai tegangan terbangkitkan.
8. Atur saklar 5 ke posisi 2 konfigurasi C-2C.
9. Catat nilai tegangan pada frekuensi 47 Hz dan 50 Hz.
10. Turunkan tegangan PTDC sampai nol, buka saklar 3.
11. Ulangi langkah percobaan 1-10 untuk nilai kapasitor yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
75
4.4.1.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.2 Data Percobaan Beban Nol Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator
Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
C
1
µF V
47Hz
V
50Hz
Volt Volt
n
r
= 1430 rpm n
r
= 1520 rpm 26
116 162
30 153
205 32
170 213
34 177
221 36
182 230
40 188
238
4.4.2 Percobaan Berbeban Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai Generator Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh perubahan beban, perubahan kapasitansi kapasitor eksitasi, dan kecepatan putaran prime mover
terhadap karakteristik tegangan dan efisiensi generator induksi. Adapun percobaan untuk semua besar pembebanan dilakukan sebanyak tiga kali dan untuk setiap kali
percobaan dengan besar beban yang sama dilakukan dengan menggunakan kapasitor dengan nilai yang berbeda.
4.4.2.1 Rangkaian Percobaan
Adapun gambar rangkaian untuk percobaan berbeban ini dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.
Universitas Sumatera Utara
76
M
ind
M
dc
P T
D C
Pengaman -MCB
-Sekering
Sumber Tegangan
Dari PLN
n
r
n
s
P T A C
Saklar 1 Saklar 3
Saklar 2
R S
T
Beban Resistif
V F
Saklar 4
2C ΔC
C
Saklar 5 Poros
terkopel
A
2
A
3
A
4
A
1
T n
Gambar 4.3. Rangkaian Percobaan Berbeban Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai
Generator Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
4.4.2.2 Prosedur Percobaan
1. Motor induksi dikopel dengan motor DC yang berfungsi sebagai prime
mover, kemudian rangkai rangkaian percobaan seperti pada gambar 4.2.
2. Pastikan seluruh saklar dalam keadaan terbuka, pengatur tegangan
PTAC dan PTDC dalam keadaan minimum, kapasitor dan beban lampu pijar telah terpasang dengan baik.
3. Tutup saklar 1, 2, dan 3, dan pastikan saklar 5 berada dalam posisi 1.
4. Atur tegangan PTAC sampai mencapai 220 volt, kemudian atur
tegangan PTDC sehingga kecepatan putaran kedua mesin mendekati sama.
5. Tunggu beberapa saat untuk pengisian kapasitor.
Universitas Sumatera Utara
77
6. Turunkan tegangan PTAC sampai nol kemudian buka saklar 1,
sementara itu buka saklar 2 untuk menghindari pengosongan kapasitor dan atur PTDC sehingga putaran motor DC tetap berada pada
kecepatan konstan. 7.
Tutup saklar 2 dan naikkan kecepatan putaran motor DC sampai tegangan terbangkitkan.
8. Atur saklar 5 ke posisi 2 konfigurasi C-2C dan tutup saklar 4.
9. Catat setiap penunjukkan nilai alat ukur.
10. Buka saklar 4, turunkan tegangan PTDC sampai nol, buka saklar 3.
11. Ulangi langkah percobaan dari 1-10 untuk nilai kapasitor dan beban
lainnya.
4.4.2.3 Data Hasil Percobaan Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Berbeban Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai
Generator Induksi dengan Keluaran Satu Fasa
C
1
μF
loads motor rating
Watt
Ir
A
Is
A
It
A
I
load
A
I
C1
A
V
g
V
f
Hz
n
r
rpm
τ
N.m 34
225 15 1.29
1.41 1.5
0.89 0.4
186 48
1470 3.19
36 375 25
2.14 2.04
1.93 1.39
0.75 175
46 1430
3.72 40
600 40 3.61
3.37 3.06
2.12 1.49
169 45
1380 5.10
44 790 53
5.07 4.66
4.11 2.71
2.36 165
45 1370
6.08 32
225 15 1.21
1.34 1.44
0.85 0.36
179 48
1470 2.84
34 375 25
2.05 1.97
1.88 1.36
0.69 172
47 1440
3.48 38
600 40 3.52
3.28 2.97
2.09 1.43
166 46
1410 4.75
42 790 53
4.96 4.56
4.03 2.67
2.29 162
46 1400
5.64 30
225 15 1.15
1.28 1.38
0.82 0.33
175 48
1480 2.60
32 375 25
2 1.91
1.81 1.33
0.67 168
47 1440
3.23
Universitas Sumatera Utara
78 36
600 40 3.43
3.2 2.92
2.05 1.38
163 47
1430 4.41
40 790 53
4.89 4.51
3.98 2.64
2.25 159
47 1430
5.24
4.5 Analisis Data Hasil Percobaan Motor Induksi Tiga Fasa Sebagai