BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Saponin
Alkaloid Flavonoid
Polifenol Inflamasi pada pulpa
Obat pereda nyeri gigi Ekstrak buah lerak
konsentrasi 2,5,5, dan 7,5
Nyeri gigi Pembebasan mediator biokimiawi
Serabut saraf tipe-C
nonmielin Serabut saraf
tipe A- δ
bermielin
Perhitungan nilai ambang nyeri dilihat dari nilai voltase ketika kelinci memberikan respon licking,
pada waktu menit ke-0, 5, 10, 20, 30, 40 50, 60, frekuensi 50 Hz, waktu rangsangan 1 detik, dan kuat arus 0,2 mA
Rangsangan pada saraf sensorik gigi
Sensasi nyeri yang terputus-
putus dan menusuk-nusuk
dengan intensitas yang tinggi
Sensasi nyeri yang terus
menerus dengan internsitas yang
lebih rendah
Penurunan rasa nyeri ?
Efek analgetik
Universitas Sumatera Utara
Pada proses inflamasi pulpa, proses nyeri terjadi akibat pembebasan berbagai mediator biokimiawi selama proses inflamasi terjadi. Mediator nyeri autacoid
terdiri atas histamin, bradikinin, leukotrien, dan prostaglandin.
20
Pembebasan mediator tersebut merangsang saraf sensorik gigi. Saraf sensorik gigi terdiri dari
serabut-serabut saraf tipe A- δ bermielin yang menimbulkan sensasi nyeri yang
terputus-putus dan menusuk dengan intensitas tinggi, dan serabut-serabut saraf tipe-C nonmielin yang menimbulkan sensasi nyeri terus-menenus dengan intensitas
rendah.
22
Untuk mengatasi nyeri tersebut diperlukan obat pereda nyeri, bahan pereda nyeri yang digunakan adalah ekstrak lerak. Kandungan kimia ekstrak lerak adalah
saponin, alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Mekanisme analgetik pereda nyeri ekstrak lerak kemungkinan berasal dari senyawa aktif yang dikandungnya seperti
saponin, alkaloid, dan flavoniod. Alkaloid bekerja dengan mengubah persepsi nyeri dengan meningkatkan ambang nyeri di sistem saraf pusat.
11
Sementara Saponin dan flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase yang dapat menurunkan sintesis
prostaglandin sehingga mengurangi terjadinya vasodilatasi pembuluh darah dan aliran darah lokal sehingga migrasi sel radang pada area radang akan menurun.
12
Perhitungan nilai ambang nyeri dilihat dari nilai voltase ketika kelinci memberikan respon licking, pada waktu menit ke-0, 5, 10, 20, 30, 40 50, 60, frekuensi 50 Hz,
waktu rangsangan 1 detik, dan kuat arus 0,2 mA.
13
Universitas Sumatera Utara
3.2 Hipotesis Penelitian