daerah batas dentin inner dentin dan pulpa, sehingga dengan lokasi ujung saraf serta adanya cairan tubulus dentin menyebabkan ujung saraf intradental sangat ideal
menerima rangsang eksternal dan diteruskan ke susunan saraf pusat.
19
Pada proses inflamasi, proses nyeri terjadi akibat pembebasan berbagai mediator biokimiawi selama proses inflamasi terjadi. Mediator nyeri autacoids
terdiri atas histamine, bradikinin, leukotrien, dan prostaglandin.
17
Mediator ini akan menyebabkan nyeri baik secara langsung dengan jalan menurunkan ambang rangsang
serabut saraf sensoris, atau secara tidak langsung dengan jalan menigkatkan permeabilitas vaskuler yang akan menimbulkan edema, edema ini kemudian akan
menyebabkan meningkatnya tekanan cairan yang secara langsung akan menstimulasi reseptor nyeri.
1
2.3 Kelinci sebagai hewan coba
Hewan coba memiliki peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan pada umumnya dan biomedis khususnya. Terlebih lagi, hasil penelitian pada hewan coba
dapat menjadi dasar untuk percobaan-percobaan klinis dan pengobatan masa depan.
20
Kelinci telah banyak digunakan pada penelitian biomedis. Hewan ini memilki kedekatan secara genetik dan psikis dengan manusia. Untuk beberapa penelitian
penggunaan kelinci dinilai lebih tepat dibandingkan dengan penggunaan tikus karena ukurannya yang lebih besar dan lebih mudah dalam melakukan manipulasi bedah.
21
Penggunaan kelinci semakin diperluas, karena kemudahan dalam menanganinya dan harganya yang efektif.
22
Universitas Sumatera Utara
Terdapat 3 jenis kelinci yang sering digunakan pada penelitian biomedis, yaitu : New Zealand White, Dutch Belted, dan Flernish Giant.
22
Kelinci memiliki 6 gigi insisivus. Terdapat 4 gigi insisivus maksila, 2 pada sisi labial, yang memiliki
groove vertical pada garis tengahnya, dan 2 gigi rudimenter pada sisi palatal. Terdapat diastema yang besar diantara gigi insisivus dengan gigi premolar. Gigi
premolar memiliki bentuk yang mirip dengan gigi molar, keduanya sering disebut gigi pipi.
23
2.4. Kymograph sebagai alat pencatat respon nyeri
Elektroda pencatat menurut jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu: a.
Elektroda pencatat dengan dua elektroda yang berfungsi sebagai anoda dan katoda bipolar
b. Elektroda pencatat dengan satu elektroda monopolar.
19
Teknik pencatatan aktivitas sensorik intra dental pada hewan coba dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
a. Pencatatan yang dilakukan dari saraf sensorik dalam hubungannya dengan
sistem saraf pusat sesudah saraf meninggalkan foramen apikal b.
Pencatatan yang dilakukan sebelum saraf meninggalkan gigi, dengan meletakkan elektroda pencatat pada saraf yang terdapat pada daerah dentin
atau pulpa.
19
Pada penelitian ini alat pencatat yang digunakan adalah kymograph, dengan memanfaatkan elektroda bipolar yang ada pada alat tersebut, dan meletakkan
elektroda pencatat tersebut pada pada kavitas pulpa.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN