1, 0,036, dan 0,029.
14
Kandungan utama lerak adalah saponin yang berfungsi sebagai detergen.
6
Hal ini dibuktikan pada penelitian Dyatmiko W, dkk yang mendapatkan saponin 20 dari buah lerak.
7
Saponin buah lerak pada konsentrasi 0,008 dapat membersihkan dinding saluran akar gigi lebih baik dari NaOCl 5.
Berbagai khasiat farmakologik dari saponin adalah antiinflamasi, antimikroba, antijamur, antivirus, ekspektoran, antiulser, perbaikan sintesa protein, stimulasi dan
depresi susunan saraf pusat dan molusida serta sebagai ekspektoran.
15
Disamping itu, ekstrak lerak mempunyai efek antibakteri dan dan antifungal yang telah dibuktikan dengan beberapa penelitian. Penelitian Fadhilna I membuktikan
bahwa ekstrak lerak komersil dan ekstrak lerak 0,01 mempunyai efek antibakteri terhadap Streptococcus mutans lebih baik dari NaOCl 5,
8
Sementara pada penelitian Sanny
dibuktikan bahwa 0,25 ekstrak buah lerak dan 0,01 saponin buah lerak mempunyai efek antibakteri terhadap F.Nucleatum.
9
Selain itu pada penelitian Juni F dibuktikan ekstrak lerak 0,01 mempunyai efek antifungal terhadap Candida
albicans lebih baik dari NaOCl 5.
10
2.2. Nyeri intradental
Menurut The International Association for the study of pain IASP, nyeri didefinisikan sebagai pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan
yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial yang akan menyebabkan kerusakan jaringan.
16,17
Reseptor neurologik yang dapat membedakan antara rangsang nyeri dengan rangsang lain disebut nosiseptor. Nosiseptor ini terdapat seluruh
jaringan dan organ tubuh, kecuali di Sistem Saraf Pusat. Nyeri harus dianggap
Universitas Sumatera Utara
sebagai isyarat bahaya tentang adanya gangguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, dan kejang otot.
18
Mekanisme nyeri adalah suatu seri kejadian elektrik dan kimia yang bisa dikelompokkan menjadi 4 proses, yaitu: transduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.
Secara singkat mekanisme nyeri dimulai dari stimulasi nosiseptor oleh stimulus noksius pada jaringan, yang kemudian akan mengakibatkan stimulasi nosiseptor
dimana disini stimulus noksius tersebut akan diubah menjadi potensial aksi. Proses ini disebut transduksi atau aktivasi neuron susunan saraf pusat yang berhubungan
dengan nyeri. Dari sini jaringan neuron tersebut akan naik keatas di medula spinalis menuju batang otak dan talamus. Selanjutnya terjadi hubungan timbal balik antara
talamus dan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak yang mengurusi respon persepsi dan afektif yang berhubungan dengan nyeri. Tetapi rangsangan nosiseptif tidak selalu
menimbulkan reaksi nyeri dan sebaliknya persepsi nyeri bisa terjadi tanpa stimulasi nosiseptif. Terdapat proses modulasi sinyal yang mampu mempengaruhi proses
modulasi sinyal tersebut, tempat modulasi sinyal yang paling diketahui adalah pada kornu dorsalis medula spinalis. Proses terakhir adalah persepsi, dimana pesan nyeri
relai menuju ke otak dan menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan Gambar2.
16
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Skema proses terjadinya nyeri nosiseptif
16
Penelitian menunjukkan bahwa nyeri orofasial yang paling sering terjadi pada gigi,
18
yang disebabkan oleh penyakit inflamasi pada jaringan pulpa, maupun daerah penyangganya.
1
Jaringan pulpa gigi terdiri dari perivaskuler dan perineural yang dikelilingi oleh jaringan keras yaitu dentin dan email. Saraf sensorik gigi berasal dari
cabang nervi kranialis yaitu N.Trigeminus N.V.. Hasil penelitian hitopatologis yang dilakukan Fearhead, Dahl dan Myor, Holland menunjukkan bahwa saraf sensorik gigi
terdiri dari serabut-serabut saraf tipe A- δ bermielin dan serabut-serabut saraf tipe-C
nonmielin. Ujung saraf intradental yang merupakan ujung saraf bebas terletak pada
Universitas Sumatera Utara
daerah batas dentin inner dentin dan pulpa, sehingga dengan lokasi ujung saraf serta adanya cairan tubulus dentin menyebabkan ujung saraf intradental sangat ideal
menerima rangsang eksternal dan diteruskan ke susunan saraf pusat.
19
Pada proses inflamasi, proses nyeri terjadi akibat pembebasan berbagai mediator biokimiawi selama proses inflamasi terjadi. Mediator nyeri autacoids
terdiri atas histamine, bradikinin, leukotrien, dan prostaglandin.
17
Mediator ini akan menyebabkan nyeri baik secara langsung dengan jalan menurunkan ambang rangsang
serabut saraf sensoris, atau secara tidak langsung dengan jalan menigkatkan permeabilitas vaskuler yang akan menimbulkan edema, edema ini kemudian akan
menyebabkan meningkatnya tekanan cairan yang secara langsung akan menstimulasi reseptor nyeri.
1
2.3 Kelinci sebagai hewan coba