Kerangka Berpikir Landasan Teori

3. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh disiplin kerja, dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.

I.5. Kerangka Berpikir Landasan Teori

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan tergantung pada kualitas kegiatan dan upaya bersama dari orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegitan yang dilakukan perlu adanya peraturan-peraturan dan ketentuan yang akan mengatur dan membatasi setiap kegitan dan perilakunya. Penyesuaian diri dari individu terhadap segala sesuatu yang ditetapkan kepada pegawai, akan menciptakan suatu masyarakat yang tertib dan bebas dari kekacauan-kekacauan. Dengan kata lain, disiplin kerja sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Hasibuan 2005 menyatakan bahwa “Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Menurut Wursanto 2000 menyatakan bahwa “Disiplin adalah suatu ketaatan karyawan terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam perusahaan atas dasar adanya suatu kesadaran atau keinsyafan bukan adanya unsur paksaan”. Universitas Sumatera Utara Menurut Yulk 2009 menyatakan bahwa ”Disiplin merupakan faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai”. Sedangkan menurut Sutrisno 2009 menyatakan bahwa ”Produktivitas kerja pegawai dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh disiplin pegawai. Apabila di antara pegawai sudah tidak menghiraukan kedisiplinan kerja, maka dapat dipastikan produktivitas kerja akan menurun. Padahal untuk mendapatkan produktivitas kerja sangat diperlukan kedisiplinan dari para pegawai”. Selanjutnya, untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawai, pelaksanaan kerja sangat diperlukan. Pengawasan mempunyai arti penting bagi setiap organisasi. Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Manulang 2004 menyatakan bahwa “Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, penilaiannya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana semula”. Sedangkan menurut Siagian 2007 menyatakan bahwa “Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya”. Dengan demikian, pengawasan kerja merupakan salah satu pekerjaan yang dilaksanakan dalam kegiatan manajerial untuk menjamin terealisasinya semua rencana yang telah ditetapkan sebelumnya serta pengambilan tindakan perbaikan bila diperlukan. Tindakan perbaikan diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan Universitas Sumatera Utara dengan standar. Tindakan perbaikan ini membutuhkan waktu dan proses agar terwujud untuk mencapai hasil yang diinginkan. Apabila terjadi penyimpangan, tindakan perbaikan segera dapat diambil sehingga sehingga pencapaian hasil yang diharapkan organisasi mencapai tujuan. Kerangka berpikir hipotesis pertama dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut: Disiplin Kerja Pengawasan Kerja Produktivitas Kerja Gambar 1.1. Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama Faktor kemampuan pegawai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Disiplin kerja sangat dibutuhkan untuk tujuan organisasi guna menjaga efisiensi dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam iktikad tidak baik terhadap kelompok. Kemampuan kerja merupakan keterampilan yang dimiliki pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Oleh karena itu, Disiplin kerja pegawai akan tercapai bila pegawainya memiliki kemampuan kerja yang baik. Menurut Robbins 2002 menyatakan bahwa ”Kemampuan adalah suatu keahlian yang merupakan bawaan sajak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktik yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui Universitas Sumatera Utara tindakan”. Menurut Davis dalam Mangkunegara 2000 menyatakan bahwa ”Tercapainya disiplin pegawai akan sangat ditentukan oleh kemampuan pegawai itu sendiri; bagi pegawai yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai dengan jabatannya, dan memiliki ketrampilan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, ia akan mampu mencapai tingkat disiplin kerja yang tinggi”. Berdasarkan pada pendapat Davis tersebut maka kriteria dimensi yang dijadikan ukuran kemampuan kerja pegawai dalam penelitian ini adalah : 1. Kesesuaian tingkat pendidikan dengan tuntutan jabatan yang dipangkunya. 2. Kesesuaian keahlian atau pengalaman dalam menangani memecahkan masalah- masalah dalam bidang tugasnya. 3. Kesesuaian keterampilan dengan tuntutan pekerjaan sehari-hari. Faktor perhatian kepada para pegawai juga merupakan faktor yang mempengaruhi disiplin kerja. Pimpinan yang berhasil memberikan perhatian kepada pegawai akan dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Menurut Sutrisno 2009 menyatakan ”Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang memperhatikan pegawainya dan mendengar keluhan dan kesulitan pegawainya”. Pimpinan yang memberikan perhatian kepada pegawai, mendengarkan keluhan, memberikan penghargaan atas kerja kerasnya serta memberikan pujian atau ide-ide dan pandangan-pandangannya yang baik maka akan tercipta kerjasama yang baik sehingga disiplin kerjapun baik juga. Menurut Yulk 2009 menyatakan bahwa ”Pimpinan yang mendengarkan keluhan bawahannya dengan baik, memberikan penghargaan yang sesuai, dan Universitas Sumatera Utara memberikan pujian kepada seseorang atas ide dan pandangannya yang bagus maka akan menciptakan kerjasama yang baik”. Dengan demikian, pegawai yang di perhatikan pimpinanya maka pegawai dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terujudnya tujuan organisasi. Kerangka berpikir hipotesis kedua dapat dilihat pada Gambar 1.2.berikut: Kemampuan Pegawai Disiplin Kerja Perhatian Pimpinan Kepada Para Pegawai Gambar 1.2. Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua I.6. Hipotesis Adapun hipotesis penelitian ini sebagai berikut: 1. Disiplin kerja dan pengawasan kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2. Kemampuan pegawai dan perhatian pimpinan kepada para pegawai berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA