Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Schuler dan Jackson 1996 menyatakan “Beberapa ukuran dari produktivitas antara lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, waktu penyelesaian tugas, kehadiran, dan kerjasama dengan yang lain. Relevan dengan ukuran-ukuran tersebut”. Selanjutnya, ada beberapa faktor ukuran kerja, antara lain: 1 Kualitas kerja, yaitu : ketepatan, ketelitian, keterampilan, kebersihan, 2 Kuantitas kerja, yaitu: output, 3 Keandalan, yaitu: mengikuti instruksi, inisiatif, kehati-hatian, dan kerajinan, 4 Sikap, yaitu: sikap terhadap organisasi dan pimpinan, sikap terhadap pekerjaan lain, dan sikap kerjasama. Mangkunegara, 2000.

II.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Setiap organisasiperusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Menurut Simajuntak dalam Sutrisno, 2009 meyatakan “Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas karyawan yaitu: mental dan kemampuan fisik karyawan, hubungan antara atasan dan bawahan”. Kemudian, menurut Sulistiyani dan Rosidah 2009 menyatakan “ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya produktivitas antara lain: Knowledge, Skills, Abilities, Attitudes dan, Behaviors”. Kemudian banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produkivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: Knowledge, skill, abilities, attitudes, dan behavior Gomes, 2003. Selanjutnya, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat disimpulkan menjadi dua golongan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen, keadaan fisik individu, dan motivasi. 2 Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti, suara, penerangan, waktu, istirahat, lama kerja, upah, bentuk organisasi, lingkungan sosial dan keluarga. Tiffin dan Cormick dalam Siagian, 2007. Kemudian, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai adalah sebagai berikut : a. Motivasi Pimpinan perlu mengetahui produktivitas kerja pegawai. Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong pegawai bekerja lebih baik. b. Pendidikan Pada umumnya seseorang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, dengan demikian ternyata merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah dalam mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam cara atau suatu system kerja. c. Disiplin kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi. Kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja Universitas Sumatera Utara menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap produktivitas kerja karyawan. d. Ketrampilan Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus dan lain-lain. e. Sikap etika kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan itu sendiri sangat penting karena dengan tercapainya hubungan yang selaras da serasi serta seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan produktivitas kerja f. Gizi dan kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang didapat, dengan itu akan mempengaruhi kesehatan karyawan, dengan semua ini akan berengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan. g. Tingkat penghasilan. Penghasilan yang cukup berdasarkan prestasi kerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar upah yang diterima. Dengan itu maka akan memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga produktivitas kerja karyawan akan tercapai Universitas Sumatera Utara h. Lingkungan kerja dan iklim kerja Lingkungan kerja dari pegawai di sini termasuk hubungan kerja antara pegawai. Hubungan dengan pimpinan, suhu, serta lingkungan kerja, penerangan dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari organisasi karena sering pegawai enggan bekerja karena tidak ada kenampakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang menyenangka. Hal ini akan mengganggu kerja pegawai. i. Tehnologi Dengan adanya kemajuan tehnologi meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempengaruhi manusia dalam melakukan pekerjaan. j. Sarana produksi Faktot-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi. k. Jaminan sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap pegawai, menunjang kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar pegawai semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja. l. Manajemem Dengan adanya manajemen yang baik, maka pegawai akan berorganisasi dengan baik, dengan demikian produktivitas kerja pegawai akan tercapai. Universitas Sumatera Utara m. Kesempatan berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.Dengan diberikannya kesempatan berprestasi maka pegawai akan meningkatkan produksinya. Ravianto, 2000 Disamping itu, menurut Sinungan 2003, Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja antara lain : 1. Pekerjaan yang membutuhkan minat Segala suatu pekerjaan yang dilakukan dengan keinginan atau minat yang baik akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. 2. Partisipasi pada keputusan yang mempengaruhi pekerjaan Apabila pegawai berpartisipasi baik dalam organisasi maka segala pekerjaan yang diinginkan dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 3. Kompensasi tidak langsung Biasanya orang akan semangat dalam bekerja karena merasa diberi kesenangan dan kesejahteraan melalui tunjangan-tunjangan dari organisasi. 4. Pengawasan yang berkompeten Suatu pekerjaan akan berhasil dengan baik dan sesuai dengan standard setelah pengawasan dilakukan oleh pimpinan. Dimana pegawai akan melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya tanpa malas-malas. Universitas Sumatera Utara 5. Kesempatan pengakuan diri Pegawai akan merasa puas dan merasa terhormat apabila dalam organisasi memperoleh pengakuan adanya diri pegawai. Dimana dengan adanya pengakuan diri, pegawai akan merasa nyaman dalam bekerja. Dengan demikian, pegawai diperlakukan secara baik oleh atasan atau adanya hubungan antara pegawai yang baik maka pegawai tersebut akan berpartisipasi dengan baik, sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang beralamat di Jalan Baru No. 8 Sinabang Kabupaten Simeulue. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995 menyatakan bahwa “Sensus adalah penelitian yang mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. III.2.2. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis penelian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya Universitas Sumatera Utara