METODOLOGI PENELITIAN Drs. Rahmad Sumanjaya, M.Si 4. Dra. Nisrul Irawati, MBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang beralamat di Jalan Baru No. 8 Sinabang Kabupaten Simeulue. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Juli 2010. III.2. Metode Penelitian III.2.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Menurut Singarimbun dan Effendy 1995 menyatakan bahwa “Sensus adalah penelitian yang mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”. III.2.2. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai di Kantor Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jenis penelian deskriptif kuantitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesisnya Universitas Sumatera Utara agar terjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian Kuncoro, 2007. III.2.3. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif eksplanatory yang bertujuan untuk menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara variabel dengan variabel yang lain Sugiono, 2005. III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai di Kantor Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berjumlah 59 orang. Menurut Arikunto 2006 menyatakan bahwa “Jika jumlah subjeknya kurang dari 100 orang maka lebih baik semua subjeknya diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi”. Dengan demikian, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi sensus atau sampel jenuh. III.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah : 1. Wawancara interview kepada pihak yang berhak dan berwenang memberikan data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 2. Daftar pertanyaan questioneire yang diberikan kepada seluruh Pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang menjadi responden penelitian. 3. Studi dokomentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen- dokumen yang relevan dan mendukung penelitian, terdiri dari sejarah singkat organisasi, struktur organisasi, visi dan misi organisasi, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya. III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari wawancara interview dan memberikan daftar pertanyaan questionnaire kepada responden penelitian. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi dokumentasi, dan literatur- literatur yang didapat dari berbagai informasi yang dimiliki pada Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel III.6.1. Identifikasi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hipotesis pertama diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas independent variable yang terdiri dari: Disiplin Kerja X 1 , dan Pengawasan Kerja X 2 . Universitas Sumatera Utara 2. Variabel terikat dependent variable, yaitu Produktivitas Kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian yang diukur untuk menguji hipotesis pertama, yaitu: 1. Disiplin Kerja X 1 Kesadaran dan kesediaan masing-masing pegawai untuk melaksanakan peraturan- peraturan atau ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. 2. Pengawasan Kerja X 2 Suatu usaha pengamatan, penilaian, mengoreksi, dan mengevaluasi pekerjaan agar pelaksanaan kegiatan kerja sesuai dengan rencana. 3. Produktivitas Kerja Y Kekuatan dan kemampuan masing-masing pegawai dalam menghasil barang dan jasa dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau sesuai dengan rencana. Universitas Sumatera Utara Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Disiplin Kerja Kesadaran sikap dan kesediaan 1. Disiplin waktu: Skala X 1 masing-masing pegawai untuk a. Kepatuhan pegawai Likert melaksanakan peraturan-perturan pada jam kerja. atau ketentuan yang telah 2. Disiplin peraturan : ditetapkan. a. Ketaatan pada peraturan tata tertib yang ada. b. Kepatuhan pegawai terhadap instruksi dari atasan. c. Menggunakan Keleng- kapan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Disiplin tanggung jawab: a. Menggunakan fasilitas peralatan kerja sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan. b. Memelihara fasilitas peralatan kerja sesuai prosudur kerja yang telah ditentukan 2. Pengawasan Suatu usaha pengamatan, 1. Memperbaiki ukuran Skala kerja X 2 penilaian, mengoreksi dan atau standar pekerjaan Likert mengevalusi agar pelaksanaan 2. Mengadakan penilaian pekerjaan sesuai dengan ukuran pekerjaan. rencana. 3. Membandingkan antara hasil pekerjaan dengan standar pekerjaan. 4. Mengadakan perbaikan atas penyimpangan 3. Produktivitas Kekuatan dan kemampuan masing- 1. Kualitas kerja: Skala Kerja Y masing pegawai dalam menghasil- a. Ketepatan Likert kan barang dan jasa dalam jangka b. Ketelitian waktu tertentu yang telah ditentukan c. Keterampilan atau sesuai dengan rencana. d. Kebersihan 2. Kuantitas kerja 3. Waktu penyelesaian tugas pegawai 4. Sikap kooperatif a. Sikap terhadap organisasi b. Sikap terhadap pimpinan c. Sikap terhadap pegawai lain d. Sikap kerjasama. Universitas Sumatera Utara III.6.3. Identifikasi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Berdasarkan perumusan masalah, kerangka berpikir dan hipotesis yang diajukan maka variabel-variabel dalam penelitian ini untuk hipotesis kedua diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Variabel bebas independent variable yang terdiri dari: kemampuan pegawai X 1 , dan Perhatian pimpinan kepada para pegawai X 2 . 2. Variabel terikat dependent variable, yaitu disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. III.6.4. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian yang diukur untuk menguji hipotesis kedua, yaitu: 1. Kemampuan pegawai X 1 Kecakapan atau potensi yang dimiliki oleh seseorang pegawai untuk menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan praktik yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakan. 2. Perhatian Pimpinan kepada Para Pegawai X 2 Sikap yang ditunjukkan oleh pimpinan secara kekeluargaan terhadap para pegawai yang mengalami persoalan-persoalan, kesulitan-kesulitan dan mencarikan jalan keluarnya. Universitas Sumatera Utara 3. Disiplin Kerja Y Kesadaran sikap dan kesediaan masing-masing pegawai untuk melaksanakan peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Tabel III. 2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua No. Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Kemampuan Kecakapan atau potensi yang 1. Kemampuan pegawai Skala Para pegawai dimiliki seorang pegawai untuk dalam merencanakan Likert X 1 menguasai suatu keahlian yang pekerjaan berikutnya. merupakan bawaan sejak lahir 2. Kemampuan pegawai atau merupakan hasil latihan dalam menangani dan praktik yang digunakan untuk menyelasaikan tugas mengerjakan sesuatu yang tambahan. diwujudkan melalui tindakan 3. Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas dengan keahlian pegawai. 4. Kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas dengan standar kerja. 5. Kemampuan pegawai dalam membantu rekan kerja 6. Kecakapan pegawai dalam menuangkan gagasan. 7. Tingkat pengetahuan pegawai dalam bekerja 2. Perhatian Sikap yang ditunjukkan oleh 1. Dukungan penghargaan Skala Pimpinan pimpinan secara kekeluargaan atas kerja keras Likert Kepada para terhadap para pegawai yang 2. Kesempatan Pegawai Pegawai mengalami persoalan-persoalan, yang dipromosikan X 2 kesulitan-kesulitan dan dalam pekerjaan. mencarikan jalan keluarnya. 3. Memberi jalan keluar kepada bawahan apabila ada masalah. 4. Mendengar keluhan atau permasalahan sehubungan dengan pekerjaan 3. Disiplin Kerja Kesadaran sikap dan kesediaan 1. Disiplin waktu: Skala Y masing-masing pegawai a.Kepatuhan pegawai Likert Untuk nakan peraturan- pada jam kerja. peraturan atau ketentuan 2. Disiplin peraturan yng telah ditetapkan. a. Ketaatan pada peraturan tata tertib yang ada. b. Kepatuhan pegawai terhadap instruksi dari atasan. c. Menggunakan Keleng- kapan pakaian seragam sesuai dengan ketentuan Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel III.2 yang berlaku. 3. Disiplin tanggung jawab: a. Menggunakan peralatan kerja sesuai prosudur kerja yang telah ditentukan b. Memelihara fasilitas peralatan kerja sesuai prosudur kerja yang telah ditentukan. III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Instrumen penelitian yang baik harus mematuhi dua persyaratan yang penting yaitu pengujian validitas dan reliabilitas Arikunto, 2006. Oleh karena itu, Pengujian validitas akan dilakukan di Dinas Pendidikan di Kabupaten Aceh Barat Daya Provinsi Nanggroe Aceh Sarussalam. Jumlah responden yang digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen sebanyak 30 orang pegawai di luar sampel. Menurut Umar 2008 menyatakan “Jumlah responden untuk uji coba dilaksanakan minimal 30 orang di luar sampel”. Dengan jumlah minimal 30 orang ini distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. III.7.1. Pengujian Validitas Instrumen Ketepatan pengujian suatu hipotesis tentang hubungan variabel penelitian sangat tergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasaran bilamana data tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Pengujian validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Universitas Sumatera Utara Menurut Santosa dan Ashari 2005, uji validitas dibedakan atas 3 tiga jenis, yaitu: 1. Validitas konstruk, yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang dilakukan. 2. Validitas isi, yaitu suatu alat yang mengukur sejauhmana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. 3. Validitas prediktif, yaitu kemampuan dari kuesioner dalam memprediksi prilaku dari konsep. Pada penelitian ini menggunakan uji validitas isi, dimana pengujian validitas isi dilakukan untuk mengukur sejauhmana kuesioner atau alat ukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep. Untuk mempercepat perhitungan pengolahan dan pengujian data maka dilakukan dengan bantuan program Sofwere Statistical Package For Social Sciences SPSS versi 12. Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid atau tidak adalah melihat nilai probabilitas koefisien korelasinya. Menurut Ghozali 2005, Uji signifikansi dilakukan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel . Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Dengan cara lain yaitu dilihat dari nilai sig 2 tailed dan membandingkannya dengan taraf signifikan α yang ditentukan peneliti. Bila nilai Sig 2 tailed ≤ 0,05, maka butir instrumen valid, jika nilai Sig 2 tailed ≥ 0,05, maka butir instrumen tidak valid. Universitas Sumatera Utara III.7.1. 1 Pengujian validitas instrumen disiplin kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel disiplin kerja dapat dilihat pada Tabel III.3. berikut ini: Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja No. Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Ketepatan waktu datang dan pulang bekerja. Ketaatan terhadap peraturantata tertib yang ada . Kepatuhan terhadap intruksi dari atasan . Kesesuaian kelengkapan pakaian dengan ketentuan Kesesuaian penggunaan fasilitas dengan prosedur. Kesesuaian pemeliharaan fasilitas dengan prosedur. 0,480 0,597 0,459 0,788 0,648 0,767 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.3. di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel disiplin kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel disiplin kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. III.7.1.2 Pengujian validitas instrumen pengawasan kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel pengawasan kerja dapat dilihat pada Tabel III.4. berikut ini: Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Pengawasan Kerja No. Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. Pengawasan kerja yang dilakukan atasan untuk memperbaiki ukuran atau standar pekerjaan. Pengawasan kerja yang dilakukan bertujuan untuk mengadakan penilaianukuran pekerjaan. Pengawasan kerja yang dilakukan bertujuan untuk mebandingkan antara hasil pekerjaan dengan standard pekerjaan. Pengawasan kerja yang dilakukan bertujuan untuk mengadakan perbaikan atas penyimpangan. 0,715 0,731 0,733 0,689 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel III.4. di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pengawasan kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel pengawasan kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. III.7.1.3 Pengujian validitas instrumen produktivitas kerja Hasil pengujian validitas intsrumen variabel produktivitas kerja dapat dilihat pada Tabel III.5. berikut ini: Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja No. Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Ketepatan kerja pegawai dalam bekerja. Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan. Upaya yang dilakukan dalam mencapai target kerja yang telah ditentukan. Kecepatan kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Pegawai mengikuti instruksi kerja yang telah diberikan oleh atasan. Inisiatif pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan Tingkat kerajinan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kemampuan kerja sama pegawai selama ini dengan rekan-rekan sekerja. Loyalitas kerja pegawai selama ini kepada organisasiinstansi. Sikap pegawai dengan pegawai lain dalam bekerja. 0,569 0,585 0,533 0,556 0,524 0,533 0,525 0,551 0,510 0,579 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.5. di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel produktivitas kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel produktivitas kerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Universitas Sumatera Utara III.7.1.4 Pengujian validitas instrumen kemampuan pegawai Hasil pengujian validitas intsrumen variabel kemampuan para pegawai dapat dilihat pada Tabel III.6. berikut ini: Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Pegawai No. Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kesesuaian kemampuan pegawai dalam merencanakan pekerjaan yang berikunya. Kemampuan pegawai dalam menangani dan menyelesaikan tugas tambahan yang diberikan. Kesesuaian antara kemampuan pegawai dalam penyelesaian tugas dengan keahlian pegawai Kesesuaian antara kemampuan pegawai dalam penyelesaian tugas dengan standard kerja yang telah yang ditetapkan Kemampuan pegawai dalam membantu rekan kerja menyelesaikan pekerjaan Kecakapan pegawai dalam menuangkan gagasan untuk kemajuan pekerjaan Tingkat pengetahuan pegawai dalam bekerja 0,615 0,486 0,555 0,586 0,577 0,533 0,592 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.6. di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kemampuan para pegawai kerja memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel kemampuan para pegawai yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. III.7.1.5 Pengujian validitas instrumen perhatian pimpinan kepada pegawai Hasil pengujian validitas intsrumen variabel perhatian pimpinan kepada para pegawai dapat dilihat pada Tabel III.7. berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Variabel Perhatian Pimpinan Kepada Para Pegawai No. Butir Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan 1. 2. 3. 4. Perhatian pimpinan kepada pegawai terutama dukungan penghargaan atas kerja keras selama bekerja di instansi. Perhatian pimpinan yang berkaitan dengan kesempatan untuk pegawai yang dipromosikan dalam jabatan. Perhatian pimpinan memberikan jalan keluar kepada para pegawai yang yang mempunyai permasalahan dengan pekerjaan. Perhatian pimpinan kepada pegawai yang menyampaikan keluhanpermasalahan sehubungan dengan pekerjaan pegawai. 0,720 0,783 0,712 0,709 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Berdasarkan Tabel III.7. di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel perhatian pimpinan kepada pegawai memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel perhatian pimpinan kepada pegawai yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. III.7.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten dan stabil dari waktu ke waktu. pengujian reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsisten hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Menurut Ghozali 2005 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 dua cara, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Reapated Meansure atau pengukuran diulang dilakukan dengan cara memberikan kuesioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali saja kuesioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban. Berdasarkan pernyataan Ghozali 2005, maka penelitian ini menggunakan pengukuran reliabilitas one shot atau pengukuran sekali saja. Pengujian reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. Nunnally dalam Ghozali, 2005. Hasil dari reliabilitas dapat dilihat pada Tabel III.8. pada kolom Cronbach Alpha sebagai berikut: Tabel III.8. Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbach Alpha Batas Reliabel Keterangan Disiplin Kerja 0,683 0,60 Reliabel Pengawasan Kerja 0,669 0,60 Reliabel Produktivitas Kerja 0,736 0,60 Reliabel Kemampuan Pegawai 0,629 0,60 Reliabel Perhatian Pimpinan 0,708 0,60 Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data Diolah Universitas Sumatera Utara III.8. Model Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama Model analisis data hipotesis pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja, dan pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maka peneliti menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis dengan persamaan sebagai: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Produktivitas kerja a = Konstanta b 1 ; b 2 = Koefisien regresi variabel indenpenden X 1 = Disiplin kerja X 2 = Pengawasan kerja e = Variabel yang tidak diteliti Selanjutnya, pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan Confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 = 0 Disiplin kerja, dan Pengawasan kerja secara simultan tidak berpengaruh terhadap Produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Universitas Sumatera Utara H a : b 1 , b 2 ≠ 0 Disiplin kerja, dan Pengawasan kerja secara simultan berpengaruh terhadap Produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumusan sebagai berikut: Error Square Mean regression Square Mean F = Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F Hitung dibandingkan dengan F Tabel , dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda 2 R . Dengan kata lain, nilai koefisien 2 R digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika 2 R diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya, jika 2 R semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbengan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menjelaskan variasi veriabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan Universitas Sumatera Utara bahwa besarnya koefisien determinasi berganda 2 R berada di antara 0 dan 1 atau . 1 2 ≤ ≤ R Kemudian, apabila hipotesis pertama diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus sebagai berikut: i b i s b t = Dengan: b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, yaitu Disiplin kerja dan pengawasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Di sini t Hitung akan dibandingkan dengan t Tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika t hitung t tabel maka, H ditolak dan H a diterima. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengujian hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel disiplin kerja terhadap produktivitas kerja. H : b i = 0. Artinya, disiplin kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. H a : b i ≠ 0. Artinya, disiplin kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 2. Pengaruh variabel pengawasan kerja terhadap produktivitas kerja. H : b i = 0. Artinya, pengawasan kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. H a : b i ≠ 0. Artinya, pengawasan kerja secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. III.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua Model analisis data hipotesis kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja, dan perhatian pimpinan terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, maka peneliti menggunakan analisis regresi berganda multiple regression analysis dengan persamaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Dimana : Y = Disiplin kerja a = Konstanta b 1 ; b 2 = Koefisien regresi variabel indenpenden X 1 = Kemampuan para pegawai X 2 = Perhatian pimpinan kepada para pegawai e = Variabel yag tidak diteliti Selanjutnya, pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan Confidence interval 95 atau α = 5. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: H : b 1 , b 2 = 0 kemampuan pegawai dan perhatian pimpinan kepada para pegawai secara simultan tidak berpengaruh terhadap Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. H a : b 1 , b 2 ≠ 0 kemampuan pegawai dan perhatian pimpinan kepada para pegawai secara simultan berpengaruh terhadap Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka dapat digunakan uji statistik F Uji F dengan rumusan sebagai berikut: Error Square Mean ression Mean F = reg Square Universitas Sumatera Utara Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F Hitung dibandingkan dengan F Tabel , dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda 2 R . Dengan kata lain, nilai koefisien 2 R digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika 2 R diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya, jika 2 R semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbengan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menjelaskan variasi veriabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda 2 R berada di antara 0 dan 1 atau . 1 2 ≤ ≤ R Kemudian, apabila hipotesis kedua diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial yang lebih dikenal dengan Uji t t-test dengan rumus sebagai berikut: bi i s b t = Universitas Sumatera Utara Dengan: b i = Nilai koefisien variabel independen S bi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya signifikan atau tidak. Uji t digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, yaitu kemampuan para pegawai dan perhatian pimpinan kepada para pegawai secara parsial berpengaruh terhadap Disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. Di sini t Hitung akan dibandingkan dengan t Tabel dengan syarat sebagai berikut: 3. Jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 4. Jika t hitung t tabel maka, H ditolak dan H a diterima. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji parsial adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh variabel kerja terhadap disiplin kerja. H : b i = 0. Artinya, kemampuan pegawai secara parsial tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. H a : b i ≠ 0. Artinya, kemampuan pegawai secara parsial berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikandi Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Universitas Sumatera Utara 2. Pengaruh variabel perhatian pimpinan kepada para pegawai terhadap disiplin kerja. H : b i = 0. Artinya, perhatian pimpinan kepada para pegawai secara parsial tidak berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. H a : b i ≠ 0. Artinya, perhatian pimpinan kepada para pegawai secara parsial berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Pendidikan di Kabupaten Simeulue Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. III.9. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Hal ini sering disebut uji asumsi klasik yang di dalamnya termasuk pengujian normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. III.9.1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Distribusi data dengan bentuk gunung yang simetris. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Yaitu distribusi data tersebut tidak condong ke kiri ataupun ke kanan. Uji normalitas pada multivariate sebenarnya sangat kompleks, karena dilakukan pada seluruh variabel, dengan logika jika secara bersama-sama variabel-variabel tersebut dapat juga dianggap Universitas Sumatera Utara memenuhi asumsi normalitas. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot. Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikan lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi normal. 2. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempunyai distribusi normal. III.9.2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independent. Multikolinieritas terjadi jika variabel-variabel bebas saling berkorelasi. Hal ini, mengubah kesalahan baku pendugaan dan bias yang menyebabkan kesimpulan yang salah. Menurut Ghozali 2005, “Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas”. Selanjutnya, jika terjadi multikolinieritas apabila nilai korelasi antara variabel indenpenden di dalam koefisien bersamaan regresi yang dapat dilihat lewat matrik korelasi lebih tinggi dari 0,8. dengan melihat korelasi Variance Inflantion Factor VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas, adalah: mempunyai VIF 10 dan mempunyai angka toleransi 0,1 Ghozali, 2005. III.9.3.Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk melihat variabel yang dibatasi oleh nilai tertentu dari variabel bebas konstan, atau sama untuk seluruh observasi. Kondisi heteroskedastisitas terjadi bila σ dari variabel tidak bebas meningkat sebagai Universitas Sumatera Utara akibat meningkatnya varian variabel bebas, maka varian variabel bebas tidak sama. Apabila terjadi heteroskedastisitas maka penafsir koefisien regresi menjadi tidak efisien. Selanjutnya, uji heteroskedastisitas dibutuhkan apabila kesalahan atau residual dari model-model yang diamati tidak memiliki varian dari suatu observasi ke observasi lain. Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scartterplot. Jika tergambar pola tertentu yang teratur atau bergelombang melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Kemudian, jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Santoso, 2001. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN