Perkembangan Perbankan di Sumatera Utara

adalah sebesar 6,80. Namun, pada tahun 2005 inflasi meningkat menjadi 22,41 yang disebabkan kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Hal ini tidak berlangsung lama, pada tahun 2006 inflasi kembali stabil menjadi sebesar 6,11. Pada tahun 2008, inflasi kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar 10,72. Selanjutnya, pada tahun 2009 inflasi mengalami penurunan hingga menjadi 2,61. Berikut ini tabel perkembangan indikator makro di Sumatera Utara: Tabel 4.1 Perkembangan Indikator Makro di Sumatera Utara Tahun PDRB atas dasar Harga Konstan Juta Rupiah Pertumbuhan Ekonomi Inflasi 2004 83.328.948,58 5,74 6,80 2005 87.897.791,21 5,48 22,41 2006 93.347.404,39 6,20 6,11 2007 99.792.273,27 6,90 6,60 2008 106.172.360,10 6,39 10,72 2009 115.560.000,00 5,00 2,61 Sumber: Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

4.3 Perkembangan Perbankan di Sumatera Utara

Perkembangan perbankan di Sumatera Utara selama kurun waktu 2004-2009 dilihat dari dua indikator yaitu jumlah Bank konvensional Bank Umum dan Bank Perkreditan RakyatBPR dan simpanan masyarakat pada Bank Konvensional. Perkembangan jumlah bank di Sumatera Utara mengalami peningkatan tiap Universitas Sumatera Utara tahunnya kecuali pada tahun 2008 selama kurun waktu tersebut. Pada tahun 2004, jumlah bank di Sumatera Utara adalah 89 bank yang terdiri dari 33 Bank Umum dan 56 BPR. Jumlah bank tersebut terus meningkat hingga pada tahun 2007 menjadi 95 bank. Hal tersebut disebabkan bertambahnya jumlah Bank Umum menjadi 42 bank dan sebaliknya Bank Perkreditan Rakyat berkurang menjadi 53 bank. Pada tahun 2008, Bank Perkreditan Rakyat berkurang satu bank sehingga jumlah bank di Sumatera Utara berkurang menjadi 94 bank. Selanjutnya, pada tahun 2009 jumlah bank di Sumatera Utara bertambah menjadi 95 bank yang terdiri dari 43 Bank Umum dan 52 BPR. Selain itu, indikator perbankan yang lain yaitu simpanan masyarakat terus mengalami peningkatan tiap tahunnya selama kurun waktu tersebut. Simpanan masyarakat tersebut terdiri dari: giro, tabungan, dan deposito. Pada tahun 2004, jumlah simpanan masyarakat baik rupiah maupun valas yang berasal dari Bank Umum dan BPR adalah sebesar 44,29 triliun rupiah yang terdiri dari jumlah giro sebesar 7,47 triliun rupiah, jumlah tabungan sebesar 18,93 triliun rupiah, dan jumlah deposito sebesar 17,89 triliun rupiah. Jumlah simpanan masyarakat di Sumatera Utara terus mengalami peningkatan hingga tahun 2009 menjadi sebesar 93,88 triliun rupiah yang terdiri dari jumlah giro sebesar 15,85 triliun rupiah, jumlah tabungan sebesar 37,07 triliun rupiah, dan jumlah deposito sebesar 40,96 triliun rupiah. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Perkembangan Indikator Perbankan di Sumatera Utara Tahun Jumlah Bank Konvensional BankUmum dan BPR Simpanan Masyarakat pada Bank Umum dan BPR Juta Rupiah 2004 89 44.289.625 2005 93 50.782.360 2006 94 58.697.058 2007 95 70.561.006 2008 94 83.907.325 2009 95 93.884.366 Sumber: Bank Indonesia Medan

4.4 Perkembangan Kredit Perbankan di Sumatera Utara