Tigapanah 2. Identifikasi Masalah 3. Tujuan Penelitian 4. Kegunaan Penelitian

2008 430 2753 6,402 Sumber : BPS Kabupaten Karo Dalam Angka 2009 Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktifitas kacang kapri mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Produksi tertinggi kacang kapri di Kabupaten Karo terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 2753 ton dengan produktifitas 6,402 tonha. Sedangkan produksi kacang kapri yang paling rendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 907 ton dengan produktifitas 3,106 ton ha. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa produktivitas kacang kapri di Kabupaten Karo mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai tahun 2008, tetapi luas panen justru mengalami penurunan. Sementara luas panen, produksi, dan produktivitas kacang kapri per kecamatan di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Produksi Kacang Kapri Kabupaten Karo Per Kecamatan Tahun 2008 NO KECAMATAN LUAS TANAM HA PRODUKSI TON PRODUKTI VITAS TONHA 1. Simpang Empat 216 1180 5,463 2. Naman Teran 39 124 3,179 3. Kabanjahe 35 210 6,000 4. Berastagi 47 418 8,894

5. Tigapanah

27 255 9,447 6. Dolat Rayat 5 19 3,800 7. Barusjahe 41 123 3,000 Total 430 2753 Sumber : BPS Sumut, 2009 Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa luas tanam kacang kapri yang tertinggi yaitu seluas 216 Ha adalah di Kecamatan Simpang Empat. Namun daerah yang mempunyai produktivitas yang paling tinggi yaitu sebesar 9,447 tonHa adalah Universitas Sumatera Utara Kecamatan Tiga Panah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kecamatan Tiga Panah merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk tanaman kacang kapri. Untuk mengetahui kelayakan usahatani kacang kapri di Kabupaten Karo, mengingat adanya penurunan luas tanam untuk usahatani kacang kapri dari tahun 2005 sampai tahun 2008 padahal produktivitasnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan secara finansial. Dalam melakukan analisis finansial ini, maka Kecamatan Tiga Panah dipilih sebagai daerah penelitian karena daerah ini memiliki tingkat produktivitas kacang kapri yang paling tinggi di Kabupaten Karo.

1. 2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah usahatani kacang kapri di daerah penelitian layak secara finansial? 2. Berapa harga dan jumlah minimum penjualan kacang kapri untuk mencapai titik impas? 3. Apakah ada hubungan RC per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di daerah penelitian?

1. 3. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis secara finansial kelayakan usahatani kacang kapri di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara 2. Mengidentifikasi tingkat harga dan jumlah produksi kacang kapri pada saat mencapai titik impas pada usahatani kacang kapri. 3. Menentukan hubungan RC per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di daerah penelitian.

1. 4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang mengembangkan tanaman kapri di Kecamatan Tiga Panah untuk mengembangkan usahanya. 2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 3. Bahan informasi dan studi bagi pihak-pihak yang terkait terhadap usahatani kacang kapri. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN