Analisis Kelayakan Usahatani a. Biaya Usahatani

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Kelayakan Usahatani a. Biaya Usahatani

Biaya usahatani merupakan biaya yang dikorbankan oleh petani dalam menjalankan usahatani kacang kapri. Yang termasuk dalam biaya ini adalah baiya sarana produksi yaitu benih, pupuk pupuk kandang, Urea, TSP, KCl, pupuk daun, pestisida insektisida dan fungisida, turus, tali, biaya tenaga kerja, penyusutan alat cangkul, cuan,garpu,parang, alat semprot dan biaya transportasi. Adapun uraian dari biaya produksi rata-rata dalam usahatani kacang kapri di daerah penelitian adalah sebagai berikut : Tabel 10. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Kacang Kapri di Daerah Penelitian No Uraian Per Petani Persentase Per Ha Persentase 1 Saprodi Rp 2975227.27 47.06 11283961.76 47.06 2 Tenaga Kerja Rp 3267272.73 51.68 13002886.00 51.68 3 Penyusutan Alat Rp 37292.61 0.59 179511.50 0.59 4 Transportasi Rp 42461.82 0.67 158902.64 0.67 Jumlah 6322254.43 100.00 24625261.90 100.00 Sumber : Analisis data primer, Lampiran 10a dan 10b Universitas Sumatera Utara Dari tabel 10 untuk usahatani kacang kapri per petani dapat dilihat bahwa persentase komponen biaya saprodi adalah 47,06, biaya tenaga kerja adalah 51,68, biaya penyusutan alat sebesar 0,59, dan biaya transportasi adalah 0,67. Jadi dapat dikatakan bahwa biaya yang paling besar dalam usahatani kacang kapri adalah biaya tenaga kerja, sedangkan biaya yang paling kecil adalah biaya penyusutan alat. Biaya tenaga kerja dalam usahatani kacang kapri memiliki persentase yang paling besar karena dalam satu musim tanam, digunakan tenaga kerja rata-rata sebanyak 71.32HKO dengan biaya Rp.40.000HKO. Jadi, biaya tenaga kerja rata- rata untuk satu musim tanam adalah Rp . 3.267.272,73. Sementara tenaga kerja rata-rata per Ha untuk satu musim tanam adalah sebanyak 325.07 HKO dengan biaya sebesar Rp 13.002.886,00. Biaya saprodi dalam usahatani kacang kapri berada pada urutan kedua terbesar setelah biaya tenaga kerja. Dari masing-masing saprodi, biaya yang tertinggi adalah biaya pupuk. Biaya pupuk yang tinggi disebabkan oleh harga pupuk yang cukup tinggi dan pupuk yang digunakan bukan pupuk subsidi. Biaya pupuk rata-rata per petani dalam satu musim tanam adalah sebesar Rp 1.578.181,82 dan biaya pupuk rata-rata per Ha selama satu musim tanam adalah sebesar Rp 5.980.947,69. Biaya tranportasi dalam usahatani kacang kapri adalah sebesar 0,67. Biaya transportasi cukup kecil jika dibandingkan dengan biaya saprodi dan biaya tenaga kerja. Kecilnya biaya tranportasi disebabkan karena jarak dari desa tempat dilakukannya usahatani kacang kapri cukup dekat sekitar 3 Kmdengan pasar tempat penjualan produk kacang kapri yaitu di Tiga Panah dengan biaya Universitas Sumatera Utara tranportasi Rp 40,00Kg. Jumlah produksi rata-rata per petani selama satu musim tanam adalah 1061.55 Kg, maka b iaya tranportasi rata-rata per petani dalam satu musim tanam adalah sebesar Rp 42.461,82. Jumlah produksi rata-rata per Ha adalah 3972.57 Kg, maka biaya transportasi rata-rata per Ha selama satu musim tanam adalah Rp 158.902,64. Biaya penyusutan alat dalam usahatani kacang kapri memiliki persentase yang paling kecil karena alat-alat yang digunakan mempunyai umur ekonomis yang cukup lama yaitu antara 4-10 tahun, sementara penggunaannya untuk usahatani kacang kapri cukup singkat yaitu sekitar 3 bulan satu musim tanam. Biaya penyusutan rata-rata per petani selama satu musim tanam adalah Rp 37.292,61 dan untuk per Ha adalah Rp 179.511,50.

b. Penerimaan Usahatani