3. Kerangka Pemikiran 4. Hipotesis Penelitian

0 Q 1 Q Gambar 1. Titik impas BEP Pada gambar 1, dapat dilihat pada tingkat produksi dan tingkat harga berapa suatu usahatani mencapai titik impas. Bila produksi berada pada Q 1 dengan tingkat harga P 1 , maka usahatani tersebut mengalami impas karena penerimaan sama dengan total biaya R = TC. Untuk BEP jumlah produksi, bila produksi melebihi Q 1 dengan tingkat harga P 1 , maka usahatani akan mengalami keuntungan karena R TC. Sedangkan bila jumlah produksi kurang dari Q 1 dengan tingkat harga P 1 , maka usahatani akan mengalami kerugian karena R TC. Sedangkan untuk BEP harga, jika harga jual melebihi P 1 , berarti usahatani mengalami keuntungan karena R TC. Sebaliknya, jika harga jual berada di bawah P 1 , maka usahatani mengalami kerugian karena R TC Soekartawi,2006.

2. 3. Kerangka Pemikiran

Dalam proses produksinya, usahatani kacang kapri memanfaatkan berbagai sarana produksi yang merupakan masukan input. Input yang dibutuhkan antara lain; bibit, pupuk, pestisida, peralatan, dan tenaga kerja. Beberapa sarana produksi ini akan menjadi biaya produksi usahatani kacang kapri. Proses produksi yang dijalankan selama sekitar 3 bulan setelah penanaman bibit. Dari proses produksi ini akan diproleh keluaran out put. Hasil penjualan out put tersebut merupakan penerimaan yang diperoleh oleh petani kacang kapri. Dengan diketahuinya berapa biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh, maka dapat diketahui keuntungan kerugian yang dicapai yaitu dengan menghitung selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan. Universitas Sumatera Utara Perbandingan antara penerimaan dan biaya usahatani RC akan memberikan informasi mengenai kelayakan usaha. Dalam menjalankan usahanya, petani kapri perlu unutk mengetahui titik impas BEP. Suatu usaha dikatakan berada pada titik impas jika besar penerimaan ama dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Keuntungan diperoleh jika volume produksi atau harga jual melebihi volume produksi atau harga jual pada saat mencapai titik impas BEP. Tujuan analisis usahatani adalah untuk untuk menentukan usaha yang akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan atau memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan Kadariah,1998. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran s Input: Bibit Pupuk Pestisida Tenaga kerja peralatan Biaya Harga Beli Proses Produksi Output Penerimaan Harga Jual RC Layak RC ≥1 Tidak layak RC 1 BEP Harga BEP Jumlah Universitas Sumatera Utara Keterangan: = Menyatakan hubungan

2. 4. Hipotesis Penelitian

1. Usahatani kacang kapri di daerah penelitian secara finansial layak diusahakan 2. Ada hubungan RC per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN