0 Q
1
Q Gambar 1. Titik impas BEP
Pada gambar 1, dapat dilihat pada tingkat produksi dan tingkat harga berapa suatu usahatani mencapai titik impas. Bila produksi berada pada Q
1
dengan tingkat harga P
1
, maka usahatani tersebut mengalami impas karena penerimaan sama dengan total biaya R = TC. Untuk BEP jumlah produksi, bila produksi
melebihi Q
1
dengan tingkat harga P
1
, maka usahatani akan mengalami keuntungan karena R TC. Sedangkan bila jumlah produksi kurang dari Q
1
dengan tingkat harga P
1
, maka usahatani akan mengalami kerugian karena R TC. Sedangkan untuk BEP harga, jika harga jual melebihi P
1
, berarti usahatani mengalami keuntungan karena R TC. Sebaliknya, jika harga jual berada di bawah P
1
, maka usahatani mengalami kerugian karena R TC Soekartawi,2006.
2. 3. Kerangka Pemikiran
Dalam proses produksinya, usahatani kacang kapri memanfaatkan berbagai sarana produksi yang merupakan masukan input. Input yang
dibutuhkan antara lain; bibit, pupuk, pestisida, peralatan, dan tenaga kerja. Beberapa sarana produksi ini akan menjadi biaya produksi usahatani kacang kapri.
Proses produksi yang dijalankan selama sekitar 3 bulan setelah penanaman bibit. Dari proses produksi ini akan diproleh keluaran out put. Hasil penjualan
out put tersebut merupakan penerimaan yang diperoleh oleh petani kacang kapri. Dengan diketahuinya berapa biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang
diperoleh, maka dapat diketahui keuntungan kerugian yang dicapai yaitu dengan menghitung selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan.
Universitas Sumatera Utara
Perbandingan antara penerimaan dan biaya usahatani RC akan memberikan informasi mengenai kelayakan usaha.
Dalam menjalankan usahanya, petani kapri perlu unutk mengetahui titik impas BEP. Suatu usaha dikatakan berada pada titik impas jika besar
penerimaan ama dengan besarnya biaya yang dikeluarkan. Keuntungan diperoleh jika volume produksi atau harga jual melebihi volume produksi atau harga jual
pada saat mencapai titik impas BEP. Tujuan analisis usahatani adalah untuk untuk menentukan usaha yang akan
memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan atau memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan Kadariah,1998.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
s Input:
Bibit Pupuk
Pestisida Tenaga kerja
peralatan
Biaya Harga Beli
Proses Produksi Output
Penerimaan Harga Jual
RC
Layak RC
≥1 Tidak layak
RC 1 BEP Harga
BEP Jumlah
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: = Menyatakan hubungan
2. 4. Hipotesis Penelitian
1. Usahatani kacang kapri di daerah penelitian secara finansial layak diusahakan 2. Ada hubungan RC per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di daerah
penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN