29 beroperasi baik di dalam satu daerah, juga secara nasional maupun
internasional.
8
Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 hanya membedakan bank menurut jenisnya yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Hal ini
disebutkan secara jelas dalam Pasal 5 ayat 1 Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, hanya saja terdapat varian lainnya, yakni Bank Umum Syariah
dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Perbedaan terakhir ini didasarkan pada sistem operasi yang dilandasi oleh ketentuan syariah dan bukan berdasarkan jenis
usahanya. Pengertian Bank Umum berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang
No. 10 Tahun 1998 adalah : Bank yang melakanakan kegiatan usaha secara konvensional danatau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan dalam Pasal 1 angka 4 disebutkan mengenai pengertian Bank Perkreditan Rakyat, yaitu :
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
2. Bukan Bank
8
Ruddy Tri Santoso, Op.Cit, hal. 4.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
30 Sebagai mana diketahui untuk melaksanakan kegiatan pembangunan
diperlukan biaya yang cukup tinggi. Biaya pembangunan tersebut dapat ditargetkan dan dibiayai dari dana masyarakat sendiri. Hal ini sejalan dengn
strategi pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang berorientasi pada prinsip pembangunan dari bawah. Sumber tersebut diharapkan dapat dipenuhi
oleh sektor perbankan, pasar modal serta dari sektor dunia usaha lainnya. Pemberian peluang untuk kesempatan bagi golongan masyarakat
berpenghasilan rendah termasuk pengusaha golongan ekonomi lemah antara lain diwujudkan dalam program-program penyediaan kredit seperti kredit bimas,
kredit investasi kecil dan kredit candak kulak dan melalui peranan lembaga-lembaga perkreditan yang ada. Dalam hal inilah pegadaian sebagai
sebuah lembaga perkreditan memegang peranannya. Selain itu pegadaian memberikan kemudahan sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang
memberikan pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Dalam rangka ikut mensukseskan pembangunan nasional seiring dengan arah kebijaksanaan
pemerintah dan untuk lebih memanfaatkan potensi perekonomian Indonesia, pegadaian mempunyai peranan penting dalam membantu masyarakat melalui
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai, khususnya dalam membantu masyarakat ekonomi lemah dalam memenuhi kebutuhan akan dana mendesak
yang bersifat produktif, serta menghindarkan mereka dari jeratan lintah darat dan praktek sejenisnya.
Dengan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang relatif sangat terbatas yang dimiliki oleh masyarakat dalam rangka membantu memecahkan masalah
keterbatasan dana untuk pengembangan usahanya, peranan pegadaian semakin sangat penting dan menjadi ujung tombak alternatif pendanaan bagi masyarakat
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
31 umum, khususnya bagi pengusaha ekonomi menengah dan kecil yang belum
terlayani oleh lembaga perkreditan lain. Lembaga keuangan terdiri dari dua jenis, yaitu Lembaga Keuangan Bank
dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Pada dasarnya lembaga keuangan adalah sebagai perantara dari pihak yang kelebihan dana surplus of funds dengan pihak
yang kekurangan dana lack of funds, sehingga peran dari lembaga keuangan yang sebenarnya adalah sebagai perantara keuangan masyarakat finansial inter
mediary.
9
1. Mereka yang mengutamakan kegiatannya di bidang pembiayaan
pembangunan development type ; dan Tetapi meskipun demikian kedua jenis lembaga keuangan tersebut
mempunyai perbedaan fungsi dan kelembagaan. Maka dalam hal ini penulis membahas lembaga keuangan bukan bank secara keseluruhan.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 38MKIV1972 tanggal 18 Januari 1972, pemerintah Indonesia telah membentuk
lembaga keuangan bukan bank LKBB sebagai salah satu usaha untuk mendorong perkembangan pasar uang dan modal di Indonesia.
Kegiatan utama lembaga tersebut ialah mengerahkan dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan kertas berharga. Dana yang dikerahkan itu
dipakai untuk membantu pembiayaan perusahaan-perusahaan dalam bentuk pinjaman atau penyertaan modal, disamping dana yang juga telah disediakan oleh
bank-bank untuk maksud yang sama. Untuk membentuk lembaga keuangan bukan bank ini, pemerintah
Indonesia telah menetapkan dua jenis badan usaha, yaitu :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
32 2.
Mereka yang bergerak sebagai perantara dlam penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga investment type.
Badan-badan usaha ini telah didirikan berkat kerjasama joint venture antara bank-bank pemerintah dan bank-bankperusahaan-perusahaan swasta
nasional di satu pihak dan bank-bankLKBB-LKBB luar negeri di pihak lain. Tugas utama mereka yang tergolong dalam development type adalah
memberikan pinjaman jangka menengah dan jangka panjang dan mengikut sertakan modal dalam perusahaan-perusahaan. Tugas utama mereka yang
tergolong investment type adalah memasarkan efek-efek yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan melalui bursa underwriting. Dalam hal tersebut
belakangan ini, Bank Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 7164KepDirUPUM tanggal 17 Februari 1975 yang
menentukan bahwa pemasaran efek-efek kepada masyarakat melalui bursa harus dilakukan melalui lembaga keuangan bukan bank.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 1382MK6111975 tanggal 28 November 1975, lembaga keuangan bukan bank,
seperti juga bank-bank dari pelbagai jenis, baik pemerintah maupun swasta nasional dan asing, tidak boleh memberikan keterangan-keterangan tentang
keadaan keuangan nasabahnya kecuali : 1.
Untuk keperluan perpajakan kalau diminta secara tertulis dan 2.
Untuk kepentingan pengadilan dalam perkara tindakan pidana kalau diminta secara tertulis oleh jaksa atau hakim.
Dewasa ini jumlah badan usaha yang bergerak di bidang ini ada 12 buah terdiri dari development type 2 buah dan investment type 10 buah, termasuk
9
Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal. 63.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
33 sebuah perusahaan yang dibentuk semata-mata untuk menolong penduduk
pribumi yaitu PT. Bahana. Baik kedua perusahaan development type maupun kesepuluh perusahaan
investment type itu menunjukkan perkembangan yang berarti selama periode 19761977. Perusahaan-perusahaan tipe investasi dapat berkembang karena
banyaknya dana yang berhasil dikumpulkan dari penjualan surat-surat berharga dan pinjaman, sedangkan meningkatnya penanaman dana disebabkan oleh
bertambahnya pembelian surat-surat berharga dan warkat-warkat niaga lainnya terutama promes.
Lembaga keuangan bukan bank tidak diperkenankan menerima tabungan berupa deposito berjangka atau checking account. Selain lembaga keuangan
tersebut di atas, di Indonesia kini terdapat tiga buah kantor perwakilan lembaga keuangan bukan bank luar negeri yang berkedudukan di Jakarta, yaitu :
1. Arbuthnol Latham Co., Ltd. London ;
2. Private Investment Company for Asia PICA, Tokyo ;
3. Commonwealth Development Corporation London.
Selanjutnya, Lembaga Keuangan Bukan Bank merupakan salah satu jenis lembaga keuangan, seperti telah disinggung di muka didirikan dengan SK
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792MKIV121970 dan No. Kep. 38MKIV11972 serta disempurnakan dengan No. 562KMK0111982.
Lembaga Keuangan Bukan Bank dikenal sebagai suatu badan atau lembaga keuangan yang dapat menghimpun dana masyarakat selain modaldana sendiri,
dengan jalan mengeluarkan surat berharga. Menurut keputusan Menteri Keuangan No. 381972, yang dikeluarkan pada tanggal 18 Januari 1972, yang dimaksud
dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
34 Lembaga-lembaga keuangan yang secara langsung atau tidak langsung
mengeluarkan uang, terutama dengan mengeluarkan surat-surat berharga yang dapat dinegosiasikan menyalurkannya melalui masyarakat untuk
membiayai usaha-usaha dagang, pada umumnya lembaga-lembaga didirikan untuk mengatasi soal-soal keuangan yang ditangani oleh sektor
perbankan.
10
Sejak pembentukannya LKBB telah turut berperan aktif dalam perkembangan pasar uang dan modal di negara kita. LKBB dalam usaha
menggerakkan pasar uang berjangka pendek di Jakarta misalnya telah berhasil menciptakan hubungan baik antara lembaga-lembaga keuangan bank dan bukan
bank dan badan-badan usaha lain. Hubungan tersebut terjalin dalam persatuan pada pedagang uang money dealers yang secara teraturberkala mengadkan
pertemuan-pertemuan. Sejak digiatkannya pasar modal pada bulan Agustus 1977, LKBB telah
mengambil peranan yang cukup berarti yakni antara lain sebagai menjamin emisi. Selain itu, LKBB juga bergiat dalam penyediaan dana bagi
perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan swasta yang merupakan perusahaan patungan joint venture.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1990 tentang perubahan status Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum Pegadaian
menyebutkan bahwa salah satu kegiatan usaha pegadaian adalah menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat berdasarkan pegadaian. Begitu juga Lembaga
Keuangan Bukan Bank adalah suatu badan yang melakukan kegiatan dibidang keuangan berupa usaha menghimpun dana, memberikan kredit, sebagai perantara
dalam usaha mendapatkan sumber pembiayaan dan usaha penyertaan modal itu selalu dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui penghimpunan dana
10
Doedley G. Luckett, Uang dan Perbankan, Erlangga, Jakarta, 1983, hal. 14.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
35 terutama dengan menyalurkan kertas berharga. Dengan demikian Lembaga
Keuangan Bukan Bank beroperasi lebih banyak di pasar uang dan modal. Adapun dana yang diperolehnya bersifat jangka panjang dan disalurkan kepada
masyarakat terutama guna pembiayaan pembangunan industri dan prasarananya serta pembangunan ekonomi lainnya.
Melihat dari usaha pokok yang dilakukan Lembaga Keuangan Bukan Bank, maka kita mengenal dua sektor yang ditelitinya yaitu pertama sektor
pembiayaan pembangunan, berupa pemberian kredit jangka menengahjangka panjang serta melakukan penyertaan modal. Dan yang kedua, berupa usaha yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang-bidang tertentu, seperti memberikan pinjaman kepada masyarakat berupa pegadaian.
11
Adapun bila kita lihat dari sektor yang ditelitinya berupa pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bidang-bidang tertentu maka secara garis-garis besar
Lembaga Keuangan Bukan Bank terdiri dari, perusahaan asuransi, penyelenggaraan dana pensiun, perusahaan keuangan, holding company,
perusahaan yang memberikan potongandiskonto, perusahaan pemutar kredit dan pegadaian.
Lembaga pegadaian ini dimaksudkan untuk memberikan pinjaman kepada masyarakat perorangan. Kredit atau pinjaman yang diberikan didasarkan
pada nilai barang jaminan yang disesuaikan. Perusahaan bentuk pegadaian ini mempunyai aset yang berjatuh tempo pendek, adapun pasivanya berbentuk modal
sendiri yang berjatuh tempo jangka panjang.
12
11
Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal. 64.
12
Ibid, hal. 66.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
36 Maka dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa Perum Pegadaian
sebagai suatu Lembaga Keuangan Bukan Bank, karena Perum Pegadaian ikut serta dalam penyaluran pinjaman kepada masyarakat untuk membantu jalannya
perekonomian masyarakat disamping itu juga tidak lepas dari penimbunan pendapatan.
B. Sejarah Lahirnya Pegadaian