80 Dalam perjanjian gadai, jika benda gadai tidak ditebus dalam jangka
waktu yang telah ditentukan, maka benda gadai dilelang pada waktu yang ditentukan oleh kepala perusahaan jawatan pegadaian. Lelang dilakukan sendiri
oleh jawatan pegadaian Pasal 17 ADP dan tidak oleh Balai Lelang. Pertimbangan untuk hal ini ialah karena jawatan pegadaian diperkirakan lebih
mengetahui harga benda gadai dari pada balai lelang. Sebelum lelang dimulai sebulan sebelumnya jawatan pegadaian
mengumumkan kepada masyarakat bahwa lelang akan dilaksanakan. Pada hari yang ditentukan, lelang dilakukan dan pembeli yang berhak adalah yang manwar
dengan harga tertinggi, setelah kepada umum ditanyakan penawaran itu dua kali tetapi tidak disambut dengan tawaran yang lebih tinggi oleh penawar lain.
Lelang benda gadai yang termasuk golongan A dan B dilakukan pada awal bulan kedelapan bulan kalender terhitung mulai bulan digadaikan.
Sedangkan benda gadai yang termasuk golongan pinjaman C dan D dilakukan pada awal bulan ke-5 bulan kalender terhitung mulai bulan digadaikan.
2. Faktor-faktor Terjadinya Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai
Adapun yang menjadi penyebab wanprestasi ataupun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya wanprestasi dalam perjanjian gadai antara kedua belah
pihak adalah karena masing-masing pihak tidak konsekwen atas kewajibannya masing-masing.
Pada umumnya suatu perjanjian akan mulai berlaku mengikat, setelah perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak yang mengadakannya.
Disamping itu juga suatu perjanjian mulai mengikat pada saat mana telah tercapai
27
Mr. M.E.Algra, Kamus Istilah Hukum, Bina Cipta, Semarang. 1994, hal. 64.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
81 kesepakatan diantara para pihak. Perjanjian semacam ini dikenal dengan
perjanjian yang bersifat konsensual, maksudnya perjanjian sudah sah dan mengikat para pihak yang mengadakannya pada saat tercapainya kesepakatan
mengenai unsur-unsur pokok perjanjian. Dalam perjanjian gadai, perjanjian tersebut dianggap telah terjadi apabila
dalam keadaan mana ada bukti bahwa baik pemilik gadai maupun penerima gadai sudah menyetujui persyaratan perjanjian gadai, atau setidak-tidaknya menyetujui
persyaratan terpentingnya dan kemudian salah satu pihak telah mengeluarkan biaya dan melakukan tindakan-tindakan yang berkenaan dengan perjanjian
tersebut. Oleh karena itu salah satu pihak dapat dinyatakan bertanggung jawab atas
kerugian yang timbul apabila ia tidak memenuhi kewajiban-kewajiban untuk melanjutkan isi perjanjian.
Dengan demikian, apabila telah jelas dalam perjanjian tersebut mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak, maka akan lebih jelas untuk
menentukan siapa yang telah melakukan wanprestasi apa yang telah dilakukannya.
Wanprestasi tidak terjadi dengan sendirinya, maka untuk menetukan seseorang itu wanprestasi tergantung pada waktu yang diperjanjikan. Pada
umumnya, seseorang itu dikatakan wanprestasi adalah saat orang salah satu pihak itu melakukan perbuatan yang dilarang dalam perjanjian ia tidak lagi
memenuhi perikatan maka dikatakan ia wanprestasi. Salah satu yang diatur dalam perjanjian itu adalah mengenai Kewajiban-
kewajiban pihak yang menggadaikan dan yang menerima gadai.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
82 Sebagaimana lajimnya dalam hukum perjanjian dikenal adanya prestasi
dan kontra prestasi jika ada hak tertentu adapula kewajiban. Demikian juga dalam perjanjian gadai. Kewajiban ini dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu
kewajiban yang bersifat financial dan yang bukan financial.
3. Akibat Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai