11 bentuk visi dan misi yang lebih sederhana, yaitu disamping menyalurkan kredit
kepada masyarakat juga berusaha memupuk keuntungan. Disamping bila berurusan dengan lembaga pegadaian lebih mudah dan lebih cepat dalam
memperoleh dana yang kita butuhkan. Perusahaan Umum Pegadaian dalam menyalurkan pinjaman kredit
terhadap masyarakat menggunakan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh Perusahaan Umum Pegadaian. Peraturan dan ketentuan
yang digunakan Perusahaan Umum Pegadaian adalah suatu bentuk peraturan yang telah distandarisasi sehingga dapat melayani masyarakat dalam jumlah banyak
dan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini jelas menjadi gambaran untuk melihat pengaturan yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum Pegadaian dalam
memenuhi pelayanan yang maksimal sesuai dengan tujuan dan latar belakang dibentuknya Perusahaan Umum Pegadaian.
Masih banyak masyarakat kita yang belum begitu paham terhadap peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan di dalam
perjanjian gadai oleh Perusahaan Umum Pegadaian. Ditilik dari perkembangannya, lembaga pegadaian sudah mengalami
beberapa perubahan bentuk, mulai dari Perusahaan Negara, Perusahaan Jawatan dan terakhir menjadi Perusahaan Umum yang dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 10 tahun 1990.
B. Perumusan Masalah
Setelah penulis mencermati inti dan makna dari judul skripsi ini, maka penulis merangkum beberapa perumusan masalah yang paling cocok dari skripsi
ini, yaitu :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
12 1.
Mengapa pegadaian disebut sebagai salah satu Lembaga Keuangan Bukan Bank ?
2. Bagaimana hubungan hukum antara Perusahaan Umum Pegadaian dengan
nasabah dalam pemberian kredit, serta apa hak dan kewajiban kedua belah pihak ?
3. Bagaimana upaya hukum yang harus dilakukan para pihak apabila salah satu
pihak melakukan wanprestasi ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui mengapa pegadaian disebut sebagai salah satu Lembaga Keuangan Bukan Bank.
2. Untuk mengetahui hubungan hukum antara Perusahaan Umum Pegadaian
dengan nasabah dalam pemberian kredit, serta apa hak dan kewajiban kedua belah pihak.
3. Untuk mengetahui upaya hukum yang harus dilakukan para pihak apabila
salah satu pihak melakukan wanprestasi.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1.
Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan informasi tentang kesiapan perangkat hukum yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemberian
kredit oleh Perum Pegadaian kepada para nasabah yang membutuhkan dana.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
13 2.
Secara praktis, akan memberikan masukan kepada pemerintah khususnya para pengelola Perum Pegadaian untuk lebih mengefektifkan pemberian kredit
kepada para nasabah yang membutuhkan dana tersebut.
E. Keaslian Penelitian
Penulisan tentang tinjauan hukum tentang wanpresasi para pihak dalam perjanjian penggadaian barang pada Perum Pegadaian belum pernah diteliti. Oleh
karena itu penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang pertama kali dilakukan, sehingga keaslian penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
F. Metode Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh gambaran data keterangan dari suatu obyek yang diteliti.
Adapun metodologi penelitian yang dipergunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah dengan menetapkan :
1. Sifat Penelitian.
Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Langkah pertama dilakukan penelitian normatif yang
didasarkan pada bahan hukum primer dan sekunder yaitu inventarisasi peraturan- peraturan yang berkaitan dengan perjanjian. Selain itu dipergunakan juga bahan-
bahan tulisan yang berkaitan dengan persoalan ini.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
14
2. Bahan Penelitian
Bahan dalam skripsi ini diambil dari data-data sebagai berikut : 1.
Bahan Hukum Primer Bahan hukum ini mencakup ketentuan-ketentuan tentang perjanjian gadai
yang ditelusuri dalam : perundang-undangan, Peraturan Pemerintah dan yurisprudensi
2. Bahan hukum sekunder
Dengan bahan ini ditingkatkan pemahaman peraturan-peraturan yang ditemukan dalam bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder diperoleh
melalui kepustakaan serta artikel yang ada hubungannya dengan perjanjian gadai.
3. Bahan hukum tertier
Bahan ini berisi keterangan tentang hal-hal yang kurang atau belum dipahami mengenai data hukum primer dan data hukum sekunder. Bahan tertier
ditemukan dalam : Kamus Hukum, kamus, brosur-brosur tentang pegadaian.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada hakekatnya suatu metode pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan dari perolehan data yang dikumpulkan. Dalam mewujudkan pembuatan skripsi ini, metode pengumpulan data ini dilakukan melalui :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
15 1.
Library Research Studi Kepustakaan, berkenaan dengan bacaan yang bersifat reference books, text books, majalah-majalah ilmiah, hasil-hasil
seminar dan sebagainya. 2.
Field Research Studi Lapangan, yaitu usaha yang dilakukan secara sistematis dan ilmiah untuk memperoleh suatu keteranganinformasi di
lapangan. Terhadap data yang dikumpulkan melalui studi lapangan ini dilakukan pada Perum Pegadaian dalam wilayah kerja Kantor Daerah Medan.
Di dalam studi lapangan ini penulis mengadakan interview atau wawancara dengan pihak Perum Pegadaian.
4. Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif, yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya
dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan membantu para pembaca yang ingin memahami skripsi ini, penulis akan menguraikan secara singkat sistematika
penulisan yang akan dibahas dalam skripsi ini. Secara sistematis penulis membagi skripsi ini dalam beberapa bab, dan setiap bab dibagi-bagi atas beberapa sub bab
yang dapat diuraikan sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini merupakan uraian awal yang berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
16 penulisan, keaslian penulisan, metode penelitian dan sistematika
penulisan. BAB II
: PEGADAIAN SEBAGAI SALAH SATU LEMBAGA
KEUANGAN BUKAN BANK Dalam bab ini diuraikan tentang Pengertian Lembaga Keuangan
yakni Bank dan Bukan Bank, Sejarah Lahirnya Pegadaian serta Perbedaan Instansi Pegadaian Sebelum dan Sesudah
Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990 Tentang Pengalihan Perusahaan Jawatan Perjan Pegadaian Menjadi Perusahaan
Umum Perum Pegadaian serta Kedudukan Perusahaan Umum Pegadaian Ditinjau dari Undang-undang Hukum Perdata.
BAB III : PERUSAHAAN UMUM PEGADAIAN DAN NASABAH
Bab ini menguraikan tentang Pengertian Perusahaan Umum, Dasar Hukum Berdirinya Instansi Pegadaian Menjadi Perusahaan
Umum, Hubungan Hukum Antara Perusahaan Umum Pegadaian dengan Nasabah Dalam Pemberian Kredit, Hak dan Kewajiban
Perum Pegadaian serta Hak dan Kewajiban Nasabah. BAB IV
: UPAYA HUKUM PARA PIHAK DALAM HAL WANPRESTASI PADA PERUSAHAAN UMUM
PEGADAIAN Bab ini berisikan tentang Kedudukan Perusahaan Umum
Pegadaian Ditinjau dari Undang-undang Hukum Perdata, Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai yang terdiri dari Pengertian
Wanprestasi, Faktor-faktor Terjadinya Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai dan Akibat Wanprestasi Dalam Perjanjian
Gadai serta Upaya Hukum Para Pihak Dalam Hal Wanprestasi Dalam Perjanjian Gadai Pada Perusahaan Umum Pegadaian.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
17
BAB V :
KESIMPULAN DAN SARAN Adalah bab penutup yang merupakan kesimpulan dari
pembahasan terhadap permasalahan yang ada dalam skripsi ini. Kemudian penulis menutup uraian dari skripsi ini dengan
saran-saran demi pengembangan kegiatan perusahaan umum pegadaian serta berguna bagi para pembaca.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
18
BAB II PEGADAIAN SEBAGAI SALAH SATU
LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK
A. Pengertian Lembaga Keuangan 1. Pengertian Bank
Dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap orang tahu apa yang dimaksud dengan bank dan apa yang menjadi tanda bahwa sesuatu itu adalah
bank. Apabila kita menelusuri sejarah dari terminologi “bank” maka akan ditemukan bahwa kata bank berasal dari bahasa Italy “banca” yang berarti bance
yaitu suatu bangku tempat duduk. Sebab, pada zaman pertengahan, pihak bankir Italy yang memberikan pinjaman-pinjaman melakukan usahanya tersebut dengan
duduk di bangku-bangku halaman pasar. Istilah bank bukan lagi merupakan bahasa asing, tetapi juga telah masuk
dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia yaitu : Bank adalah badan usaha dibidang keuangan yang menarik dan
mengeluarkan uang di masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
Pada masa sekarang pengertian bank telah berkembang sedemikian rupa, sehingga perumusannya dalam Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan adalah :
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara