Uji Asumsi Klasik .1 Uji Multikolonieritas Uji Hipotesis Penelitian .1 Analisis Regresi Berganda

50 Pada variabel Profitabilitas yang diukur dengan jumlah laba sebelum pajak terhadap jumlah total aset sebagai variabel X2 menunjukkan nilai minimum 0,0036 nilai maksimum 0,8849 nilai rata – rata 0,118790 dan standar deviasinya 0,1153241 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Tingkat Hutang yang diukur dengan jumlah total hutang terhadap jumlah total aset sebagai variabel X3 menunjukkan nilai minimum 0,0662 nilai maksimum 3,4300 nilai rata – rata 0,4196494 dan standar deviasinya 0,3251931 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Intensitas Aset Tetap yang diukur dengan jumlah total aset tetap terhadap jumlah total aset sebagai variabel X4 menunjukkan nilai minimum 0,0143 nilai maksimum 0,8431 nilai rata – rata 0,343980 dan standar deviasinya 0,1879508 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. Pada variabel Tingkat Intensitas Persediaan yang diukur dengan jumlah persediaan terhadap jumlah total Aset sebagai variabel X5 menunjukkan nilai minimum 0,0190 nilai maksimum 0,9740 nilai rata – rata 0,220786 dan standar deviasinya 0, 1462089 dengan jumlah pengamatan 128 unit analisis. 4.2 Uji Asumsi Klasik 4.2.1 Uji Multikolonieritas Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Hasil Tabel 4.2 menunjukkan tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. 51 Tabel 4.2 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .246 .066 3.724 .000 KIND .124 .119 .091 1.039 .301 .951 1.052 PROF -.414 .129 -.276 -3.205 .002 .982 1.018 THUT .041 .058 .077 .705 .482 .608 1.645 INASEP .118 .093 .128 1.274 .205 .722 1.386 INPERS -.060 .133 -.051 -.455 .650 .580 1.724 a. Dependent Variable: ETR Dari tabel di atas menunjukkan hasil sebagai berikut : a. Variabel Komisaris Independen KIND tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,951 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,052 10. b. Variabel Profitabilitas PROF tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,982 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,018 10. c. Variabel Tingkat HutangTHUT tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,608 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,645 10. d. Variabel Intensitas Aset TetapINASEP tidak terjadi multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,722 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,386 10. 52

e. Variabel Intensitas Persediaan INPERS tidak terjadi

multikolinearitas karena nilai tolerance sebesar 0,580 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,724 10. 4.2.2 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu sama lainnya. Ghozali,2005. Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Run Test. Tabel 4.3 Uji Run Test Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.01233 Cases Test Value 64 Cases = Test Value 64 Total Cases 128 Number of Runs 60 Z -.887 Asymp. Sig. 2- tailed .375 a. Median 53 Hasil ouput SPSS diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp sig 2- tailed lebih besar dari 0,05 yakni 0,375. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat autokorelasi. 4.2.3 Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Effective Tax Rate berdasarkan masukan variable independen Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan. 54

4.2.4 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali,2005. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Gambar 4.2 Grafik P-Plot Gambar 4.2 merupakan grafik normal probability plot yang menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. 55 Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas Grafik histogram pada gambar 4.3 di atas menunjukkan bahwa distribusi data memiliki kurva berbentuk lonceng dimana distribusi data tidak menceng ke kiri maupun menceng ke kanan. Hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Hal ini sejalan dengan pengujian yang menggunakan histogram dan model Kolmograv-Smirnov yang juga menyatakan bahwa data telah terdistribusi secara normal. 56 Tabel 4.4 Uji Kolmogrov-Smirnov Tes One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 128 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .16323460 Most Extreme Differences Absolute .188 Positive .188 Negative -.132 Kolmogorov-Smirnov Z 2.130 Asymp. Sig. 2-tailed .000 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel diatas dapat dideskripsikan besarnya Kolmograv-Smirnov K-S adalah 2.130 dan signifikansi 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut telah terdistribusi normal karena nilai signifikansinya atau Asymp. Sig. 2-tailed lebih kecil dari 0,05 yakni 0.000. 4.3 Uji Hipotesis Penelitian 4.3.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dari pengaruh Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat hutang, Intensitas Aset tetatp dan Intensitas Persediaan terhadap Effective Tax Rate di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014 memiliki hasil sebagai berikut: 57 Tabel 4.5 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .246 .066 3.724 .000 KIND .124 .119 .091 1.039 .301 .951 1.052 PROF -.414 .129 -.276 -3.205 .002 .982 1.018 THUT .041 .058 .077 .705 .482 .608 1.645 INASEP .118 .093 .128 1.274 .205 .722 1.386 INPERS -.060 .133 -.051 -.455 .650 .580 1.724 a. Dependent Variable: ETR Berdasarkan hasil regresi pada tabel diperoleh persamaan model regresi sebagai berikut: Y = 0.246 + 0.124X 1 -0.414X 2 +0.41X 3 +0.118X 4 – 0.60X 5 Dimana: Y : Effective Tax Rate X1 : Komisaris Independen X2 : Profitabilitas X3 : Tingkat Hutang X4 : Intensitas Aset Tetap X5 : Intensitas Persediaan 58 1. Konstanta a sebesar 0,246 diinterpretasikan bahwa apabila variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan sama dengan nol maka Effective Tax rate nilai positif sebesar 0,246 2. Koefisien regresi Komisaris Independen sebesar 0,124 diinterpretasikan bahwa Komisaris Independen memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Komisaris Independen sebesar 1 akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax rate sebesar 0,124 3. Koefisien regresi Profitabilitas sebesar -0,414 diinterpretasikan bahwa Profitablitas memiliki koefisien regresi negatif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Profitabilitas sebesar 1 akan berpengaruh negatif terhadap Effective Tax rate sebesar -0,414 4. Koefisien regresi Tingkat Hutang sebesar 0.041 diinterpretasikan bahwa Tingkat Hutang Perusahaan memiliki koefisien regresi positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Tingkat Hutang sebesar 1 akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax rate sebesar 0.041 5. Koefisien regresi Intensitas Aset Tetap sebesar 0,118 diinterpretasikan bahwa Intensitas Aset Tetap memiliki koefisien regresi Positif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Intensitas Aset Tetap sebesar 1 akan berpengaruh positif terhadap Effective Tax rate sebesar 0,118 6. Koefisien regresi Intensitas Persediaan sebesar -0,060 diinterpretasikan bahwa Intensitas Persediaan memiliki koefisien regresi negatif. Hal ini menggambarkan setiap kenaikan rasio Intensitas Persediaan sebesar 1 akan berpengaruh negatif terhadap Effective Tax rate sebesar -0,060 59

4.3.2.1 Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R2. “Adjusted R2 dianggap lebih baik dari R2 karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model” Ghozali, 2005. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .334 a .111 .075 .1665460 a. Predictors: Constant, INPERS, PROF, KIND, INASEP, THUT b. Dependent Variable: ETR Dari tampilan tabel diatas besarnya adjusted R square adalah 0,075, hal ini berarti 7,5 variabel Effective Tax Rate Y dapat dijelaskan oleh variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan . Sedangkan sisanya 92,5 dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model. 60

4.3.3.2 Uji Simultan dengan F-Test Tabel 4.7

Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression .424 5 .085 3.060 .012 a Residual 3.384 122 .028 Total 3.808 127 a. Predictors: Constant, INPERS, PROF, KIND, INASEP, THUT b. Dependent Variable: ETR Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 3,060 dan tingkat signifikansi sebesar 2,288. Nilai F tabel dipeoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel dengan formula =FINVprobability,deg_freedom1, deg_freedom2. Probability yang digunakan 0,05,df1=5, dan df2=122. Df1 diperoleh dari jumlah variabel dependen dan independen dikurangi 1, sedangkan df2 diperoleh dari jumlah unit analisis dikurangi jumlah variabel. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F tabel sebesar 2,288, sehingga dari nilai F hitung dan F tabel yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai F hitung F tabel dan tingkat signifikansi 0,05 yakni 3,060 2,288 dan 0,012 0,05. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel Komisaris Independen, Profitabilitas, Tingkat Hutang, Intensitas Aset Tetap dan Intensitas Persediaan secara bersama-sama atau secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2014. 61

4.3.3.3 Uji T dengan T-Test

Menurut Ghozali 2005, uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variable independen terhadap variable dependen. pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Rumusan Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : 1. H diterima bila t tabel t hitung , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

2. H

a diterima bila t hitung t tabel , atau dapat dilihat dari nilai signifikansinya apabila 0.05; artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Tabel 4.8 Uji T Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .246 .066 3.724 .000 KIND .124 .119 .091 1.039 .301 .951 1.052 PROF -.414 .129 -.276 -3.205 .002 .982 1.018 THUT .041 .058 .077 .705 .482 .608 1.645 INASEP .118 .093 .128 1.274 .205 .722 1.386 INPERS -.060 .133 -.051 -.455 .650 .580 1.724 a. Dependent Variable: ETR Pada tabel diatas diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel 62 yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV dengan formula = TINV0,05,123. Dari formula tersebut diperoleh nilai t tabel sebesar 1,979 Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat dijelaskan pengaruh variable independen secara satu per satu parsial terhadap variabel dependen yakni sebagai berikut: 1. Pengaruh Komisaris Independen X1 terhadap Effective Tax Rate Y. Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X1 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,039 dengan signifikansi sebesar 0,301. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel yaitu 1,039 1,979 dan nilai signifikansi 0,089 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Komisaris Independen X1 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate Y. 2. Pengaruh Profitabilitas X2 terhadap Effective Tax Rate Y. Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X2 menunjukkan nilai t hitung sebesar -3,205 dengan signifikansi sebesar 0,002. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel yaitu -3,205 1,979 dan nilai signifikansi 0,002 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti Profitabilitas X2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate Y. 3. Pengaruh Tingkat Hutang X3 terhadap Effective Tax Rate Y Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X3 menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,705 dengan signifikansi sebesar 0,482. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel yaitu 0,705 1,979 dan nilai signifikansi 0,482 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Tingkat Hutang X3 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate Y. 4. Pengaruh Intensitas Aset Tetap X4 terhadap Effective Tax Rate Y 63 Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X4 menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,274 dengan signifikansi sebesar 0,205. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel yaitu 1,274 1,986 dan nilai signifikansi 0,205 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Aset Tetap X4 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate Y 5. Pengaruh Intensitas Persediaan X5 terhadap Effective Tax Rate Y Hasil analisis uji t pada tabel diatas untuk variabel X5 menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,455 dengan signifikansi sebesar 0,650. Nilai t tabel yang diperoleh sebesar 1,979. Oleh karena itu nilai t hitung t tabel yaitu -0,455 1,979 dan nilai signifikansi 0,650 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti variabel Intensitas Persediaan X5 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Effective Tax Rate Y

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014)

12 65 144

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, PROFITABILITAS, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN RASIO TOBIN Q TERHADAP TAX AVOIDANCE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 37

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 0 19

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN REFORMASI PERPAJAKAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE DI PERUSAHAAN INDUSTRI DAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 – 2011.

0 1 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - PENGARUH UKURAN PERUSAHAN, LEVERAGE, INTENSITAS MODAL, INTENSITAS PERSEDIAAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDO

0 1 16

PENGARUH INTENSITAS ASET TETAP DAN TINGKAT HUTANG PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN PAJAK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 13

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Effective Tax Rate Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia - Ubharajaya Repository

0 0 15

BAB I - Pengaruh Profitabilitas Terhadap Effective Tax Rate Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia - Ubharajaya Repository

0 0 7

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, INTENSITAS ASET TETAP, INTENSITAS PERSEDIAAN TERHADAP TAX AVOIDANCE (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015)

0 0 14

HALAMAN JUDUL - PENGARUH LEVERAGE, INTENSITAS ASET TETAP, UKURAN PERUSAHAAN, KONEKSI POLITIK DAN PROFITABILITAS TERHADAP TAX AVOIDANCE PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 17