28
2.4 Penjelasan Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.4.1 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Tarif Pajak Efektif
Komisaris Independen diperlukan untuk meningkatkan independensi Dewan Komisaris dari manajemen. Komisaris independen
merupakan bagian yang berasal dari luar manajemen sehingga komisaris independen cenderung untuk tidak terpengaruh oleh tindakan manajemen,
mereka cenderung mendorong perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang lebih luas kepada para stakeholder-nya. Minnick dan Noga
2010 melihat aspek dari sisi positif yang menyangkut pada nilai perusahaan setelah pajak, yang kemudian meningkatkan kekayaan
pemegang saham serta memberikan dorongan yang signifikan dari bottom line performance.
Penelitian yang dilakukan oleh Sabli dan Noor 2012 menyimpulkan bahwa komisaris independen melakukan pengawasan yang
sangat baik dengan mengarahkan perusahaan berdasarkan pada aturan yang telah ditetapkan. Komisaris independen bersama dewan komisaris
yang lain bersama-sama melaksanakan tugas pengawasan dan menentukan strategi kebijakan jangka panjang maupun jangka pendek yang
menguntungkan bagi perusahaan namun tidak melanggar hukum termasuk dalam penentuan strategi yang terkait dengan pajak. asimetri informasi
yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan para stakeholder. Dengan adanya komisaris independen maka dalam setiap perumusan
29
strategi perusahaan yang dilakukan oleh dewan komisaris beserta manajemen perusahaan dan para stakeholder akan memberikan jaminan
hasil yang efektif dan efisien termasuk pada kebijakan mengenai besaran tarif pajak efektif perusahaan, sehingga mengarah ke hipotesis pertama
sebagai berikut:
H1: Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Effective Tax Rate ETR
2.4.2 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Tarif Pajak Efektif
Adanya teori agensi akan memacu para manajer untuk meningkatkan laba perusahaan. Ketika laba yang diperoleh membesar,
maka secara otomatis jumlah pajak penghasilan akan meningkat sesuai dengan peningkatan laba perusahaan.
Manajer sebagai agent dalam agensi teori akan berusaha meminimalisir pajak agar tidak mengurangi kompensasi kinerja manajer
sebagai akibat dari tergerusnya laba perusahaan oleh beban pajak. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat
membayar pajak lebih tinggi dari perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah. Penyebabnya adalah karena pajak
penghasilan perusahaan akan dikenakan berdasarkan besarnya penghasilan yang diterima oleh Undang-undang No. 36 Tahun 2008
30
pasal 1 menjelaskan bahwa pajak penghasilan dibebankan kepada subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam tahun
pajak. Richardson dan Lanis 2007 menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan membayar pajak lebih tinggi dari
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih rendah. Pada penelitian yang dilakukan oleh Roman dan Lanis 2007
profitabilitas digambarkan dengan ROA. Tingkat ROA perusahaan yang semakin tinggi menyebabkan tarif pajak efektif semakin tinggi,
karena adanya dasar pengenaan pajak penghasilan adalah penghasilan yang diperoleh dan diterima oleh perusahaan. Dari uraian diatas didapat
hipotesa ketiga yaitu:
H3: Tingkat profitabilitas perusahaan berpengaruh positif terhadap Effective Tax Rate ETR
2.4.3 Pengaruh Tingkat Hutang Perusahaan Terhadap Tarif Pajak Efektif